Perhatikan Penjelasan Pakar Kesehatan Mengapa Hipertensi Dapat Memicu Terjadinya Gagal Jantung dan Stroke pada Seseorang

26 Jun 2024 19:05 62 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Perhatikan Penjelasan Pakar Kesehatan Mengapa Hipertensi Dapat Memicu Terjadinya Gagal Jantung Dan Stroke Pada Seseorang 

Nenek moyang kita sudah sejak lama menyadari bahwa mengkonsumsi garam jangan sampai berlebihan. Ini seperti biasa ketika ada larangan maka selanjutnya akan digunakan sebagai pakem dari sifat sebagai candaan hingga serius ditanggapi atau semacam pamali dan anekdot. Salah satu guyonan yang sering muncul sejak dahulu adalah ketika kondisi memperlihatkan kebanyakan makan garam dalam masakan ini berarti yang bersangkutan ingin cepat-cepat menikah. Biasanya yang memasak akan menjadi malu sehingga kedepannya lebih berhati-hati dalam memasukkan garam ke dalam setiap masakan agar tidak keasinan.

Adalah dr. Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K, spesialis gizi klinik yang bekerja di Rumah Sakit Premier Bintaro Jakarta mengatakan bahwa mengkonsumsi garam yang berlebihan akan menjadi pemicu utama munculnya masalah hipertensi yang nantinya berujung pada meningkatnya faktor resiko orang bersangkutan terserang penyakit jantung. Maka dari itu, janganlah lupa untuk mengontrol asupan garam menjadi hal yang sangat penting dilakukan bagi masyarakat agar terhindar dari faktor resiko serangan jantung dibarengi dengan terkena hipertensi.

Yohan mengatakan bahwa hipertensi adalah salah satu jenis penyakit yang sifatnya degeneratif yang tidak dengan mudah memperlihatkan gejala. Bisa saja kemunculannya dadakan begitu diukur tiba-tiba tensinta tinggi atau dapat juga ditandai dengan gejala umum yang terlihat ringan seperti rasa kurang nyaman di hati, menderita sakit kepala yang bisa juga muncul karena penyebab lain dan bukan terfokus kepada kondisi tekanan darah yang tinggi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk sejak dini mengetahui gejala yang muncul dan dari sini bisa melakukan tindakan pencegahan terhadap faktor-faktor risikonya.

Ada beberapa faktor yang menjadi pemicu risiko hipertensi seperti faktor genetik, faktor usia dan juga faktor gaya hidup tidak sehat contohnya adalah penyakit metabolik seperti gula darah tinggi, asupan garam berlebihan atau kolesterol tinggi. Dari faktor-faktor tersebut diharapkan kita sebelumnya mampu menerapkan gaya hidup sehat adalah menjadi salah satu cara yang terbaik untuk tujuan menghindari dari risiko hipertensi. Ini memperlihatkan betapa pentingnya mencegah munculnya hipertensi dadakan maka setiap tahun diperingatilah sebagai Hari Hipertensi Sedunia yang jatuh setiap tanggal 17 Mei setiap tahun.

Yohan menghimbau, dalam rangka memperingati Hari Hipertensi Sedunia yang biasanya terjadi setiap tanggal 17 Mei setiap tahun ini ia ingin mengajak seluruh masyarakat untuk lebih memperhatikan gaya hidup sehat dengan beberapa cara yang mampu untuk dilakukan seperti berolahraga dengan rajin, dan rutin kontrol asupan gula, lemak/GGL, dan garam sangat dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan/Kemenkes RI.

Garam yang kita konsumsi setiap hari diketahui mengandung natrium dan ini bisa berfungsi sebagai salah satu zat gizi mikro yang dapt membantu mendukung fungsi tubuh berjalan dengan optimal. Meskipun demikian mengkonsumsi garam berlebihan dapat saja mendorong terjadinya penumpukan cairan dalam jumlah besar dalam pori-pori jaringan tubuh. Cairan ini bisa terseret secara sengaja maupun tidak sengaja ke dalam pembuluh darah dan berpengaruh meningkatkan volume aliran darah di dalam tubuh. Kondisi inilah yang memicu terjadinya proses kenaikan tekanan darah dan pada akhirnya menyebabkan seseorang menderita hipertensi. Pada saat seseorang positif mengidap tekanan darah tinggi atau hipertensi, untuk selanjutnya pembuluh darah akan mengalami penyempitan lalu dalam jangka panjang akan mengeras. Akibatnya adalah aliran darah dimana membawa oksigen dari luar yang disalurkan ke organ tubuh menjadi minim lama kelamaan akan menipis.

Pengaruhnya dapat dirasakan secara langsung ke jantung yang akan bekerja ekstra keras dan memompa tekanan darah menjadi meningkat dan kondisi ini jika tidak memperoleh pertolongan dari dokter akan memicu gagal jantung hingga stroke.

Badan Kesehatan Dunia atau WHO menganjurkan kepada seluruh orang di dunia agar memperhatikan batas-batas maksimum mengkonsumsi garam adalah sebanyak 5 gram atau sekitar satu sendok teh per hari supaya bisa membantu mengurangi risiko hipertensi. Dengan mengurangi asupan garam yang berlebihan maka berpengaruh mengurangi tekanan darah dan akan membantu meningkatkan kesehatan jantung.

Di Indonesia sendiri ada beberapa kampanye bijak garam salah satunya adalah yang digelar oleh PT. Ajinomoto Indonesia mengatakan bahwa Grup Ajinomoto Indonesia sedang giat-giatnya mengkampanyekan konsep bijak garam sebagai salah satu wujud kontribusi perusahaan dalam mendorong terciptanya pola hidup yang sehat dalam masyarakat. Ini adalah kampanye sebagai salah satu wujud edukasi dalam masyarakat mengenai pentingnya melakukan diet rendah garam, dimana penerapan bijak garam dalam sivitas memasak harian menjadi mudah dilakukan. Disarankan selanjutnya untuk mengurangi sebagian penggunaan garam dengan menggantinya dengan menambahkan MSG ke dalam masakan yang diolah.

About The Author

Utamii 67
Expert

Utamii

Suka membaca dan menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel