Organisasi PBB yang bergerak di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan, UNESCO, menyatakan bahwa tanggal 13 Februari lalu merupakan Hari Radio Sedunia. Perayaan simbolik tersebut ditujukan agar penduduk dunia menyadari betapa pentingnya peran teknologi radio dalam mengorganisir dan memberikan informasi ke berbagai komunitas. Sebagian besar kehidupan kakek, orang tua, ataupun Anda sendiri tentunya masih atau telah menikmati salah satu penemuan teknologi terpenting tersebut.
Teknologi radio sendiri digunakan untuk mengirimkan sinyal melalui modulasi dann gelombang elektromagnetik. Awalnya radio digunakan kegiatan-kegiatan maritim untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode Morse oleh angkatan perang berbagai negara. Saat ini radio telah berevolusi dengan berbagai bentuk dan teknologi. Jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak, dan tentunya radio penyiaran informasi dan hiburan. Di samping evolusi internet dan televisi yang begitu pesat dan memasuki ruang kebudayaan manusia modern saat ini, teknologi masih menjadi medium yang sangat penting dan berkaitan dengan dua teknologi tersebut.
Tanggal 13 Februari lalu merupakan peringatan kepada Anda bahwa teknologi digital belum benar-benar mampu membutuh para bintang-bintang radio. Bahkan radio dipercaa mampu mengarahkan perubahan dunia yang ada saat ini. Ada banyak fakta menarik mengenai radio di era digital saat ini. Berdasarkan data yang dikumpulkan UNESCO, ada lebih dari 95% populasi di dunia masih menggunakan radio sebagai medium informasi dan teknologinya. Jumlah itu menggambarkan seberapa penting radio bagi mereka. Namun untuk membawanya ke dalam perspektif yang lebih luas, jumlah tersebut dibandingkan dengan satu hingga tiga populasi di dunia yang telah mengakses internet. Radio pun masih menjadi medium penting di sebagian besar negara-negera berkembang saat ini. Pada tahun 2010 lalu, setidaknya terdapat sekitar 75% rumah tangga dalam negara berkembang memiliki akses terhadap radio. Sementara untuk akses terhadap teknologi internet, hanya ada sekitar 20.5% rumah tangga yang baru mampu mengakses teknologi itu.
Berdasarkan fakta itulah, radio merupakan medium yang paling tepat digunakan untuk menjangkau komunitas-komunitas yang terisolasi, terlebih bagi para penduduk miskin di mana internet masih menjadi produk tabu bagi mereka. Bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat saja, pemerintah mereka masih mengandalkan radio untuk menjangkau komunitas-komunitas etnis Indian yang seakan terisolasi dari dunia modern negara super power ini. Bukan hanya bagi negara-negara berkembang, dan sebagian kecil wilayah di Amerika Serikat. Rupanya radio sempat menjadi medium berita satu-satunya yang berkembang di Rusia sejak tahun 2008. Terkecuali radio, seluruh format berita tradisional di Rusia merosot jauh, bahwa di kota besar seperti Moskow. Bahkan pembaca media cetak kategori dewasa di negara tersebut menurun 3.1% dan di sisi lain jumlah pendengar radio meningkat 4% sejak tahun 2008 lalu. Selain masih memiliki pengguna yang berjumlah sangat besar, sinyal radio pun masih dianggap teknologi yang sangat penting saat ini, terlebih bagi negara-negara yang secara geografis membutuhkan asupan informasi yang cepat. Sebagai contoh, pada beberapa wilayah di negara Filipina, radio telah mampu menjangkau sekitar 85% wilayah negaranya. Sedangkan sinyal televisi baru hanya mampu menjangkau sekitar 60% saja.
Oleh sebab itu radio masih menjadi teknologi penting untuk mendistribusikan berita di sebagian besar negara berkembang, termasuk Indonesia. Selain itu, radio FM ataupun AM masih lebih populer dibandingkan radio streaming yang mengandalkan kecepatan teknologi internet yang lebih canggih. [MS]
