Ketika Pinjam Seratus Tidak Berhasil, Maka Pinjol jadi Solusi

4 Mar 2024 15:20 668 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Coba angkat tangan disini siapa yang suka pakai pinjol?
Sekarang ini, aplikasi pinjaman online atau yang biasa kita kenal dan sebut sebagai pinjol adalah sebuah jasa meminjamkan uang atau pembiayaan dengan bentuk hutang yang pastinya menggunakan bunga di setiap cicilan atau pembayarannya.
 
Di zaman dimana kemudahan akses teknologi itu hanya cukup dengan sentuhan jari tangan saja dan kebutuhan ekonomi Masyarakat yang semakin meningkat membuat banyak perusahaan-perusahaan pinjaman online bermunculan di Indonesia. Dari pinjol yang legal terdaftar dan diawasi badan otoritas tertentu, hingga pinjol illegal yang biasanya membuat aturan semau mereka dan memberikan suku bunga yang sangat besar dengan kelebihan pendanaan yang sangat cepat atau bahkan bisa dikatakan instan.
 
Berbicara soal pinjol legal dan illegal, ternyata tidak hanya di aturan suku bunga saja yang berbeda. Namun SOP (Standard Operational Procedure) keduanya juga berbeda dalam melakukan penagihan ke pelanggan. Misalnya saja pada pinjol legal, prosedur penagihannya itu diwajibkan untuk sopan terhadap pelanggan (walau memang ada beberapa yang nakal dan tidak mematuhi SOP tersebut). Sedangkan di pinjol illegal, segala cara dihalalkan yang penting pelanggan tersebut membayar hutangnya. Mulai dari ancaman-ancaman, hingga penyebaran data pribadi pelanggan di internet.
 
Lalu apa sih yang menyebabkan Masyarakat sekarang, khususnya generasi Z dan generasi Alpha yang sangat ketergantungan dengan yang Namanya pinjol?
Berdasarkan hasil penelitian penulis dari 10 orang responden pengguna pinjol, berikut adalah kesimpulan atau benang merah yang penulis tarik dari hasil surveynya.
 
1. Gaya Hidup yang Tidak Sesuai Kemampuan
Walaupun sebetulnya, kesimpulan ini bisa didapat tanpa harus menanyakan atau survey ke pengguna pinjol, gaya hidup yang tidak terpenuhi memang menjadi faktor utama kenapa banyak orang yang menggunakan pinjol.
Contohnya saja seseorang rela membeli iPhone terbaru hanya untuk menaikkan gengsinya dihadapan orang lain. Memang jika dilihat dengan satu sudut pandang bisa saja seperti itu, tapi ada juga yang menganggap gengsi itu penting di keadaan atau situasi tertentu. Contohnya saja dihadapan calon klien yang biasanya menilai penampilan sebelum akhirnya memutuskan untuk bekerja sama atau tidak. Mulai dari aksesoris seperti jam tangan, smartphone yang digunakan, laptop yang digunakan, bahkan hingga minyak wangi sekalipun menjadi penilaian tersendiri bagi setiap orang.
Jadi hal ini tentu balik lagi ke pribadi masing-masing individu, apakah menggunakan pinjol untuk gaya hidup sekedar menaikkan gengsi yang tidak menghasilkan sesuatu, ataukan menaikkan gengsi yang akan membuat isi rekening kita bertambah atau mungkin ada hal positif lain yang didapat dari meningkatkan gengsi tersebut?
 
2. Mudahnya Akses
Pinjaman online menawarkan kemudahan akses tanpa perlu melalui proses yang rumit seperti yang biasanya terjadi di bank atau lembaga keuangan tradisional. Cukup dengan menggunakan ponsel pintar dan koneksi internet, seseorang dapat mengajukan pinjaman dengan cepat.
Kemudahan akses tersebut ternyata tidak dibarengi dengan kesadaran menggunakan atau manajemen keuangan yang baik. Banyak yang menggunakan pinjol ini untuk membeli barang yang sebetulnya tidak diperlukan, tapi tetap dibeli karena adanya akses mudah mendapatkan pembiayaan.
 
3. Tidak Memerlukan Riwayat Kredit yang Baik
Beberapa pinjol legal bahkan memberikan kemudahan syarat dimana calon pelanggannya tidaklah perlu memiliki riwayat pinjaman yang baik. Namun biasanya, suku bunganya juga sangat tinggi. Jadi biarpun Anda adalah orang yang pembayaran pinjamannya macet di pinjol lain atau utang lainnya, biasanya pinjol akan tetap memberikan pinjaman ke Anda dengan Batasan-batasan tertentu.
 
4. Banyak yang Berpikir Bahwa Pinjol adalah Kemudahan Investasi
Tidak hanya untuk gaya hidup, pinjol juga ternyata digunakan oleh sebagian orang untuk berinvestasi tanpa harus punya modal di awal. Contohnya saja Ketika harga emas sedang turun-turunnya, banyak orang yang membeli emas menggunakan dana dari pinjol, untuk kemudian menunggu harga emasnya naik sambil mencicil. Biasanya mereka yang menggunakan pinjol sebagai dana investasi sudah memperhitungkan untung ruginya di awal. Sehingga bunga yang seharusnya menjadi beban atau tanggungan cicilan sudah dimasukkan di hitungan-hitungan awal sebelum berinvestasi.
Apakah jenis Investasi menggunakan pinjol ini layak disebut sebagai investasi? Penulis pribadi sih tidak, karena selama masih berwujud utang, maka apapun itu tidak bisa disebut sebagai investasi melainkan utang.
Tags

About The Author

Buricak Burinyai 68
Expert

Buricak Burinyai

Seorang warga Bandung yang cinta Bandung, teknologi dan mantannya
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel