Cek Kesehatan dan Kecepatan Harddisk Anda dengan 2 Aplikasi Ini

11 Feb 2013 06:00 7787 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Kecepatan dalam menulis dan membaca file pada sebuah harddisk akan berpengaruh secara langsung terhadap kecepatan operasi komputer Anda. Oleh karena itu, cek kecepatan harddisk Anda dengan 2 aplikasi yang diulas berikut ini.

Selain kipas angin, harddisk merupakan satu-satunya perangkat dari komputer modern yang memiliki komponen bergerak di dalamnya. Walaupun harddisk jenis SSD (solid state drive) semakin populer, namun kebanyakan dari kita tetap dan masih menggunakan harddisk tipe lama yang memiliki piringan. Karena piringan tersebut berputar dengan kecepatan 5400 RPM, 7200 RPM, atau bahkan lebih cepat lagi selama berjam-jam, maka ada baiknya bagi Anda untuk mengecek kesehatannya secara berkala.

Selain itu, walaupun harddisk Anda sedang dalam keadaan sehat, Anda juga harus tetap memperhatikan kecepatannya. Pasalnya, kecepatan dalam menulis dan membaca file pada sebuah harddisk akan berpengaruh secara langsung terhadap kecepatan operasi komputer Anda. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini Plimbi akan megulas 2 buah aplikasi yang dapat Anda gunakan untuk mengecek kesehatan serta kecepatan harddisk Anda. Berikut ulasannya.

Untuk Mengecek Kesehatan: CrystalDiskInfo

Aplikasi pertama adalah apikasi yang berguna untuk mengecek kesehatan harddisk Anda yaitu CrystalDiskInfo. Aplikasi CrystalDiskInfo ini merupakan aplikasi gratis yang sudah sangat terkenal untuk urusan harddisk sejak jaman dahulu hingga masa sekarang ini. Aplikasi ini juga terus mendapatkan update dari pegembangnya sehingga selalu kompatibel dengan berbagai macam sistem operasi terbaru.

Dengan aplikasi ini, Anda dapat melihat berbagai macam informasi mengenai harddisk Anda melalui tampilan antarmuka S.M.A.R.T. self monitoring. Sebagai contoh, kita dapat melihat informasi tentang berapa hari dan berapa jam harddisk tersebut digunakan, serta berapa kali Anda me-restart komputer semenjak menggunakan hard disk tersebut. Walaupun informasi di atas tampak hanya seperti sebuah trivia, namun sebenarnya informasi di atas dapat Anda gunakan untuk mengira-ngira kapan harddisk yang Anda miliki akan mati. Pasalnya, setiap harddisk pasti sudah ditentukan kematiannya setelah penggunaan dalam jangka waktu tertentu yang disebut sebagai MTBF (mean time before failure).

Informasi lain yang disuguhkan oleh aplikasi CrystalDiskInfo ini adalah temperatur harddisk. Anda dapat mengatur aplikasi ini untuk menampilkan temperatur tersebut pada skala Celcius ataupun Fahrenheit. Sama seperti kasus MTBF, Anda juga dapat menggunakan informasi temperatur ini untuk mengetahui seberapa baik kinerja dari harddisk yang Anda miliki. Kebanyakan harddisk bekerja dengan normal pada suhu 0-60 derajat celcius. Maka dari itu, jika temperatur harddisk Anda melebihi batas tersebut, maka kemungkinan besar terjadi masalah pada harddisk Anda.

Selain kedua informasi di atas, Anda juga dapat melihat berbagai macam informasi lain yang disuguhkan oleh aplikasi ini. Namun jika Anda tidak mau terlalu berususan dengan berbagai macam informasi tersebut, maka Anda cukup melihat indicator kesehatan harddisk Anda yang ditunjukkan di sebelah kiri atas aplikasi ini.

Untuk Mengukur Kecepatan: DiskBench

Setelah Anda mengetahui kesahatan harddisk Anda, maka sekarang saatnya untuk mengecek kecepatannya dengan menggunakan aplikasi DiskBench. Tidak seperti aplikasi CrystalDiskInfo yang menampilkan berbagai macam tombol dan indikator yang berwarna-warni, aplikasi DiskBench hanya menampilkan 5 buah tab yang sangat sederhana. Kelima buah tab tersebut dapat Anda gunakan untuk melakukan berbagai macam tes pada harddisk Anda, salah satunya adalah batch file creation test yang akan mengukur kecepatan harddisk Anda dalam menulis file.

Satu hal penting yang harus Anda perhatikan ketika menggunakan aplikasi DiskBench ini adalah kemampuannya untuk mengganti block size. Aplikasi ini memberikan sebuah fitur bagi Anda untuk mengganti block size ketika sedang membuat sebuah file. Bahkan, Anda dapat membuat block size ini hingga ukuran gigabyte (GB). Oleh karena itu Anda harus benar-benar memperhatikannya ketika akan melakukan tes kecepatan. Pasalnya, kesalahan setting di wilayah tersebut dapat membuat komputer Anda stuck hingga Anda harus melakukan hard booting.

Maka dari itu, jangan sampai tertukar antara file size dan block size karena kedua hal tersebut berbeda. Jika Anda menginginkan ukuran file yang lebih besar ketika sedang dilakukan pengetesan, maka yang harus Anda tambah adalah jumlah block-nya (Initial number of blocks dan Block increase). Dengan begitu, maka Anda dapat langsung mengecek kecepatan yang dimiliki oleh harddisk Anda. [GAN]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel