Mengenal Fotografi Makro Menggunakan Kamera DSLR dan Tips Pembuatannya

11 Apr 2013 10:45 5328 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Ada banyak trik dan teknik fotografi, salah satunya adalah foto makro. Jika Anda masih belum paham dengan fotografi makro, Anda bisa melihat majalah flora dan fauna dimana disitu banyak terdapat gambar binatang maupun tanaman yang di foto dengan bentuk besar serta detail tinggi.

Dalam istilah dunia fotografi, foto makro merupakan teknik fotografi dengan jarak yang sangat dekat untuk mendapatkan detail yang tinggi dari objek namun tidak memerlukan bantuan alat pembesar optik lain seperti mikroskop. Dan biasanya, dalam Fotografi makro ini memiliki rasio 1:1, yakni besar gambar yang dihasilkan menjadi sama ukurannya dengan objek aslinya. Salah satu contoh, misalnya untuk film 35 mm, lensa harus dapat melakukan fokus pada area sekecil 24×36 mm, yakni ukuran gambar pada film. Namun Seiring dengan kemajuan teknologi fotografi digital, definisi fotografi makro lambat laun berubah menjadi lebih dinamis. Fotografi makro menjadi teknik pengambil foto objek dengan jarak yang sangat dekat, berkisar antara 10 sampai 60 cm dari lensa kamera, DSLR khususnya.

Lalu bagaimana dengan jarak yang lebih dekat lagi? Tentu saja bisa, dan banyak dilakukan fotografer professional. Namun untuk jarak yang lebih dekat dari 10 cm tersebut, sudah bukan lagi termasuk dalam fotografi makro. Jarak tersebut sudah dianggap sebagai fotomikrografi. Teknik ini biasanya dipakai untuk keperluan sains maupun hal-hal yang yang berhubungan dengan penelitian.

Untuk teknik fotografi Makro sendiri, ada banyak objek yang bisa Anda ambil, diantaranya adalah Tanaman, binatang (khususnya serangga), makanan sampai sebuah produk juga dapat dijadikan sebagai objek untuk menghasilkan sebuah foto makro. Hanya saja, fotografi makro lebih populer dengan objek serangga dan bunga di alam luar. Untuk fotografer professional kebanyakan sudah menggunakan lensa makro khusus yang memiliki perbesaran 1:1 atau bahkan lebih. Kendalanya, lensa makro sangat identik dengan harga yang mahal sehingga hanya dipakai oleh kalangan professional, namun bukan berarti sebagai pemula salah jika ingin menggunakannya. Sebagai alternatif lain memotret makro, Anda dapat seperti menggunakan bantuan perangkat lain, diantaranya adalah

  • extension tube, disebut juga cincin ekstensi. Alat tambahan ini digunakan pada lensa dan berguna untuk fokus lebih dekat. Alat ini memang sangat cocok dalam fotografi makro.

  • reverse ring, bentuknya hampir sama dengan cincin ekstensi. Namun ini adalah alat bantu yang kegunaannya untuk menyatukan badan kamera dengan lensa yang dipasang terbalik.

  • filter close up, yakni filter lensa sekunder sederhana yang digunakan untuk mengaktifkan fotografi makro.Filter dapat Anda pasang pada bagian depan lensa, dan fungsinya sebagai kaca pembesar untuk mendapatkan pembesaran fokus yang Anda inginkan. Anda dapat menggunakan filter ini pada lensa Kit.

Penggunaan alat-alat tersebut lebih murah meriah jika dibandingkan Anda membeli lensa makro khusus.
Ada beberapa hal-hal penting yang harus Anda perhatikan untuk membuat foto makro yang baik, diantaranya adalah mengenai lighting (pencahayaan). Perlu Anda ketahui bahwa Semakin dekat lensa dengan subjek, maka pencahayaan akan semakin minim. Setidaknya Anda harus mengatur kepekaan cahaya atau ISO serendah mungkin, karena pada fotografi makro, gambar yang detail dan tanpa noise adalah yang terutama. Sedangkan untuk teknik pemotretannya, berikut ini beberapa langkah-langkahnya:

  • Mengatur DOF dengan aperture sempit

Tidak ada foto makro dalam majalah yang dibuat dengan bukaan diafragma kecil sehingga foto kedalaman ruang menjadi luas. Setiap foto makro yang dihasilkan sebaiknya memiliki ruang tajam (DoF) yang sangat sempit, yakni dengan diafragma besar. Karenanya, Anda harus mengatur aperture sempit (f/8 keatas) agar memperluas ruang tajam yang didapat.

  • Lebih baik dengan bantuan flash

Fotografi makro yang dibuat hanya dengan cahaya alami sebenarnya tidak terlalu buruk. Namun alangkah lebih baiknya jika Anda memotret foto makro dengan bantuan cahaya flash, mengingat pengaturan aperture yang sempit, ISO rendah dan speed tinggi dikhawatirkan akan kekurangan cahaya jika tanpa flash. Anda bisa menggunakan fitur flash bawaan dari kamera, namun lebih baik lagi dengan flash eksternal.

  • Hindari guncangan

Jika terjadi sedikit guncangan saja, maka fokus kemungkinan akan meleset. Ada beberapa cara untuk mengatasi ini, Anda dapat menggunakan alat tripod, namun juga bisa diatasi lagi dengan menggunakan speed tinggi diatas 1/125. Ingat, untuk objek serangga biasanya sering melakukan pergerakan tidak terduga.

  • Manual fokus lebih baik

Dengan menggunakan manual fokus dimungkinkan perbesaran akan maksimal. Cukup, setting lensa kamera pada manual fokus, kemudian gunakan titik fokus yang terdekat. Anda dapat temukan fokus yang tepat dengan memaju-mundurkan lensa tepat di depan objek sampai mendapatkan fokus yang pas.

Demikian beberapa tips dan trik tentang pengenalan mengenai teknik fotografi Makro. Semoga bermanfaat.

[ALX]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel