Diagnosis Kanker dengan NMR Melalui Smartphone

13 Oct 2011 09:00 4561 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Tim dokter dan ilmuwan Ralph Weissleder di Massachusetts General Hospital (MGH) di Boston mengembangkan sebuah versi miniatur dari sebuah mesin **NMR** (Nuclear Magnetic Resonance), sebuah alat yang memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi senyawa kimia sehingga bereaksi dalam medan magnet.

Ingin tahu apakah Anda memiliki kanker tanpa harus menunggu hasil tes labolatorium? Ada mungkin memerlukan sebuah aplikasi untuk itu. Peneliti kanker telah datang dengan sebuah perangkat kecil dengan bantuan sebuah smartphone yang bisa memungkinkan dokter untuk mengetahui dalam waktu 60 menit apakah benjolan yang mencurigakan pada pasien adalah kanker atau bukan.

Ahli onkologi sering menggunakan jarum tebal untuk mengambil beberapa sel dari benjolan untuk analisis di laboratorium patologi. Tes yang dijalankan di laboratorium terdiri dari pemeriksaan bentuk sel dan pewarnaan untuk berbagai protein, sehingga sering kali tes laboratorium ini memakan waktu beberapa hari.

Sebagai alternatif, tim dokter dan ilmuwan Ralph Weissleder di Massachusetts General Hospital (MGH) di Boston mengembangkan sebuah versi miniatur dari sebuah mesin NMR (Nuclear Magnetic Resonance), sebuah alat yang memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi senyawa kimia sehingga bereaksi dalam medan magnet. NMR ini akan merangsang molekul senyawa kimia dalam sampel, sehingga bergetar. Molekul-molekul bergetar semakin cepat, semakin besar getaran maka kemungkinan pasien menderita kanker.

Para peneliti juga menemukan cara untuk melampirkan nanopartikel magnetik untuk protein sehingga mesin dapat memilih protein tertentu keluar seperti yang ditemukan dalam sampel sel tumor. Ukuran sebuah mesin NMR standar laboratorium kimia mendekati ukuran lemari arsip, tetapi perangkat barunya hanya sekitar sebesar secangkir kopi.

Para peneliti MGH menggunakan prosedur jarum standar untuk mengumpulkan sel mencurigakan dari perut pasien. Mereka kemudian diberi label sel dengan nanopartikel magnetik kemudian disuntikkan sel ke dalam mesin NMR dimana datanya dapat dibaca dengan aplikasi smartphone. Aplikasi ini dapat mendeteksi sembilan tingkat penanda protein untuk sel-sel kanker.

Para peneliti berharap dengan menggunakan perangkat mini NMR dapat memudahkan untuk melacak penyakit kanker dan menentukan apakah pasien dapat merespon obat dengan baik dengan cara mendeteksi tingkat protein tertentu dalam sampel darah mereka. "Aplikasi smartphone merupakan alat yang mudah digunakan oleh dokter, karena mudah dipahami dan ditempatkan di sebuah ruangan kecil," kata Dr Cesar Castro, salah satu tim peneliti. ND

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel