Super Komputer Yang Tidak Mungkin Rusak Karena Dapat Memperbaiki Sendiri

22 Mar 2013 20:00 3991 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Komputer sistemik, perbaikan otomatis sendiri sekarang sudah dioperasikan di Universitas College London (UCL). Super komputer ini dapat menjaga sistem yang kritis bekerja, perangkat ini dapat membuat pesawat tanpa awak untuk memprogram ulang diri mereka sendiri setelah sistem rusak akibat perang atau bisa juga menciptakan model yang lebih realistis dari otak manusia.

Sebuah komputer baru yang revolusioner berdasarkan pada kekacauan alami dapat memprogram ulang diri sendiri dan menemukan kesalahannya sendiri. Hal ini seperti perumpamaan setelah kekacauan, muncul kerapian. Sebuah komputer yang meniru perumpamaan ini dapat secara langsung memperbaiki kegagalan sistem dengan memperbaiki data yang rusak.

Komputer sistemik, perbaikan otomatis sendiri sekarang sudah dioperasikan di Universitas College London (UCL). Super komputer ini dapat menjaga sistem yang kritis bekerja, perangkat ini dapat membuat pesawat tanpa awak untuk memprogram ulang diri mereka sendiri setelah sistem rusak akibat perang atau bisa juga menciptakan model yang lebih realistis dari otak manusia. Setiap hari komputer digunakan untuk memodelkan ulang gejala alam seperti bagaimana sistem syaraf bekerja atau bagaimana pola migrasi dari burung. Hal ini karena mereka bekerja secara bertahap dan menjalankan satu instruksi dalam satu waktu yang bersamaan. Menurut ilmuwan komputer dari UCL, Peter Bentley bahwa kejadian alami tidak bekerja secara demikian, prosesnya terdistribusi secara merata, terdesentralisasi dan memiliki aspek probabilitas. Selain itu kejadian alam juga menoleransi kesalahannya, sehingga dapat menyembuhan diri sendiri. Komputer harus bekerja secara demikian ke depannya.

Saat ini komputer bekerja dengan cara mentaati perintah yang diberikan, sebagian diambil dari memori dan dijalankan kemudian hasil dari perhitungan disimpan dalam memori. Proses ini dilakukan berulang-ulang dan dibawa kendali dari pengatur waktu agar bekerja secara berurutan yang dinamakan program tandingan. Ketika metode ini hebat untuk perhitungan angka, metode ini tidak memberikan operasi yang serentak. Bahkan ketika Anda memilki pengalaman ketika Anda merasa komputer Anda menjalankan banyak program secara bersamaan, hal ini merupakan suatu sistem yang berurutan. Hanya saja urutan ini terjadi secara cepat sehingga terlihat seolah-olah bekerja pada saat yang bersamaan

Bersama rekan dari UCL yang bernama Christos Sakellarious, Peter telah membuat sebuah super komputer yang datanya digabung dengan instruksi bagaimana mengolah data tersebut. Sebagai contoh, komputer ini menghubungkan temperatur lingkungan luar dan apa yang dilakukan jika temperatur tersebut terlalu panas. Kemudian komputer ini megolah akibat dari interaksi ini ke dalam suatu entitas digital yang dinamakan sistem’.

Setiap sistem terdapat sebuah memori yang berisi konteks data yang sensitive, hal ini berarti bahwa sistem tersebut hanya dapat berinteraksi dengan sistem lain yang sama. Daripada menggunakan program tandingan, sistem tersebut berjalan pada saat yang bersamaan yang ditentukan dari generator angka yang semi acak, meniru dari ketidakteraturan alam. Sistem ini membawa instruksi secara berurutan dengan tanpa satupun sistem yang saling mengambil alih satu dengan yang lain. Peter menyatakan bahwa kolam sistem berinteraksi dalam paralel secara acak, sehingga hasil dari perhitungan muncul dari interaksi-interaksi antar sistem tersebut.

Terlihat bahwa sistem seperti ini tidak mungkin bekerja namun dalam kenyataannya bisa. Peter akan mengumumkan hal ini pada konferensi di Singapura April mendatang, di mana sistem yang dia ciptakan dapat bekerja lebih cepat daripada yang dibayangkan. Hal yang lebih penting lagi bahwa komputer sistemik ini berisi banyak salinan dari instruksinya yang didistribusikan sepanjang sistem-sistemnya, jadi jika satu sistem menjadi rusak dan merusak sistem yang lain terdapat kopi dari sistem yang lama sehingga dapat membenahi sistem yang rusak tersebut. Tidak seperti sistem operasi konvensional bahwa ketika sistem rusak mereka tidak dapat mengakses memorinya, komputer sistemik ini membawa masing-masing memori seperti masing-masing individu memiliki dan membawa memorinya masing-masing.

Steve Purber menyatakan di Universitas Manchester bahwa hal ini merupakan sebuah karya yang menarik. Steve Purber merupakan pengembang Spinnaker yang merupakan super komputer yang bekerja seperti neuron otak manusia. Steve Purber sendiri menyatakan bahwa dia dapat berkontribusi pada proyek yang dilakukan tim UCL tersebut. Purber juga menambahkan bahwa Spinnaker dapat dijadikan platform untuk memodelkan sistem komputer sistemik skala besar.

Komputer sistemik mengambil prinsip dari kejadian alam, seperti yang dilakukan Spinnaker juga. Spinnaker merupakan sebuah proyek ambisisus dari Universitas Manchester di Inggris. Proyek ini bertujuan untuk membangun satu milyar neuron komputer dari berbagai mikrochip. Idenya adalah untuk membuat super komputer yang bekerja seperti otak manusia dengan menggunakan ARM chip yang sama digunakan pada telepon seluler. Tim dari proyek ini ingin melakukan simulasi paralel dari jaringan neuron skala besar menggunakan jumlah yang ekuivalen dari satu persen jumlah neuron otak manusia. Proyek ini sedang berlangsung dan menggunakan sebuah chip yang masing-masing bisa dimodelkan berisi 1000 neuron. Gabungan dari chip dalam satu sistem ini ini telah sebanding dengan 750.000 neuron. Pernyataan Steve Purber juga menyatakan bahwa proyek ini berlangsung lambat namun tetap berjalan stabil.

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel