Mengenali Scrum Lebih Jauh

21 Jun 2024 10:28 73 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Scrum adalah sebuah kerangka kerja manajemen proyek yang tangkas yang membantu tim dalam mengorganisir dan mengelola pekerjaan mereka melalui serangkaian nilai, prinsip, dan praktik. Seperti tim olahraga yang bersiap untuk pertandingan besar, Scrum mendorong tim untuk belajar dari pengalaman, mengatur diri saat menghadapi tantangan, dan merenungkan keberhasilan serta kegagalan untuk terus berkembang.

Scrum

Scrum adalah sebuah kerangka kerja manajemen proyek yang tangkas yang membantu tim dalam mengorganisir dan mengelola pekerjaan mereka melalui serangkaian nilai, prinsip, dan praktik. Seperti tim olahraga yang bersiap untuk pertandingan besar, Scrum mendorong tim untuk belajar dari pengalaman, mengatur diri saat menghadapi tantangan, dan merenungkan keberhasilan serta kegagalan untuk terus berkembang.

Prinsip – Prinsip Scrum untuk Keberhasilan Proyek

  1. Transparansi: Komunikasi reguler antar anggota tim lintas fungsi dan pemangku kepentingan proyek mencegah kesalahpahaman dan hambatan informasi.
  2. Refleksi: Dirancang untuk meninjau kemajuan, manajer proyek menggunakan wawasan dari pertemuan tinjauan ini untuk merencanakan dan memproyeksikan ke depan. Hasilnya, proyek dapat berjalan lebih efisien, sesuai anggaran, dan tepat waktu.
  3. Adaptasi: Mengutamakan kembali prioritas tugas berdasarkan perubahan kebutuhan pelanggan, tim memilih tugas mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu dan mana yang harus dipertahankan ke depan.

Nilai Scrum untuk Tim Proyek

  1. Komitmen: Anggota tim Scrum harus berkomitmen pada tugas dan tujuan berbasis waktu serta berdedikasi pada perbaikan terus-menerus untuk mencari solusi terbaik.
  2. Keberanian: Tim Scrum menunjukkan keberanian dengan bertanya terbuka dan menantang satu sama lain. Mereka berdiskusi secara jujur dan terbuka untuk menemukan solusi terbaik.
  3. Fokus: Anggota tim bekerja dari backlog produk tugas dan berfokus pada tugas yang dipilih untuk menyelesaikan proyek dalam batas waktu yang ditetapkan.
  4. Keterbukaan: Menerima ide dan peluang baru yang mendukung pembelajaran individu dan kualitas proyek secara keseluruhan.
  5. Rasa Hormat: Rasa Hormat ini bisa dicerminkan dengan tim dapat menghormati dari manajer proyek, sesama rekan tim, maupun selama proses scrum tersebut. Budaya saling meninggikan rasa hormat ini dapat membangun semangat dan kolorasi antar tim.

 

Artefak Scrum

  • Backlog Produk: Ini merupakan daftar yang terus berubah berisi fitur, persyaratan, peningkatan, dan perbaikan yang harus diselesaikan untuk suksesnya proyek. Backlog produk adalah daftar tugas yang dikelola secara terus-menerus oleh tim, dengan prioritas yang disesuaikan ulang sesuai dengan kebutuhan pasar.
  • Sprint Backlog: Merupakan daftar item yang harus diselesaikan oleh tim pengembang selama siklus Sprint saat ini. Sebelum memulai setiap Sprint, tim memilih item-item yang akan dikerjakan dari Backlog produk. Sprint backlog dapat berubah dan berkembang sesuai kebutuhan selama Sprint berlangsung.
  • Increment: Langkah menuju tujuan atau visi yang diinginkan. Increment adalah hasil akhir dari Sprint yang dapat langsung digunakan. Meskipun metodenya dapat bervariasi, tujuan dasar dari Sprint yang ingin dicapai oleh tim tidak boleh dikompromikan.

 

Peran dalam Scrum

  1. Pemilik Produk: Fokusnya adalah memastikan bahwa tim pengembangan menghasilkan nilai terbaik bagi bisnis. Mereka memahami dan memprioritaskan kebutuhan pengguna dan pelanggan akhir yang selalu berubah. Pemilik produk yang efektif harus:
  • Memberikan arahan yang jelas kepada tim tentang fitur-fitur yang harus diprioritaskan selanjutnya.
  • Membantu menjembatani kesenjangan antara keinginan bisnis dan pemahaman tim pengembangan.
  • Menentukan jadwal dan frekuensi perilisan yang tepat.
  1. Pemimpin Scrum: Orang ini adalah fasilitator utama dalam tim Scrum, bertanggung jawab atas efektivitas keseluruhan tim. Tugasnya termasuk:
  • Mengatur sumber daya yang diperlukan untuk setiap sprint.
  • Memfasilitasi acara sprint dan pertemuan tim.
  • Memimpin transformasi digital dalam tim.
  • Membantu pelatihan tim dalam mengadopsi teknologi baru.
  • Berkomunikasi dengan pihak eksternal untuk menyelesaikan tantangan yang dihadapi oleh tim.
  1. Tim Pengembang Scrum: Tim ini terdiri dari berbagai peran seperti tester, desainer, ahli UX, teknisi operasional, dan pengembang perangkat lunak. Mereka memiliki beragam keterampilan dan saling mendukung satu sama lain, tanpa ada satu individu pun yang menjadi hambatan. Tugas tim pengembang meliputi:
  • Bekerja secara kolaboratif untuk menjamin keberhasilan sprint.
  • Memelihara praktik pengembangan yang berkelanjutan.
  • Mandiri mengatur dan mengelola proyek dengan transparansi yang jelas.
  • Mendorong perencanaan dan estimasi yang akurat untuk setiap sprint.

 

Dan acara dalam scrum terdapat beberapa hal seperti perencanaan Sprint, Sprint, scrum atau stand – up harian, tinjauan sprint, dan retrospektif Sprint dengan demikian rangkaian sprint apabila dilakukan dengan benar maka tujuan atau visi yang ingin dicapai akan segera dicapai dengan hasil yang maksimal.

Tags Teknologi

About The Author

DANENDRA GAFRILA 10
Novice

DANENDRA GAFRILA

Saya adalah Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung Jurusan Teknik Komputer dan Informatika Prodi D3 Teknik Informatika. dan disini saya akan menuliskan artikel dengan Tema Teknologi dan Pemrograman
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel