Semakin berkembangnya era digital seperti sekarang ini, YouTuber atau creator konten menjadi salah satu profesi idaman agi sebagian besar orang-orang terutama dari generasi muda. Karena tidak hanya memberikan kebebasan dalam berkreasi, creator konten juga dapat memberikan penghasilan yang cukup besar jika dilakukan dengan kesungguhan hati.
Pekerjaan mengunggah video ke YouTube (terlebih dapat menarik banyak penonton) akan mampu memberikan keuntungan bagi pemilik kanak video bersangkutan. Tidak sedikit orang yang mendadak sukses dan menjadi kaya raya berkat penghasilan dari YouTube. Dikutip dari Hootsuite, Sabtu (24/6/2022) mengatakan bahwa pendapatan YouTube bisa diperoleh salah satunya melalui iklan atau Adsense. YouTuber akan dibayar untuk setiap tampilan iklan di saluran mereka. Namun tariff tersebut bervariasi tergantung pada geografi, demografi dan industri. Rata-rata YouTuber mampu menghasilkan antara USD 3 atau sekitar Rp.45.000 (asumsi kurs Rp.15.059/USD 1) hingga USD 5 atau sekitar Rp.75.000 per seribu (1000) penayangan video melalui Adsense.
Apabila kanal mampu menjangkau lebih banyak audiens, ini akan bisa menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Sehingga tidak mengherankan bila para creator konten bisa menghasilkan lebih dari USD 200.000 atau sekitar Rp.3 miliar setiap bulan dari Adsense saja. Meskipun demikian, ketenaran YouTube sangat tergantung pada banyak faktor meskipun saluran YouTube banyak dikunjungi dan rata-rata mendapatkan penghasilan Adsense yang melimpah. Beberapa faktor yang dimaksudkan adalah dari luar kendali pemilik kanal seperti algoritma YouTube yang bisa berubah dan selera serta kebutuhan penonton.
Berdasarkan laporan dari Forbes, seorang creator konten harus memiliki setidaknya 1000 pelanggan (subscriber), memiliki lebih dari 4000 jam waktu tonton dalam 12 bulan terakhir, dan tinggal di negara tempat program tersedia untuk menjadi mitra YouTube serta memenuhi syarat strategi monetisasi tertentu seperti Google Adsense. Setelah menautkan Google Adsense kea kun YouTube maka creator konten baru dibayar ketika seorang penonton mengklik iklan atau menonton video setidaknya selama 30 detik.
Membuat seseorang mau menonton video selama lebih dari 30 detik bisa menjadi lebih sulit. Juga, mempunyai banyak penonton tidak selalu menjamin pendapatan yang melimpah. Berkat alasan inilah ukuran saluran YouTube tidak selalu menentukan pendapatan Google Adsensenya.
YouTube membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi para creator konten yang ingin membuat konten untuk mendapatkan penghasilan. Ada banyak cara untuk menggunakan channel dan video guna menghasilkan uang mulai dari menggunakan iklan-iklan tradisional hingga menjual merchandise dan langganan bagi para penggemar.
Ada banyak bintang YouTube dengan banyak pengikut menerima uang untuk konten bersponsor. Biasanya aliran pendapatan ini mengharuskan pembuat konten untuk membicarakan dan menampilkan produk atau layanan dalam video mereka.
Semoga bermanfaat.