Kenapa Semua Tipe Handphone Android Tidak Ada Yang Di-Root Sebelum Dijual?

21 Mar 2013 16:30 7358 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Rooting merupakan sebuah ritual wajib bagi para pemilik handphone Android. *Nge-root* dapat membuka semua fungsi yang dimiliki Android sehingga Anda dapat memodifikasinya sesuka hati Anda, bahkan Anda juga dapat mengganti sistem operasi yang ada di dalamnya. Hal inilah yang benar-benar membedakan Android dengan iPhone.

Rooting merupakan sebuah ritual wajib bagi para pemilik handphone Android. Nge-root dapat membuka semua fungsi yang dimiliki Android sehingga Anda dapat memodifikasinya sesuka hati Anda, bahkan Anda juga dapat mengganti sistem operasi yang ada di dalamnya. Hal inilah yang benar-benar membedakan Android dengan iPhone.

Jika semua tipe handphone Android harus di-root untuk mencapai performa maksimalnya, lantas kenapa handphone-handphone tersebut tidak di-root saja di pabriknya sehingga handphone tersebut sudah di-root ketika dijual? Banyak alasan yang mempengaruhinya. Jika Anda ingin mengetahui alasannya, simak ulasan Plimbi berikut ini.

Untuk Keamanan Ponsel Anda

Hal pertama yang menjadi alasan tentu saja dari sisi keamanan ponsel. Seperti kita ketahui, Android merupakan sistem operasi yang cukup ketat dalam hal keamanan sehingga berbagai aplikasi hanya dapat mengakses fitur-fitur tertentu saja yang ada di sistem operasi tersebut. Hal tersebut dapat dengan jelas kita liat jika kita ingin menginstal sebuah aplikasi atau game. sebelum menginstal, kita akan diperlihatkan fitur apa saja yang akan diakses oleh aplikasi tersebut.

Nah, jika Anda melakukan rooting maka tidak ada lagi batasan-batasan dalam sistm keamanan. Dengan begitu, akan sangat berbahaya jika Anda secara tidak sengaja meginstal aplikasi yang akan mengakses seluruh data di ponsel Anda.

Menjaga System Files

Rooting akan membuka semua sistem keamanan sehingga Anda dapat mengutak-atik semua file yang ada di sistem sekalipun. Hal ini tentu saja sangat berbahaya bagi para pengguna yang awam akan sistem operasi Android. Jika sebuah komputer mengalami kerusakan karena ada file sistemnya yang terhapus, mungkin Anda tinggal melakukan instal ulang saja. Namun bagaimana jika ada file sistem yang terhapus di Android? Anda akan mendapatkan mimpi buruk.

Belajar dari kemungkinan-kemungkinan buruk tersebut, Google akhirnya memutuskan untuk menutup rapat sistem tersebut agar tidak disalahgunakan. Dengan menutup akses root, maka kita akan terhindar dari kesalahan dalam menghapus file sistem.

Untuk Kepentingan Provider

Jika Anda membeli ponsel Android melalui provider telekomunikasi, maka biasanya akan ada beberapa aplikasi buatan provider tersebut yang tidak bisa dihapus. Hal tersebut tentu saja sengaja dilakukan oleh provider itu untuk kepentingan mereka seperti promosi dan lainnya. padahal rasanya justru aplikasi-aplikasi tersebut banyak yang tidak berguna.

Hal tersebut juga berlaku untuk produsen ponsel yang bekerjasama dengan pihak ketiga. Jika kita membeli ponsel Sony misalnya, biasanya kita akan mendapatkan aplikasi-aplikasi semacam Vivanews, WTA Tour, dan lainnya secara otomtis. Oleh karena itu, jelas para produsen ponsel Android tidak akan me-root produknya untuk kepentingan bisnis yang mereka miliki.

Untuk Keuntungan Google

Keputusan para produsen ponsel Android yang tidak mau melakukan rooting terhadap produknya tentu saja sangat masuk akal karena sang pemiliknya pun, yaitu Google, tidak mau melakukan root terhadap perangkatnya. Dari mulai Nexus One hingga Tablet Nexus 7, tidak ada satupun dari perangkat tersebut yang sudah di-root sebelum dijual. Kenapa?

Alasan yang utama tentu saja masalah keamanan seperti yang telah dijelaskan di atas. Namun ada alasan lain yang mendukung semua itu, yaitu iklan. Android merupakan sistem operasi yang diberikan secara gratis oleh Google, sehingga otomatis Google harus mendapatkan keuntungan mealui jalan yang lain, yaitu iklan.

Dengan melakukan rooting pada Android, maka setiap pengguna akan dengan mudah memblok iklan-iklan tersebut. Aplikasi semacam Adblock Plus pun tidak akan dapat bekerja dengan baik jika ponsel Anda belum diroot. Sehingga, Anda harus melakukan rooting terlebih dahulu jika ingin memblokir iklan-iklan tersebut.

Walaupun terkesan arogan, namun rasanya hal ini merupakan tindakan yang adil yang dilakukan oleh Google. Pasalnya, harga ponsel-ponsel Android lebih murah daripada iPhone dan berbagai aplikasinya pun banyak yang tersedia secara gratis jika dibandingkan dengan aplikasi pada iPhone. Sehingga wajar jika Google menggenjot pendapatan mereka dari iklan.

Kesimpulan

Dari berbagai alasan di atas dapat disimpulkan jika memang ponsel Android tidak di-root secara otomatis karena dua factor, yaitu keamanan dan keuntungan. Jika para produsen akan mendapat banyak keuntungan, maka para konsumen pun akan mendapat keamanan yang baik dalam ponselnya. Cukup adil bukan? [GAN]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel