Melancong ke tempat baru selalu memberikan pengalaman berarti. Melintasi pulau, lautan, dan membelah udara menjadi menghadirkan kesan tersendiri. Tim Plimbi kali ini berkesempatan menginjakkan kaki di atas tanah Borneo. Menelusuri alamnya yang luas dan menyaksikan secara langsung eksploitasi yang terjadi padanya. Terbang dari ibukota dengan tujuan Balikpapan, tim langsung menancap gas ke tempat tujuan, Kota Bontang. Kota Bontang sendiri berada di wilayah provinsi Kalimantan Timur. Letaknya sekitar 120 KM dari Kota Samarinda. Bontang dikenal luas berkat kekayaan alamnya yang berlimpah, khususnya gas alam dan batubara. Oleh sebab itu tak ayal kota ini memiliki orientasi dalam bidang industri.
Untuk ukuran kota, Bontang tidak sebesar kota-kota lain di wilayah Kalimantan Timur seperti Balikpapan dan Samarinda. Awalnya Bontang hanya berupa perkampungan yang terletak di daerah aliran sungai. Selain kawasan industri, aktifitas warganya pun tidak terlihat terlalu aktif. Oleh sebab itu ruang-ruang publik yang terdapatnya tampak tidak begitu ramai. Selain dikenal sebagai salah satu produsen pupuk terbesar di Indonesia, rupanya Bontang menyimpan segelintir potensi wisata menjanjikan. Taman Nasional Kutai adalah salah satu objek wisata andalan kota ini. Walau tak sempat berkunjung, Plimbi sempat melintas sejenak menyaksikan salah satu kawasan konservasi Orang Utan. Sayang pembalakan liar masih mengeksploitasi hutan-hutan di wilayah Kalimantan Timur, tak terkecuali Bontang.
Selain Taman Nasional Kutai, bagi Anda yang berencana melakukan perjalanan ke Kota Bontang, rasanya tak lengkap jika Anda melewatkan kesempatan untuk mengunjungi objek wisata Bontang Kuala. Bontang Kuala merupakan perkampungan penduduk yang berbatasan langsung dengan laut. Dihuni oleh sekitar 300 keluarga, saat pertama kali berada di hadapan gerbang kampung, Anda akan langsung mengalami sensasi unik. Perkampungan air yang unik ini kerap disebut sebagai "Venesia van Kalimantan". Pasalnya penduduk Bontang Kuala mendirikan rumah-rumah mereka di atas air dan saling sambung menyambung dengan jembatan kayu.
Anda akan menyaksikan perahu-perahu nelayan memasuki lorong-lorong kampung. Dengan seluruh bangunan yang menggunakan bahan kayu tentunya akan menjadi pengalaman unik bagi setiap pengunjung. Selain sensasi perkampungan yang unik, wilayah ini pun dikenal oleh masyarakat lokal memiliki santapan kuliner ikan bakar yang enak. plimbi tidak melewatkan kesempatan untuk mengelilingi perkampungan. Sambil mengabadikan keunikan Bontang Kuala melalui kamera DSLR, proses komunikasi pun berjalan dengan baik. Sinyal operator Indosat melayani konsumennya dengan sangat baik di wilayah ini. Tentunya cerita tentang keunikan kampung tersebut menjadi bahan perbincangan menarik dengan akses lancar dari IM3.
Sementara itu, operator XL pun tidak mau kalah. Walau sinyalnya terkadang tidak terdeteksi dengan maksimal, salah satu tim masih sempat melakukan check-in melalui perangkat smartphone Android. Secara keseluruhan kunjungan ke Kota Bontang memberikan pengalaman baru. Bontang Kuala patut menjadi menu melancong wajib yang harus masuk ke dalam daftar pertama saat Anda berada di kota ini. Selain itu, terdapat beberapa objek wisata lainnya seperti Pulau Beras Basah, Pulau Segajah, Pulau Gusung, dan Rumah Ada Kutai Guntung yang dapat Anda kunjungi di Kota Bontang. Ada banyak pilihan transportasi udara yang dapat Anda akses baik dari Jakarta ataupun Balikpapan. Setelah Bontang, Plimbi melanjutkan perjalanan ke arah timur menuju Kabupaten Berau. [MS]
