Minggu lalu, Plimbi mengulas sedikit tentang pulau Lombok atau Kota Mataram.
Ya, Alhamdulillah, Paseban memang beberapa waktu yang lalu berkesempatan mengunjungi pulau ini. Berwisata ke Lombok dengan pantai Senggigi rasanya kurang lengkap jika tidak mengunjungi salah satu pulau yang terkenal dengan pasir putihnya.
Di Lombok terdapat beberapa pulau atau yang biasa disebut oleh orang lokal dengan sebutan Gili. Gili yang paling terkenal adalah Gili Trawangan dengan pasir putih dan air laut nya yang jernih. Selain itu ada 2 pulau lain yang berdampingan dengan Gili Trawangan yaitu Gili Menu dan Gili Air.
Untuk ke Gili Trawangan, Paseban harus menuju ke dermaga di daerah Pemenang. Dari Hotel Bukit Senggigi menuju daerah Pemenang Paseban menggunakan sebuah *shuttle* bus sewaan dengan biaya Rp 900.000 per hari. Jarak yang di tempuh selama kurang lebih 45 menit sampai 1 jam.
Untuk menuju daerah Pemenang tidak tersedia kendaraan umum sehingga Anda harus menggunakan mobil sewaan tersebut. Pemandangan sepanjang jalan raya Senggigi menuju dermaga penyeberangan sangatlah indah.
Pantai sepanjang jalan dan hamparan pohon kelapa menghias sepanjang perjalanan. Sesekali perjalanan akan melewati beberapa tebing di pinggir jalan dan pantai. Di kejauhan tampak Gunung Rinjani dengan ketinggian 3726 mdpl berdiri dengan kokoh. Langit cerah dan laut yang berwarna biru memberikan pengalaman keindahan alam yang luar biasa.
Anda bisa berhenti sesekali di pinggir jalan untuk sekedar mengabadikan keindahan alam pulau Lombok. Sinyal sepanjang jalan dari Senggigi menuju Pemenang sangat bagus.
Hal ini disebabkan karena di beberapa tempat, Paseban melihat beberapa tower pemancar sinyal telah ditempatkan oleh para perusahaan operator seluler. Anda yang menggunakan XL, Simpati, Mentari, Im3, Flexi dan Axis dapat berbagi pesan dan gambar langsung dari tempat Anda berada. Sesampainya di salah satu dermaga sebelum pasar Pemenang, sebuah kapal penumpang telah menunggu.
Dengan merogoh kocek Rp 100.000 per orang, Anda bisa menumpang kapal menuju Gili Trawangan untuk *trip* pulang pergi. Jika Anda ingin mendapatkan biaya yang lebih murah, Anda bisa melalui dermaga resmi milik pemerintah di dekat pasar Pemenang.
Di sana biaya penyeberangan hanya ditarik Rp 10.000 per orang. Penyeberangan menuju Gili Trawangan memakan waktu sekitar 20-30 menit. Bagi Anda yang kuat berpanas-panas ria, Anda bisa duduk di atap kapal penumpang dan menikmati birunya laut sambil sesekali mengabadikan keindahan alam pulau Lombok.
Begitu sampai di Gili Trawangan, Paseban sangat terkesan dengan pantainya yang berpasir putih dan lautnya yang sangat jernih sehingga karang-karang di dasar laut pada kedalaman 1-2 meter masih bisa terlihat dengan sangat jelas.
Tanpa membuang waktu Paseban segera mengunjungi sebuah counter terdekat untuk menyewa sebuah alat *snorkeling*. Biaya cukup Rp 50.000 dan Anda bisa menggunakannya sepuasnya. Di Gili Trawangan sangat banyak wisatawan asing yang berkunjung. Mereka biasanya melakukan *snorkeling* untuk melihat berbagai jenis ikan dengan berbagai bentuk dan warna.
Bila sedang tidak ber-*snorkeling*, mereka akan berjemur di pantai menikmati teriknya sinar matahari. Kawasan Gili Trawangan tidak memiliki kendaraan bermotor, namun banyak terdapat penyewaan sepeda jika Anda ingin berkeliling di pulau seluas 360 hektar ini. Jika tidak ingin naik sepeda Anda juga bisa menggunakan angkutan Cidomo, sejenis andong untuk berkeliling pulau.
Harga tergantung jauh dekat perjalanan. Selain itu banyak pula penginapan yang tersedia. Harganya tentu lebih mahal daripada di kawasan pantai Senggigi. Di Pulau berpasir putih ini kembali Paseban mengecek beberapa sinyal ponsel. XL tetap paling baik di kawasan ini diikuti dengan sinyal Simpati dan Mentari.
Sedangkan sinyal Axis dan Flexi nyaris tidak ada sama sekali. Untuk mencari pulsa, di kawasan ini pun lebih banyak penjual pulsa XL. Jadi, bagi pengguna operator selain XL, sebaiknya Anda telah mengisi pulsa terlebih dahulu sebelum mengunjungi Gili Trawangan atau bawalah *voucher* pulsa cadangan. Setelah puas ber-*snorkeling* dan mengagumi indahnya alam bawah laut. Saatnya kembali ke kota Mataram.