By: Ridya (Aya)
Sejenak melepaskan penat dari kesibukan sehari-hari di Jakarta, saya mencoba melakukan liburan di Pulau Bira, yang konon sekitar 13 tahun yang lalu Pulau Bira ini merupakan pulau yang memiliki resort termahal dan dilengkapi oleh lapangan golf 9 hole.
Saya tiba di Pulau Bira sekitar pukul 1 siang. Dari ujung dermaga, saya melepaskan pandangan saya kearah beberapa pengunjung yang datang, sebagian besar dari mereka kemungkinan masih duduk di bangku SMP atau SMA, ada juga beberapa wisatawan asing dan sekelompok pemuda pemudi yang mungkin sepantaran dengan saya. Pulau ini lebih besar dari Pulau Sepa atau mungkin lebih luas dari Pulau Tidung yang pernah saya kunjungi.
Kalimat yang terucap saat saya mulai berjalan mendekati pulau adalah "Ya Allah..... " inikah wajah pulau yang dulu amat megah dan indah? Mendekati bangunan tempat reservasi dimana dalam bayangan saya sekitar 7 tahun lalu dapat kita jumpai senyum ramah dan sapaan hangat sang penerima tamu, tapi yang saya dapati hanya dingin dan tak terawatnya ruangan itu. Saya bergerak menuju samping kiri ruangan resepsionis dan mendapati kolam berenang yang lebih mirip seperti rawa, karena airnya yang berwarna hijau tua.
Dengan gambaran muka Pulau Bira ini saja sudah menakutkan saya, tapi saya memberanikan diri melewati jalan setapak yang dulu digunakan sebagai jalan utama ke area golf. Sudah tak tampak lagi keindahan lapangan golf dengan ke sembilan hole nya, yang tampak sekarang saya seperti berada di hutan belantara dan terdapat sebuah bekas mess karyawan yang juga sudah tidak terawat tapi masih digunakan oleh para backpacker seperti saya untuk sekedar MCK, dan sejauh mata memandang cottage yang tersisa hanya tinggal sekitar 10 buah saja dengan kondisi yang masih layak guna.
Saya dihampiri oleh Pak Rusdi penjaga Pulau Bira. Beliau dari awal berdirinya Pulau Bira Resort & Golf sudah diberikan kepercayaan untuk menjaga resort ini. "Walau Resort ini sudah bangkrut sejak 7 tahun yang lalu namun para pengunjung tetap berdatangan ke pulau ini, selain wisata alamnya yang indah kita juga dapat menikmati keindahan dasar laut di dekat Pulau Bira Kecil yang terletak tidak jauh dari Pulau Bira Besar (sebutan untuk Pulau Bira Resort & Golf)," kata Pak Rusdi. Masih ada beberapa cottage yang layak untuk dihuni oleh pengunjung dengan kapasitas sekitar 4-6 orang disetiap cottage-nya (dalam 1 cottage terdiri dari 2 kamar). Akan tetapi, lebih banyak pengunjung yang datang dan lebih memilih berteduh atau menginap didalam tenda karena mungkin biayanya lebih terjangkau oleh para remaja dan backpacker.
Pulau Bira ini juga masih mengandalkan genset sebagai alat pembangkit listrik dan menarik sinyal untuk jaringan Handphone dari Pulau-pulau disekitarnya. Sinyal XL terdepan dalam hal ini, walaupun BTS nya terletak di Pulau Panjang (lebih jauh dari Pulau Congkeng untuk Simpati dan Pulau Matahari untuk Indosat).
Tidak banyak hal indah yang dapat kita temukan di Pulau Bira ini, hanya ketenangan dan keindahan panorama baik gulungan ombak, terumbu karang dan ikan-ikan cantik di laut. Bulu babi banyak terdapat di daerah ini, bahkan ada yang bulunya terlihat sangat panjang, jadi kita tetap harus hati-hati saat snorkeling maupun diving di Pulau ini.
Bagi Anda yang menyukai kesunyian dan kedamaian sebaiknya Anda datang ke Pulau Bira ini, dengan menyewa cottage berkisar Rp. 800.000,- an permalam atau dengan sewa lokasi untuk membangun tenda (tenda bawa masing-masing) sebesar Rp. 300.000,-an permalam. Untuk mencapai lokasi ini, kita bisa berangkat dari Marina Ancol atau Muara Karang menuju Pulau Kelapa dengan kapal berkisar Rp. 33.000,- sekali jalan. Sesampainya kita di Pulau Kelapa, kita bisa menyewa ojek kapal ke Pulau Bira dengan biaya kurang lebih Rp. 250.000,- sampai Rp. 300.000,- tergantung pintar-pintarnya kita menawar saja. Jika kita berangkat seorang diri, bisa dibilang terlalu mahal dengan lokasi seperti itu, tetapi kalau kita berangkat beramai-ramai biaya akan terasa lebih ringan.
Well, saya sudah mencoba menginap semalam di Pulau Bira ini dengan menggunakan tenda, selain harus menyiapkan extra lotion pembasmi nyamuk, kita juga harus menyiapkan selimut yang agak tebal karena pada malam hari angin laut menjadi sangat dingin.