CEO Baidu Robin Li mengatakan bahwa kecerdasan buatan yang ternyata mampu mengalahkan manusia ini akan segera terjadi dalam 10 tahun mendatang. Ini sama dengan prediksi dari Elon Musk tentang kecerdasan buatan atau AI yang digadang-gadang lebih pintar dan memiliki kemampuan mengalahkan manusia akan segera muncul.
Adalah CEO Tesla Elon Musk menyebut bahwa tingkat kecerdasan umum buatan/AGI kemungkinan akan muncul pada tahun 2026. Sementara pada bulan Januari 2024 ini, CEO Open AI Sam Altman mengatakan bahwa AGI bisa dikembangkan dalam masa depan yang cukup dekat dengan jangkauan waktu. Dalam hal ini Baidu, CEO salah satu perusahaan teknologi skala besar yang menjadi calon pemain tunggal AI terpopuler di Tiongkok memberi sinyal bahwa pernyataan Elon Musk dan Sam Altman sebenarnya kurang realistis. Robin Li mengatakan AGI masih mampu bertahan beberapa tahun lagi dimana saat ini ada banyak orang yang berbicara tentang AGI dan rata-rata mereka mengatakan mungkin sekitar 2 tahun hingga 5 tahun lagi atau justru membutuhkan 10 tahun lagi untuk membiasakan diri berdampingan dengan kecanggihan AI. Definisi AGI itu sendiri adalah sejenis komputer atau AI yang memiliki kemampuan secerdas manusia. Kadang-kadang lebih maju tetapi para pakar ingin AI secerdas manusia. Dan model tercanggih saat ini masih jauh dari harapan serta bagaimana cara untuk mencapai tingkat kecerdasan tersebut?
Selanjutnya Li menyerukan masalah laju pengembangan AI yang menjadi lebih cepat. Ia sempat kuatir adalah bahwa teknologi AI tidak berkembang cukup cepat. Inilah yang membuat semua orang terkejut betapa pesatnya perkembangan teknologi dalam beberapa tahun terakhir ini namun masih dianggap belum cukup cepat alias terlalu lambat! Sebagai catatan kecil, Baidu tahun 2023 telah sukses meluncurkan chatbot bergaya ChatGPT yang disebut-sebut dengan istilah Ernie. Perusahaan Cina termasuk Alibaba, Baidu dan Tencent melakukan investasi besar-besaran menciptakan model AI tersendiri seperti halnya perusahaan teknologi di AS. Li menginformasikan bahwa terdapat perbedaan besar antara pengembangan memakai teknologi di AS dengan kondisi di Tiongkok. Terutama di wilayah AS dan Eropa, beberapa peruusahaan terfokus kepada bagaimana menghasilkan model-model pondasi terkuat dan tercanggih. Tetapi di Tiongkok ia mencatat terfokus pada pengaplikasian teknologi tersebut. Meskipun demikian, Li mengatakan saat ini tidak ada tersedia aplikasi yang dimasukkan untuk pembunuh AI.
Li lebih lanjut mengatakan bahwa saat ini, di era seluler, kita dengan mudah mempunyai dan memilih aplikasi contohnya adalah Instagram, YouTube, atau TikTok. Para pengguna harian yang aktif mencapai angka 100 juta hingga 1 miliar pengguna! Untuk aplikasi asli dari AI, masih jarang yang menggunakannya. Ini jarang muncul di AS, Tiongkok atau Eropa. Teknologi artificial intelligence/AI atau tingkat kecerdasan buatan semakin mengalami masa perkembangan yang kian pesat dalam beberapa tahun terakhir ini diperkirakan akan mencapai puncak kecerdasannya pada tahun 10 tahun lagi. CEO Baidu Robin Li berpendapat tenologi AI akan mencapai titik tingkat kecerdasan tertinggi yang sifatnya lebih superior menjelang 10 tahun ke depan. Berbeda pandangan dengan dua tokoh teknologi lainnya yaitu Elon Musk dan Sam Altman dari OpenAI, memberikan penilaian tentang kecerdasan umum buatan/AGI akan mengalami perkembangan dalam waktu dekat ini yaitu marak bermunculan sekitar tahun 2026. Li dalam hal ini menambahkan model AGI saat ini masih dalam tingkatan kecerdasan setara manusia normal dan agak sulit memberikan rincian kelanjutan tentang bagaimana cara mencapai titik temu.
Dua tahun terakhir terlihat perkembangan AI memang signifikan dengan adanya peningkatan popularitas ChatGPT dari OpenAI dan juga beberapa perusahaan teknologi yang turut serta mengembangkan AI. Baidu yang paling aktif mengikuti perkembangan salah satunya adalah mengeluarkan chatbot bernama Ernie tahun 2023. Sementara Elon Musk yang dikenal sebagai pendiri Tesla memprediksi adanya inovasi teknologi terkait dengan kecanggihan artificial intelligence/AI atau tingkat kecerdasan buatan akan mengalami kemajuan pesat yang diprediksi mampu melampaui kecerdasan manusia terpintar di dunia pada tahun 2026 nanti.