Film merupakan media komunikasi sosial yang terbentuk dari penggabungan dua indera, yakni indera penglihatan dan pendengaran yang mempunyai inti dari tema sebuah cerita yang banyak mengungkapkan realita sosial di sekitar lingkungan di mana film itu tumbuh. Film menjadi media yang sangat berpengaruh melebihi media-media lainnya, karena secara audio dan visual film dapat membuat penontonnya tidak bosan dan lebih mudah diingat dengan formatnya yang menarik.
Film juga dapat berarti sebuah industri yang mengutamakan eksistensi dan ketertarikan cerita yang dapat mengajak banyak orang untuk terlibat di dalamnya. Melihat laju perfilman di Sumatera Utara masih dirasa pelan di tengah bangkitnya perfilman Indonesia yang sempat mati suri, maka dibentuklah RuFi pada 1 September 2010 oleh sekumpulan muda-mudi Sumatera Utara dengan film perdananya berjudul "Susahnya Bilang CINTA" bekerjasama dengan sebuah production house independen di Jakarta. RuFi (Rumah Film Independent) Community yang berdomisili di Medan hadir sebagai salah satu wadah yang di dalamnya terdapat sumber daya manusia yang ingin produktif dalam perfilman, khususnya perfilman independent yang harus dinamis dan kreatif dalam melaksanakan perannya untuk mengupayakan kualitas perfilman itu sendiri.
Visi RuFi Community adalah Mahir, Kreatif, Semangat dan Cerdas (MKSC) yang mempunyai indikator profesional dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, mahir mengoperasionalkan tugas dan tanggung jawab masing-masing, memanfaatkan apa saja yang ada selagi masih berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, hasil produksi yang baik dan prestasi dalam sebuah produksi film.
Sementara misi yang diembannya yakni mengefektifkan proses produksi sebuah film, wadah untuk membina dan mengembangkan ide-ide kreatif anak muda, wadah untuk membina dan mengembangkan bakat perfilman anak muda secara khusus, mengembangkan pemanfaatan teknologi tepat guna, wadah untuk membina dan mengembangkan bakat kesenian anak muda secara umum.
Adapun kegiatan yang dilakukan komunitas RuFi di antaranya memproduksi film-film indie yang berkualitas dan menghibur, melakukan workshop-workshop film untuk semua kalangan, melakukan diskusi-diskusi mengenai perfilman dengan pihak-pihak terkait dan segala kegiatan yang berhubungan dengan kreatifitas di dunia perfilman.
Cara berkomunikasi yang dilakukan komunitas RuFi dengan sesama anggotanya yakni menggunakan jejaring sosial, telpon dan layanan SMS. Ketika mengetahui Plimbi memiliki aplikasi-aplikasi menarik, Muhammad Abrar selaku Head Coordinator komunitas RuFi mengungkapkan bahwa Plimbi kreatif dan keren, semoga bisa bermanfaat buat teman-teman yang update tentang jejaring sosial. [RF]