World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa handphone mungkin memiliki sifat Karsinogenik. Karsinogenik adalah zat yang dapat memicu timbulnya penyakit kanker dalam tubuh manusia. Namun, penelitian WHO tersebut tidak menunjukkan resiko yang terlalu besar bagi pengguna handphone.
Namun, dampak negatif handphone akibat radiasi yang dihasilkan nyatanya masih menjadi ancaman bagi para penggunanya. Selain ancaman radiasi yang dihasilkan pada handphone, menurut seorang peneliti India, Prof. Girish Kumar, bahaya radiasi juga dapat ditimbulkan di sekitar menara Base Transciever Station (BTS).
Menurutnya, satu BTS dapat memancarkan kekuatan sebesar 500-100 W. Negara yang memiliki banyak operator seluler seperti Indonesia bukan berarti dapat menganggap remeh bahaya tersebut. Berikut ini sejumlah dampak negatif handphone dan BTS yang timbul akibat reaksi berlebih dari radiasi yang dihasilkannya:
-
Berdasarkan penelitian WHO, salah satu dampak negatif handphone yang paling mematikan adalah timbulnya kanker akibat terjangan radiasi pada handphone. Radiasi dapat mengakibatkan peningkatan glioma, dan peningkatan akustik neuroma pengguna handphone yang dapat berakibat kanker otak.
-
Pengunaan handphone oleh anak-anak dan remaja yang meningkat, ikut pula meningkatkan resiko kanker sebesar 400 persen. Hal tersebut dikarenakan semakin muda usia pengguna, semakin rentan mereka terhadap radiasi handphone.
-
Produksi hormon stress kortisol dapat meningkat akibat penggunaan handphone dalam durasi yang lama. Peningkatan kadar stress terbentuk akibat respon penolakan tubuh terhadap berbagai hal yang dapat membahayakan kesehatan pengguna handphone.
-
Dampak negatif handphone lainnya adalah perubahan DNA dan perubahan radikal dalam tubuh akibat frekuensi radio. Jika di dalam tubuh terdapat radikal bebas, hal tersebut dapat memicu karsinogen atau senyawa yang dapat menimbulkan kanker.
-
Selain ancaman kanker, handphone pun dapat mengakibatkan pengguna kehilangan pendengara (tuli). Jika handphone digunakan lebih dari 30 menit/hari selama 4 tahun berturut-turut, radiasi yang handphone hasilkan dapat memicu tinnitus atau telinga berdenging. Radiasi handphone tersebut pun dapat mengakibatkan kerusakan rambut telinga yang merupakan sensor suara pada organ pendengaran.
-
BTS memiliki medan elektromagnetk disekitarnya yang dapat berakibat penurunan kekebalan tubuh. Karenanya, tubuh yang terkena medan elektromagnetik BTS sering mengalami alergi, seperti gatal-gatal atau ruam.
-
Frekuensi radio sebesar 900 MHz, 1800 MHz, dan 2450 Mhz yang handphone hasilkan, dapat mengakibatkan peningkatan temperatur di lapisan mata. Peningkatan temperatur dapat mengakibatkan kerusakan kornea pada mata.
-
Dampak negatif handphone seperti radiasi dan emisi dapat menurunkan kekebalan tubuh hingga mengalami kekurangan zat melatonin. Jika hal tersebut terjadi dalam waktu yang panjang, dapat mempengaruhi persendian, tulang, bahkan hingga ancaman rematik.
-
Sistem syaraf dapat bereaksi negatif bila terlalu lama terkena medan magnetik sekitar handphone. Selain berdampak terhadap gangguan tidur, dalam jangka panjang pun dapat mempercepat kepikunan.
-
Selain berpengaruh pada manusia, BTS pun ternyata dapat berdampak negatif terhadap binatang. Burung dan lebah sering kehilangan arah akibat disorientasi medan elektromagnetik. Akibatnya, mereka mudah sekali stress karena sulit menemukan jalur pulang menuju sarang.
Sebelumnya, Plimbi juga pernah mengulas pengaruh dan akibat radiasi handphone terhadap kesehatan di sini. Satu kesimpulan yang Plimbi dapatkan yakni sebaiknya kita meminimalisir dalam penggunaan handphone dan kita seyogyanya menggunakan saat-saat kondisi memang diperlukan. [MS]