Pernah mendengar tentang istilah DNS selama Anda menggunakan internet? DNS adalah singkatan dari Domain Name System. Sebelum mengulas dan mengenal lebih jauh tentang apa itu DNS dan bagaimana DNS pada internet bekerja ada baiknya Anda mengenal terlebih dahulu mengenai macam-macam jenis domain.
Apa itu domain? Anda mungkin sudah mengetahui bahwa format URL sebuah situs web berformat http://www.namadomain.tld. Dalam contoh ini Top Level Domain (TLD) mengacu pada beberapa jenis yaitu sebagai berikut ini:
-
.com (ditujukan untuk sebuah bisnis)
-
.org (ditujukan untuk organisasi non-profit)
-
.net (ditujukan untu situs bisnis)
-
.gov (ditujukan untuk situs pemerintahan)
-
.edu (ditujukan untuk situs pendidikan)
-
.mil (ditujukan untuk situs militer)
-
.int (international)
Dengan meningkatnya penggunaan website, jenis domain yang terkait dengan dan berdasarkan lokasi mulai diperkenalkan. Misalnya .asia, .us, .in, .id and .ca. domain tersebut merujuk kepada inisial sebuah negara-negara .asia untuk wilayah Asia, .us untuk wilayah Amerika, .in untuk wilayah India, .id untuk wilayah Indonesia dan .ca untuk negara Kanada dan masih banyak lagi lainnya seperti .tv, .me, dan yang lainnya. Penamaan tersebut untuk dapat memudahkan para pengguna di mana situs tersebut berada, hal ini bertujuan untuk membangun kepercayaan kepada para konsumennya jika situs tersebut berorientasi pada bisnis.
Dahulu mungkin Anda harus mengetikkan www untuk dapat mengakses sebuah situs atau blog pada browser, namun saat ini Anda tidak perlu repot-repot melakukan hal tersebut, karena beberapa provider dan browser telah melakukan pengalihan (redirect) untuk Anda tanpa harus mengetikan www atau htttp pada browser. Sebagai contoh ketika Anda ingin mengakses portal Plimbi Anda hanya perlu mengetikan http://www.plimbi.com pada browser pada PC atau laptop tanpa perlu mengetikkan www.htttp://.
Ketika Anda membeli sebuah domain, Anda bisa membeli nama domain sesuai dengan situs website yang akan dibangun tersebut dengan domain .com, net,.us. dengan catatan nama domain tersebut belum ada yang mempergunakannya. Untuk setiap domain yang dibeli, Anda dapat membuat sejumlah sub-domain dan menggunakannya untuk situs website Anda tersebut untuk keperluan lainnya, untuk setiap domain dan sub-domain yang dibuat, Anda perlu menentukan alamat server yang berisi konten yang sesuai dengan sub-domain dari website Anda tersebut..
Semua domain dan sub-domain di Internet memiliki alamat yang terpasang untuk memudahkan pencariaan sama halnya dengan alamat sebuah rumah. Orang-orang biasa menyebutnya dengan alamat IP. Alamat IP tersebut akan bekerja pada internet untuk dapat mengakses domain/sub-domain sebuah situs website.
Apa itu DNS ?
Anda tahu bahwa banyak sekali bertebaran situs website dan hal tersbut tidak terbatas di Internet. Setiap situs web dapat memiliki banyak sub-domainnya sendiri, untuk dapat mengingat alamat IP dari situs-situs website merupakan sebuah hal yang cukup sulit, bayangkan mana yang lebih mudah ketika Anda ingin mengakses situs Google, apakah dengan mengetikan alamat IP nya www.74.125.224.18.com ataukah www.google.com? Manakah yang lebih mudah untuk diingat? Sistem ini membantu Anda dalam mencari alamat IP dari nama domain yang dimasukkan di browser sehingga browser dapat terhubung ke situs web. Sistem ini disebut Domain Name System atau DNS. DNS pada internet tersebut adalah database terdistribusi yang berisi pemetaan dari nama domain ke alamat IP.
Sebuah Layanan DNS pada internet akan membantu Anda dalam menyelesaikan dan memudahkan pencarian nama domain sebuah situs ketika Anda memasukkan alamat tersebut di browser web. Secara umum, Internet Service Provider Anda memberikan sebuah layanan DNS. Selain ISP, ada juga perusahaan yang menawarkan layanan DNS untuk digunakan secara gratis dan juga diperuntukkan bagi publik untuk dapat mengakses situs-situs yang diblokir ataupun tidak diperbolehkan untuk diakses oleh masing-masing ISP. Contoh perusahaan tersebut seperti Google, Comodo dan OpenDNS.
Jenis domain dan sub-domain dapat disebut juga sebagai sebuah alias, server akan menyimpan informasi database yang berisi mengenai alamat alias yang berbeda-beda yang biasa disebut sebagai Name Server. Ada dua jenis server yang beroperasi ada sebuah DNS. Jenis yang pertama adalah root-server, root-server ini akan menyimpan berbagai macam data-data tentang Top Level Domain (TLD: com, net dan org dan lain-lain). Jenis lainnnya adalah yang berisi alamat dari server yang meng-host domain Anda dan sub-domain. Sebagai contoh domain abc.xyz.com, root server akan menyimpan informasi tentang xyz pada a.com. Beberapa server dengan nama yang lainnya akan berisi entri database menunjukkan alamat xyz.com.
xyz berhubungan dengan com
abc berhubungan dengan xyz.com
Jika Anda menambahkan sub-domain qwe, layanan DNS nya menjadi:
.com
.xyz.com
.abc.xyz.com
.qwe.abc.xyz.com
Ini adalah kasus ketika layanan DNS tidak menggunakan cache apapun. Kita akan berbicara tentang cache sedikit dalam artikel ini. Dari contoh di atas menunjukkan bahwa untuk menyelesaikan dan membaca DNS dari qwe.abc.xyz.com, sistem DNS harus memindai database DNS sebanyak empat kali. Hal ini menjadi rumit mengingat bahwa alamat dari berbagai bagian URL terdapat pada name server yang berbeda. Namun karena kecepatan internet, Anda dapat melihat halaman download dalam hitungan milidetik, beberapa detik, atau bahkan menit untuk dapat membuka sebuah halaman sub-domain dari situs tersebut. [AG]