Belanja online telah menjadi sebuah tren baru di kalangan masyarakat sekarang ini. Selain dapat membeli berbagai macam barang yang diinginkan, kita juga tidak perlu repot-repot pergi ke toko untuk membeling barang tersebut. Cukup lakukan order, transfer sejumlah uang, maka dalam beberapa hari barang yang kita pesan pasti sudah sampai ke rumah. Jika seandainya barang yang kita pesan mengalamai keterlambatan, maka biasanya kita langsung mencaci maki si penjual barang tersebut. Namun pernahkah Anda membayangkan apa yang terjadi ketika Anda mengklik tombol "buy†di situs Amazon? Barang yang Anda beli tersebut tidak langsung jatuh dari langit ke rumah Anda, barang tersebut tersimpan dalam sebuah warehouse yang berisi ribuan pekerja yang bekerja dalam kondisi yang cukup mengenaskan.
Pernahkah Anda mendengar pabrik Nike yang mempekerjakan buruh yang masih di bawah umur? Atau Anda mungkin pernah juga mendengar para buruh Apple di Cina yang mendapat gaji yang sangat kecil? Hal tersebut mungkin tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi di berbagai macam warehouse toko online, termasuk Amazon. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini Plimbi akan mengupas berbagai macam hal yang terjadi pada buruh di warehouse toko online Amazon. Artikel kali ini mengutip dokumentasi dari berbagai macam sumber terpercaya, seperti BusinessInsurance.org dan makeuseof.com. berikut ulasan ekslusifnya.
Bisnis Toko Online Saat Ini Toko online merupakan sebuah bisnis yang sangat besar, bahkan penjualannya selalu meningkat sebanyak 10% setiap tahunnya. Pada tahun 2015 sendiri diperkirakan bahwa bisnis toko online ini akan mencapai keuntungan hingga $280 milyar. Namun dibalik semua itu ada hal-hal yang sangat keras ketika kita menekan tombol "buy†hingga kita menerima barang tersebut di rumah. Sebelum barang pesanan dikirimkan ke rumah Anda, barang tersebut harus diambil, dibungkus, dan dipersiapkan kelengkapannya sebelum dikirim. Semua pekerjaan ini dilakukan oleh para buruh warehouse.
Beberapa toko online seperti Walmart biasanya menggunakan jasa pihak ketiga untuk mengurus proses warehouse dan pengiriman barang. Dalam satu warehouse biasanya mempekerjakan sekitar 4000 orang buruh yang bekerja dengan sangat keras dan dengan gaji yang sangat kecil.
Buruh di Amazon Amazon.com merupakan salah satu ritel online terbesar di dunia dengan pendapatan yang terus meningkat sebesar 30-40% setiap tahunnya. Sayangnya, banyak buruh yang mengeluhkan buruknya kualitas pekerjaan mereka di dalam warehouse Amazon. Mereka biasanya bekerja selama 10 hingga 12 jam perhari dengan waktu istirahat yang sangat sedikit. Setiap pekerja digaji sebanyak $7 setiap jamnya, atau sekitar $60 perhari jika dipotong pajak.
Jumlah tersebut tentu sangat kecil sekali untuk ukuran Negara Amerika. Selama bekerja mereka dilarang untuk menggunakan ponsel jika tidak ingin mendapat penalti ataupun pemecatan. Selain itu mereka juga harus bekerja di ruangan dengan suu yang sangat dingin ketika musim dingin, dan sangat panas ketika musim panas. Parahnya lagi, mereka harus bekerja dengan dikelilingi mesin-mesin besar yang dikendalikan secara otomatis. Al tersebut tentu sangat berbahaya bagi keselamatan mereka.
Pekerja Part-Time Berdasarkan data dari Bureau of Labor Statistics, sebanyak 15% dari para buruh di warehouse merupakan pekerja sambilan atau part-time. Para pekerja sambilan itu sangat disukai oleh perusahaan karena mereka dapat memecat para pekerja itu dengan mudah ketika mereka melakukan kinerja yang buruk. Jumlah pekerja sambilan ini biasanya meningkat tajam di waktu-waktu liburan sekolah dan kuliah. Para pekerja sambilan ini biasanya mendapatkan gaji yang lebih rendah $3 daripada pekerja tetap.
Sistem Penalti Selain pekerjaanya yang padat, para buruh di warehouse juga akan mendapatkan poin penalti atau hukuman ketika membuat kesalahan. Sebagai contoh, jika ia terlambat 1 menit, maka akan diberikan poin penalti 0,5. Jika telat 1 jam akan diberikan poin 1, dan jika bolos maka akan diberikan poin 1,5. Jika seseorang telah mengumpulkan total 6 poin maka ia akan langsung dipecat dari perusahaan. Selain itu, jika ada buruh yang telat selama 1 menit di minggu pertama ia bekerja, maka ia akan langsung dipecat saat itu juga.
Resiko Kesehatan Kerasnya pekerjaan yang dilakukan oleh para buruh tersebut juga dapat menimbulkan beberapa gangguan kesehatan seperti cedera tangan, arthritis, cedera tulang punggung, dan gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh gelombang listrik statis.
Tidak Ada Jalan Keluar Walaupun mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak, namun keluhan para buruh tersebut tetap sulit untuk diselesaikan. Tingginya angka pengangguran membuat banyak orang tidak mempunyai pilihan lain selain bekerja seperti itu. Selain itu, salah satu CEO dari sebuah warehouse juga menyatakan bahwa cara terbaik agar dapat menyelesaikan semua pekerjaan dengan biaya murah adalah dengan memperjakan buruh dengan perlakuan seperti itu. Meyedihkan. [GAN]