Sekelompok remaja di Amerika Serikat memberikan penilaian tentang perangkat Android sebagai perangkat lawas alias jadul. Begitu menurut laporan yang ditulis oleh Wall Street Journal. Seperti juga yang dituturkan oleh salah seorang creator konten remaja bernama Abdoul Chamberlain melalui salah satu kontennya, bahwa mereka yang mempunyai Android mungkin sudah berusia setidaknya 50 tahun. “Anda berbicara kepada saya pada tahun 2023 dan masih memiliki ‘Droid’ ? Anda mungkin berumur setidaknya 50 tahun,†kata Chamberlain. Sebagai informasi ‘Droid’ adalah merek yang digunakan oleh Motorola untuk kelompok ponsel Android pertama mereka yang rilis pada tahun 2009 yang lalu. Ketika itu, ponsel ini dianggap sebagai competitor pertama iPhone di Amerika Serikat.
Nah kembali ke video Chamberlain, remaja yang berusia 20 tahun ini berkata bahwa ponsel Android adalah ponsel orang tua. Meskipun HP ini memberikan fasilitas kamera dan daya tahan yang lebih baik dari iPhone, Chamberlain sesumbar tidak akan berpaling ke Android. Dimana stereotip yang berhubungan dengan Android terjadi juga di sekolah-sekolah mengengah di AS yaitu para pengguna Android diolok-olok dan disebut bangkrut atau abad pertengahan oleh siswa/wi lainnya.
Menurut firma analis trafik web StartCounter, penggunaan iOS di AS sudah melampaui Android dengan selisih angka kisaran 57% sampai dengan 42%. Selanjutnya dilakukan studi kepada 7100 remaja di AS tahun lalu menunjukkan hasil bahwa 87% remaja memiliki iPhone dan sebanyak 87% remaja juga mengaku berencana membeli iPhone lain ketika tiba saatnya mengganti ponsel.
Preferensi anak muda AS mengenai masalah iPhone dibandingkan dengan memakai Android bukanlah hal yang baru hangat diperbincangkan. Laporan dari FinancialTimes yang dirilis Februari lalu menunjukkan bahwa 34% pengguna iPhone di AS adalah Gen Z atau kelompok yang terlahir tahun 1996 ke atas. Ini bisa dijadikan sebagai dasar pembanding dimana Gen Z yang mempunyai ponsel Samsung di AS hanya berkisar di angka 10%. Selanjutnya menurut riset FinancialTimes seperti dikutip oleh KompasTekno, Rabu (23/8/2023), pengguna Gen Z cenderung memilih untuk menggunakan iPhone di AS karena didorong oleh faktor sosial, dimana anak-anak muda di sini merasa gengsi jika tidak mempunyai iPhone. Karena para pengguna yang mempunyai ponsel Android di sebuah grup percakapan iMessage akan kelihatan menggunakan ponsel Android jika mengirimkan pesan di grup tersebut. Kondisi ini bisa dilacak dengan adanya latarbelakang warna dari pesan yang dikirimkan akan berwarna hijau (green bubble) sedangkan warna pesan dari pengguna iPhone di dalam grup iMessage adalah memakai warna biru (blue bubble). iMessage sendri adalah aplikasi pesan singkat (SMS) yang hanya tersedia di ekosistem Apple. Aplaikasi ini akan mengandalkan internet apabila sesame pengguna iMessage bercakap-cakap mirip dengan WhatsApp.Namun jika mereka menggunakan iMessage untuk mengirimkan pesan ke pengguna Android atau sebaliknya maka pesan tersebut akan dikonversikan menjadi SMS.
Hal utama yang bisa difungsikan sebagai penanda bahwa pesan di Imessage merupakan SMS adalah warna latarbelakang tadi. Sehingga pengguna Gen Z mungkin akan terdorong untuk cenderung membeli iphone saja untuk sekadar gengsi dan menghindari tekanan sosial di grup mereka.
Itulah berita hari ini. Semoga bermanfaat.