Apakah anda mengenal tokoh usahawan asal Indonesia bernama Patrick S. Walujo ? Ia adalah seorang pemuda yang berusia 35 tahun dikenal sebagai pendiri dan direktur perusahaan Northstar Equity Partners (Northstar) merupakan sebuah fund yang bekerja sama dengan para investor asing yang mempunyai minat untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Salah satu wujud investasinya yang paling sukses di Indonesia adalah Bank BTPN Tbk.
Patrick S. Walujo adalah lulusan dari Cornell University di New York mengambil jurusan teknik industry dimana awal karirnya ditekuni pada bidang investasi dengan cara bekerja sama sebagai investment banker associate di Goldman Sachs sebagai salah satu bank investasi terbesar di AS. Kemudian ia pindah ke Pacific Century Group (PCG) di Tokyo sebagai manager merger and acquisition. Disela-sela pekerjaannya yang sangat padat, di tahun 2003 ia mendirikan fund dengan nama Northstar yang memfokus kepada investasi dalam perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Menurut pendapatnya menjelaskan bahwa Indonesia mempunyai potensi dalam jangka panjang mengingat Indonesia merupakan salah satu negara besar yang menyimpan sumber daya alam cukup melimpah dan diimbangi dengan jumlah penduduk yang banyak sehingga memberikan pengaruh positif dimana terdapat peluang investasi yang cukup menjanjikan untuk meraup keuntungan dalam skala besar. Pada awal usahanya berdiri, Northstar lebih banyak menjadi penasihat investasi daripada mengelola dana kemudian pada tahun 2006, Northstar memperoleh kepercayaan dari fund terbesar asal AS, TPG untuk mengelola sejumlah dana yang ingin diinvestasikan ke dalam bisnisnya. Kemudian perusahaan yang menjadi target untuk dilakukan akuisisi adalah Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) dimana pemilik jaringan minimarket Alfamart memilih Patrick sebagai salah satu pengelola dan ia memilih perusahaan ini karena melihat bahwa jaringan minimarket ini berpotensi untuk terus tumbuh dan berkembang seiring dengan meningkatnya konsumsi di Indonesia.
Ternyata pilihannya tidak keliru, AMRT selanjutnya sukses berkembang menjadi besar dan dikenal sebagai salah satu jaringan minimarket terbesar di Indonesia. Dua tahun kemudian, investasi pertamanya di AMRT mengalami kemajuan pesat nah dari sinilah Northstar mengakuisisi BTPN untuk masuk ke dalam industri finansial di bawah kepemimpinannya. Dia memilih BTPN karena melihat bahwa melalui BTPN ini dia bisa mengerjakan empat bisnis keuangan secara sekaligus yaitu bisnis perbankan umum, bisnis pembiayaan pensiunan dan bisnis pembiayaan segmen usaha mikro kelas kecil dan menengah (UMKM) termasuk juga bisnis syariah. Di samping BTPN, Northstar juga menempatkan investasi ke dalam beberapa perusahaan lainnya baik secara langsung maupun melalui anak-anak usahanya yaitu dalam wujud penyertaan hingga menjadi pemegang saham pengendali.
Kunci Sukses Patrick Walujo
Lantas apakah yang menyebabkan Patrick Walujo begitu sukses dengan semangat dalam mengelola Northstarnya ? Tentu saja jawabannya adalah ada banyak hal yang menjadi faktor penentu seperti penjelasan kami di bawah ini.
Pertama-tama adalah menurut Patrick terdapat tiga hal yang menjadi kunci kesuksesannya di Northstar yaitu kepercayaan, kepercayaan dan sekali lagi kepercayaan. Jika anda ingin sukses maka tidak bisa terhindarkan dari bagaimana cara anda untuk menjaga kepercayaan para klien dan mitra bisnis.
Kedua adalah Patrick berinvestasi melalui cara konservatif termasuk dengan menghindari pengambilan utang dengan struktur yang rumit dan ini disukai oleh investor. Patrick selalu mengincar keuntungan dalam jangka panjang.
Ketiga adalah Patrick selalu mampu fokus pada pekerjaannya dimana satu-satunya perusahaannya yang menghasilkan kinerja yang mumpuni.
Keempat adalah Patrick mempunyai role mode yang memotivasinya untuk sukses.
Kelima adalah sehebat apapun dirinya maka Patrick tetap tidak bisa bekerja sendirian. Salah satu kunci suksesnya adalah kemampuannya dalam memotivasi dan menjalin hubungan akrab dengan para rekan-rekan kerjanya sehingga mereka mampu bekerja dengan baik dan saling mendukung.
Terakhir adalah dia tidak pernah mau melihat adanya rintangan atau hambatan dalam bisnisnya dimana yang terfokus hanyalah tantangan untuk diatasi.
Semoga bermanfaat.