Pengaruh Teknologi Internet Terhadap Perilaku Penggunanya

28 Feb 2013 07:00 3421 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Apabila Anda sering mengamati, terdapat segelintir orang yang bertualang ke dalam dunia maya hanya untuk menemukan kesenangan dengan menyerang pengguna internet lainnya. Inilah salah satu dampak teknologi internet terhadap perilaku penggunanya.

Apabila Anda sering mengamati, terdapat segelintir orang yang bertualang ke dalam dunia maya hanya untuk menemukan kesenangan dengan menyerang pengguna internet lainnya. Inilah salah satu dampak teknologi internet terhadap perilaku penggunanya. Menjelaskan mengapa mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu online hanya sekadar untuk melakukan penyerangan tentunya diperlukan studi perilaku terlebih dahulu. Beberapa ahli kejiwaan telah memberikan hasil studi mereka dengan alasan yang sangat kuat.

Pada dasarnya kita kerap berpikir bahwa semua orang berperilaku baik. Beberapa data berikut memberikan penjelasan bahwa beberapa orang baik diketahui mudah terlucut amarah karena beberapa situasi yang dihadapinya berkaitan dengan pelikunya sendiri. Secara sederhada hal itu dapat diketahui apabila sebuah percakapan tidak dilakukan secara nyata atau real time. Beberapa orang merasa dengan terbatasnya ruang yang mereka miliki membuat mereka dengan cepat memberikan komentar-komentar negatif dan secara mudah pula melarikan diri. Selain itu, publik pun telah mengetahui bahwa teknologi internet berdampak kepada terperangkapnya diri mereka ke dalam perilaku narsisme dan pemberontakan. Secara psikologis, kita memiliki semacam jarak dari seseorang yang sering kita ajak bicara dan kurang fokus terhadap identitas pribadi dalam sebuah email. Itulah beberapa contoh yang mengakibatkan para pengguna pengguna teknologi internet mengalami gangguan identitas atau disosiatif anonim. Disosiatif anonim memberikan Anda sebuah perasahaan melindungi, memungkinkan penggunanya untuk bergerak tanpa memperdulikan indikasi identitas mereka.

Teknologi internet pun mempermudah seseorang untuk mengeluarkan opini mereka dan pergi begitu saja. Seseorang bahkan dapat membuat satu opini yang sangat pribadi, emosional, dan kemudian lari begitu saja dari pernyataan yang telah ia nyatakan sebelumnya. Melalui cara tersebut pula setiap pengguna internet mendapatkan katarsis melalui pernyataan mengenai perasaannya. Seorang doktor bidang sosial dan ilmu perilaku dari University of the Rockies, Dr. David Solly mengatakan bahwa baik saat tengah berada di dalam web atau di hadapan cermin, merilis zat-zat kimia ke dalam otak dan tubuh dapat membatu kita melawan stres dan secara fisik merasa lebih baik. Game online pun rupanya mempengaruhi perilaku para pemainnya tersendiri. Permainan tersebut bahkan dikatakan memberikan dampak disosiatif imajinasi, sebuah rasa pelarian diri dari kenyataan.

Seorang pengacara kriminal melakukan studi identitas terhadap para pencuri di dunia cyber. Hasilnya, pengacara bernama Emily Finch ini menyatakan orang-orang mungkin melihat dunia cyber semacam permainan di mana peraturan umum interaksi keseharian tidak diperlukan. Perilaku tersebut berdampak terhadap kurangnya kemampuan menghadapi situasi face to face secara nyata. Pasalnya otak manusia akan membentuk sebuah karakter dan sifat seseorang berdasarkan hasil interaksi mereka melalui internet. Oleh sebab itu pikiran akan berasosiasi terhadap sifat seorang pengguna berdasarkan hasrat, kebutuhan, dan harapan mereka sendiri. Oleh sebab itu proses adaptasi mereka ke dalam masyarakat nyata yang lebih majemuk akan lebih sulit. [MS]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel