Dreamland, Sebuah Padang Bunga

31 Mar 2023 16:25 1944 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Dreamland, Sebuah Padang Bunga 

Negeri di atas awan.

Hiduplah seorang raja kurcaci bernama Evadeam dan sang ratu bergelar Delania, ketika musim semi tiba, di dalam kastil mewah mereka, Neuschwanstein, Greenland, kerajaan bahagia ini melahirkan seorang pangeran yang sangat tampan bernama Godfrey, kedua orangtuanya berharap kelak ia adalah pemimpin negeri di atas awan ini, mereka menggelar sebuah pesta rakyat yang sangat meriah di pinggir pantai, dreamland, pulau Bali, Indonesia.

Seperti namanya, dreamland adalah bagian dari negeri impian yang ada di setiap lembar catatan manis seorang peri kecil penghuni kastil – kastil mewah di kerajaan Eropa kuno, nun jauh di pelukan sang mentari dalam cerita – cerita dongeng, tapi dreamland di pulau ini adalah nyata dan mempunyai keindahan pantai yang sangat menakjubkan, spektakuler dan terkenal di seluruh kerajaan bumi.

Karena kaya akan pesona alam, dreamland menjadi tujuan wisata utama di pulau Bali, dimana perjalanan liburan anda akan sia – sia apabila tidak menyempatkan diri untuk mengunjungi hutan, bukit kecil, taman – taman bunga liar, sungai, dan pantai dari gugusan pesona alam dreamland.

“ Putra mahkota yang sangat tampan dan rupawan ini akan kami beri gelar Pangeran Godfrey Edward. ” seru sang raja disertai dengan tepuk tangan yang sangat meriah dari semua rakyat yang menghadiri pesta di pinggir pantai ini. Kegembiraan terpancar di wajah – wajah lugu para kurcaci gunung penghuni kerajaan bahagia ini, juga seluruh isi hutan sihir turut merasakan keceriaan keluarga kerajaan di negeri atas awan, seperti sekelompok peri bunga Lily of the Valley, peri baik hati dari jenis Lisianthus, sekelompok bunga – bunga hutan liar, ada oriental lily, viburnum, tulip dalam seribu warna, si biru yang cantik jelita hydrangea, dan peri bunga Gloriosa.

Beberapa tahun kemudian.

Negeri di atas awan merupakan gugusan pulau tak tersentuh, terpencil dan sulit dijangkau oleh mahkluk bumi bernama manusia, sehingga kerajaan ini kerap disebut dengan istilah greenland yaitu nama untuk melukiskan keindahan alam liar di kutub selatan bumi dimana banyak terdapat jalan – jalan tikus yang tersembunyi, lorong – lorong di bawah tanah, dan hamparan pemandangan yang belum pernah terjamah oleh tangan – tangan unik para manusia. Banyak ditumbuhi oleh pohon – pohon edelweis, buah – buahan unik, berbentuk cantik, dengan rasa sangat lezat, hamparan bunga – bunga hutan liar, ladang mawar dan kebun anggrek, serta para penghuni yang memiliki sifat dasar welas asih dan sangat ramah, ada bangsa kurcaci, sekelompok peri baik hati dari ras elf, para dwarf, peri – peri penghuni pohon tua, beberapa hewan – hewan cantik seperti kuda, kucing, anjing, kelinci dan burung, jarang dijumpai sekelompok manusia biasa di sini, sehingga pulau ini disebut juga sebagai dunia kedua ciptaan Illahi. Meskipun cuaca di sini sangat dingin dan dimana – mana terhampar luas padang es berwarna putih menyilaukan mata, greenland tetap menjadi ikon sebuah kerajaan paling indah di ujung dunia yang tak mudah untuk dilupakan dengan auroranya yang berwarna – warni, magis serta rumah –rumah unik berarsitektur menawan sebagai naungan penduduk asli kerajaan di atas awan. 

Pada suatu hari.

Seekor anak singa sedang berjalan – jalan di sekitar taman istana Neuschwanstein, Greenland, kerajaan negeri di atas awan. Ia ditemani oleh seorang peri hutan bernama Maiar. Tiba – tiba kedua matanya tertarik dengan sekuntum bunga tulip berwarna putih yang mekar pelan – pelan dan dari dalam kuncup bunga muncullah seorang peri kecil yang sangat cantik jelita dengan rambut emasnya tergerai panjang menutupi punggung hingga ke ujung kaki. “ Siapakah nama peri kecil bergaun hijau tersebut, Maiar ? “ anak singa bertanya kepada temannya. Hari ini adalah musim bunga bermekaran. “ Apakah dia bisa menjadi temanku ? “ singa kecil duduk di dekat rumpun pohon bunga tulip dimana sang peri kecil baru saja terbangun dari tidur panjangnya di musim dingin yang lalu, ia keluar dari sarang sementaranya untuk mengumpulkan madu – madu bunga hutan liar yang saat ini sedang panen dan bermekaran, “ Tentu saja bisa ! “ “ Wahai peri kecil, nama saya Pio, si singa kecil, saya ingin berteman dengan anda, siapakah nama anda ? “         “ Wahai penyihir baik hati, raja Maiar, bisakah engkau memberiku sebuah nama, aku sangat senang menjadi teman anda, Pio ? ” Maiar menjulukinya peri kecil Victoria.

“ Namamu adalah Victoria, karena engkau memiliki dua bola mata yang sangat indah berwarna biru langit, dan tubuhmu yang selalu kecil, mungil namun langsing adalah mencerminkan ras dan bangsamu dari peri bunga tulip hutan, kalian biasanya lahir dan keluar sarang dari kuncup bunga - bunga tulip di hutan ketika musim semi tiba. “ singa kecil saling berjabatan tangan, mereka tersenyum dan menyambut hari ini sebagai hari paling indah untuk menjalin sebuah pertemanan baru. “ Pio, dimanakah anda tinggal ? “ “ Kami para binatang buas tinggal di sebuah goa besar di tengah hutan. Jika engkau sudah selesai mengumpulkan madu, ikutlah bersama kami jalan – jalan ke hutan yang terletak di pinggir istana, akan kami tunjukkan sebuah ladang yang sangat luas penuh dengan tanaman liar bunga – bunga beraneka jenis dengan setumpuk cairan manis, madu, di dalam mahkotanya, kau pasti senang ! “

“ Apakah benar cerita anda ?! Bolehkah aku tinggal bersamamu di dalam goa ? Aku adalah peri kecil dari ras bunga tulip putih paling terakhir bangun di awal musim semi ini, semua teman – temanku sudah bangun dan menemukan keluarga baru untuk menemani hidup mereka hingga musim dingin nanti tiba, di akhir bulan Desember kami akan kembali lagi ke taman bunga tulip di istana ini untuk tidur panjang hingga musim semi berikutnya datang, aku tidak memiliki seorang keluarga, semua teman - temanku telah bahagia tinggal bersama –sama orangtua angkat mereka di desa, di dalam istana hingga seluruh wilayah kerajaan ini. Apakah mungkin seorang peri lemah dan sangat kecil sepertiku hidup berdampingan dengan bangsa kalian di tengah hutan rimba ? “ Victoria meminta dengan sangat sopan di depan singa kecil dan si raja sihir.

“ Tentu, ikutlah denganku. Anda akan kami kenalkan kepada kedua orangtua kami si raja hutan, ayah dan bunda. Mereka gemar memasak beragam sajian dari negeri nun jauh di tengah padang pasir, Mesir, anda pasti suka dengan sepiring Lahma Grill (sejenis steak dari daging domba muda yang dipanggang secara langsung di atas bara api, dibalur oleh bumbu khusus dari bawang merah dan tomat yang diiris tipis – tipis, diberi minyak zaitun lalu dibungkus dengan kertas alumunium foil, rasanya seperti semur daging, manis dan sedikit asin). Atau sepiring Fattha, masakan berupa nasi yang diolah dengan mencampur minyak zaitun, bumbu Eropa tengah dan pasta tomat, irisan sayur – sayuran segar dan daging domba muda yang diberi bumbu khusus berasa sangat pedas. Ada semangkok besar Mahsy untuk acara pembuka (siomay berisi nasi sayur berbumbu spesial). Sajian penutup, anda bisa mencoba semangkok bubur susu karamel (puding dengan siraman kuah karamel, sangat lembut di lidah). Pokoknya anda pasti merasa  senang  mampir  ke rumah kami. ”

Pio, si singa kecil berjalan paling depan diikuti oleh Victoria dan Maiar, mereka menuju ke tengah hutan, dimana terletak sebuah goa besar tempat keluarga Pio tinggal.

Dua tahun melalui musim semi dan musim dingin silih berganti. Peri kecil bunga tulip putih bernama Victoria mulai beranjak dewasa dan tumbuh sempurna menjadi seorang peri dewasa yang sangat cantik jelita, namun sebagai mahluk Allah dalam wujud ras peri, ia tetap memiliki postur badan yang sangat kecil namun mungil. Perubahan terjadi pada umur sang peri yang bertambah tua, kemana – mana mereka selalu bertiga, ada Pio dan Maiar, juga peri hutan lainnya, hingga suatu hari ketika musim salju tiba, menjelang perayaan Natal dan tahun baru di kerajaan negeri di atas awan, Victoria si peri kecil sedang berada di pinggir sungai untuk mengumpulkan kerang, dagingnya sangat lezat sebagai santapan menu makan malam keluarga singa, ia berjumpa dengan seorang pangeran tampan yang sedang bermain olahraga seluncur salju, tiba – tiba papan seluncurnya terselip di sela – sela batu karang, ia terjatuh ! Si peri kecil segera menghampiri untuk memberikan sebuah pertolongan, “ Apakah anda baik – baik saja ? Nama saya Victoria si peri kecil penghuni bunga tulip putih dari taman bunga istana keluarga kerajaan negeri di atas awan. “ “ Senang berkenalan dengan anda ? Saya adalah Godfrey, sang putra mahkota ! “ Victoria melihat ada luka di lutut sang pangeran, sementara papan seluncurnya patah menjadi dua, pangeran terlihat sangat kesal.

Dua jam kemudian, Victoria datang dengan membawa sebotol cairan berwarna kuning, “ Ini adalah pasta kunyit yang dicampur dengan minyak zaitun. Aku akan membersihkan luka – lukamu lalu kubalut dengan kain putih dan anda harus ikut aku ke rumah, istirahat beberapa hari akan memulihkan tenagamu. Aku mempunyai seorang teman kurcaci hutan, Peo, biarlah dia yang akan mengurus kuda Yang Mulia, kami juga memiliki beberapa kandang yang sangat luas untuk tempat istirahat hewan – hewan peliharaan kami, kuda anda pasti selamat di sana. “

Goa ajaib di greenland.

Dinding - dinding goa terbentuk dari batu cadas serta bagian atasnya terdiri dari stalaktit dan stalakmit, semakin menambah keindahan dari alam bawah tanah goa ajaib ini. Ditambah dengan ribuan kelelawar asyik beterbangan di sekitar goa, menambah kesan surga bagi si pengunjung. Goa ajaib ini terletak di tengah hutan tropis yang masih alami, dari kaki bukit menempuh jarak sekitar 20 menit. Sepanjang perjalanan terdapat aliran sungai yang airnya sangat jernih, hangat dan tak pernah beku di musim dingin.    

“ Huh ! Seharusnya aku ditemani oleh dua orang penjaga istana, karena ternyata cuaca di luar kastil sangat buruk ! “ keluh sang pangeran ketika kami sudah sampai di mulut goa dengan selamat, kami duduk diatas salju yang dingin dekat dengan sebuah api unggun tradisional yang kami nyalakan untuk menghangatkan tubuh.

Sang pangeran terkejut melihat di sekelilingnya, penghuni desa ini adalah mahluk berukuran lebih kecil dibandingkan dengan dirinya, dan sepasang singa Afrika berbadan sangat besar dengan seorang putra mahkota mereka, si singa kecil jantan bernama Pio, “ Kami akan membantu anda, sang pangeran ? Istirahatlah di sini, kami akan merawat luka – luka anda dan menjaga keselamatan anda dari mahluk – mahluk jahat penghuni hutan ini ! “

Seorang kurcaci bertubuh sangat gemuk datang menghampiri mereka, dia membawa segelas susu sapi segar yang masih hangat karena baru saja diperas dari puting sang induk sapi, “ Pangeran, minumlah segelas susu ini agar tubuh anda kembali merasa hangat dan nyaman. “ Lalu peri kecil terbang mendekati pangeran dan duduk di sebelahnya, memandang kereta luncur pangeran yang sudah patah menjadi dua. “ Apakah teman anda Maiar, si penyihir yang baik hati itu bisa membantu saya memperbaiki kereta luncur ini ? “ pinta sang pangeran. ” Tentu saja bisa, Maiar adalah seorang penyihir serba bisa, sangat baik hati, beliau memiliki setumpuk tugas untuk menjaga lingkungan kami tetap aman dan nyaman dari gangguan roh – roh jahat penghuni alam pikiran manusia dan binatang buas lainnya di tengah hutan rimba. “

Mereka duduk bersila dan melingkar di atas butir – butir salju yang sangat dingin, mengelilingi api unggun, Maiar mengeluarkan tongkat ajaibnya, membaca beberapa bait doa – doa pujian kepada alam semesta, lalu menggerakkannya mengikuti arah mata angin menuju ke timur, tiba – tiba di sekitar papan seluncur es milik sang pangeran diselimuti oleh kabut tebal berwarna putih, bertaburan sejuta bintang dan warna – warna tipis kombinasi lainnya seperti ungu dan merah muda menyembunyikan benda yang rusak tersebut, lima menit dalam diam, kabut tebal dan warna – warna bintang yang mengelilingi area mereka duduk menghilang ditiup angin hutan, keluarlah sebuah kereta luncur es baru buat sang pangeran, bentuk dan warnanya sama seperti kereta luncur sang pangeran yang lama.

Pangeran Godfrey sangat senang, begitu pula yang dirasakan oleh para penghuni kampung dongeng dan goa ajaib ini. Untuk menyambut kehadiran seorang pangeran yang sangat tampan dan baik hati dari negeri di atas awan, raja dan ratu singa menggelar sebuah pesta dansa selama tujuh hari tujuh malam di sebuah taman bunga mawar paling indah di tengah hutan es greenland, seperti anda berada di negeri mimpi “ The Huntington Botanical Gardens, San Marino, Calif, Los Angeles “, di sepanjang jalan – jalan tikus berjejer sangat cantik beragam bunga mawar paling mempesona dari seluruh dunia, ada mawar sweet sonia, kiss, cemelot, khatherina zeimet, osiana, tineke, golden lustee dan vivaldi. Semua berasal dari Belanda, mereka adalah mawar – mawar pilihan dari jenis mawar hibrida, tipe medium, dan varietas mawar introduksi.   

Ruang pesta dibagi menjadi dua bagian, sisi kanan adalah panggung dansa. Pesta ini digelar di alam terbuka. Peserta pesta dapat melihat laut lepas berwarna biru, mampu menenangkan hati si penikmat alam semesta, disertai romantisnya matahari yang tenggelam pelan – pelan di kaki langit, beberapa tamu memanfaatkan momen ini untuk memandang cakrawala yang membentang sangat luas di atas langit yang tak bertepi dan tak berbatas sebagai sebuah altar.

Memalingkan wajah ke samping kiri, para tamu pesta dihadapkan pada sebuah petualangan seru untuk turut merasakan kenikmatan paling berharga di dunia, pesta kuliner penghuni kampung dongeng dan goa ajaib. Anda akan menikmati sarapan pagi, santap siang atau malam di kebun mawar dalam suasana pesta dansa. Panitia penyelenggara pesta menyediakan masakan Indonesia, masakan Eropa dan masakan khas Belanda, sensasinya begitu menggoda apalagi merasakannya di tengah - tengah kebun bunga mawar, hmmmmmmmm !

Suasana dibuat seperti sebuah restoran atau kafe dalam balutan suasana pesta rakyat, dengan candle light dimana - mana, untuk menambah semarak peserta dansa dalam menikmati keindahan alami di malam hari serta lezatnya aneka makanan dan minuman secara optimal, empat terbagus adalah nasi ikan colo – colo, roast chicken, mixed barbeque dan chicken gordon bleu.

Jadi ………. siapkah diri anda untuk menghadiri pesta dansa di alam terbuka taman bunga mawar paling indah di tengah hutan es Greenland ini ? Semua peri kecil, peri hutan, gadis kurcaci dan para penghuni bumi lainnya di goa ajaib kerajaan raja dan ratu singa kompak menjawab, “ Ya ! “ Begitulah pesta berlangsung sangat meriah dan berakhir penuh kenangan manis, sakral namun sangat romantis.

Dua hari selanjutnya, seluruh penghuni goa ajaib dan sekitarnya melakukan acara santai bersama setelah lelah menggelar sebuah pesta besar selama tujuh hari tujuh malam. Mereka tidur dengan lelap di dalam tenda, di rumah – rumah kayu, di dalam kuntum bunga tulip atau bunga hutan lainnya, seperti halnya yang dilakukan oleh Victoria, ia tidur sangat lelap di kamar tidurnya dalam goa ajaib.

Namun, ketika malam semakin kelam, suasan di dalam hutan bengitu sunyi dan mencekam, semua penghuninya termasuk si burung malam tertidur sangat pulas. Dari atas langit, dibalik bayang – bayang bulan purnama, terdengarlah tawa misterius dari sang angin malam yang memekakkan telinga para penghuni hutan dari jenis pohon – pohon malam yang liar, tiba – tiba muncul seekor kucing besar dari ras Maine Coon, memiliki dua mata yang selalu bersinar tajam dan berwarna hijau lumut, masuk dengan mengendap – endap ke dalam kamar tidur Victoria. Ia tiba di pinggir tempat tidur sang peri, menatap sejenak ke sekujur tubuh mungil beliau, lalu menyumpal mulutnya dengan sehelai saputangan dekil. Peri kecil pun lemas dan jatuh pingsan dalam tidur lelapnya. Maine Coon mencengkram tubuh kecil peri Victoria dengan cakarnya yang sangat tajam, lalu membawa dia terbang meninggalkan goa ajaib beserta seluruh penghuninya yang sedang tidur.

Kastil Drakula di atas puncak bukit Brasov, Romania.

Malam sangat kelam, beberapa mahluk aneh berwajah seram, Vampire yang paling ganas adalah sang penghisap darah dari penghuni bumi berdarah merah, terbang bebas dengan sebuah lengkingan sangat keras membelah cakrawala nan hitam, mengitari sebuah kastil yang sangat besar dan luas bernama Kastil Drakula, di salah satu gudangnya pada loteng lantai sepuluh, peri kecil Victoria terkulai lemah dengan kedua tangan dan kakinya terikat erat oleh selembar selendang berwarna hitam, sementara mulutnya dibiarkan terbuka.

“ Tolongggg ! Tolonglah kami wahai para penghuni kastil ini ?! “ teriak peri kecil, “ Tolonglah aku, seseorang telah melukai kedua sayapku yang sangat lemah, aku tidak bisa terbang lagi ! ” suara kecil sang peri keluar dari jendela kecil di atas loteng, berharap dibawa oleh angin pagi dan menyebarkannya kepada sahabat – sahabat terbaiknya di hutan es greenland, kerajaan goa ajaib nun jauh di atas negeri awan.

Tiga hari setelah penculikan peri kecil Victoria.

Pio si putra mahkota kerajaan singa, Maiar si penyihir baik hati, dan Pangeran Godfrey mengikuti seekor burung elang terbang ke sebuah tempat yang sangat jauh di kaki langit, pada sebuah kastil yang menjulang tinggi di puncak bukit Brasov, Romania, mereka akhirnya menemukan tempat angker tersebut dan bisa mendengarkan suara ketakutan dari si peri kecil meminta tolong karena disekap pada salah satu loteng di dalam kastil, tanpa berpikir panjang lagi, sang pangeran melemparkan seutas tali yang sangat panjang ke atas menara melalui sebuah jendela kecil, beliau memanjatnya dengan sangat hati – hati.

Selamat tiba di atas menara, sang pangeran melihat peri kecil Victoria sedang duduk bersimpuh dengan kedua sayap – sayap kecilnya penuh dengan luka, di dalam sebuah botol unik dari Prancis, Drinking Jar, dan botol itu berada di bawah pengaruh buruk tangan - tangan si penyihir jahat pemilik dari kastil drakula ini. Sang peri kecil menangis. “ Lepaskan dia wahai para penyihir kastil drakula ! “ pinta sang pangeran, dia berdiri sangat gagah, berani dan semakin terlihat seraut wajah sangat rupawan milik seorang putra mahkota dari sebuah kerajaan termasyur di dunia, ia mengarahkan pedang tajamnya ke semua mata angin dimana penyihir jahat sedang menyarangkan niatnya yang paling buruk, tiba – tiba terdengar suara sang penyihir tertawa mengejek kebodohan dari sang pangeran, penyihir mulai mengayunkan tongkat sihirnya ke arah sang pangeran. “ Jadilah engkau seperti pangeran kurcaci yang memiliki tubuh liliput dan kecil, serta masuklah kau ke dalam botol ini !” dia membaca beberapa bait doa – doa terjahat di setiap sudut penjuru dunia, lalu pertempuran itu pun terjadi dan berakhir dengan berubahnya sang pangeran menjadi kurcaci bertubuh kecil, ia dipaksa masuk ke dalam botol drinking jar bersama sang peri kecil, sementara di taman kastil, Pio bertarung dengan kucing besar Maine Coon milik si penyihir dibantu oleh Maiar.

Di dalam botol drinking jar, di atas sebuah meja kayu tua di dalam loteng pengap kamar tingkat sepuluh, kastil drakula.

Pangeran Godfrey dan peri Victoria saling berpelukan lalu bergandengan tangan, peri kecil berusaha sekuat tenaga yang tersisa untuk membaca sebait doa – doa pujian kepada Illahi lalu menabur serbuk ajaib ke seluruh badan mereka.
“ Wahai sang dewi cinta, bantulah kami agar bisa mengalahkan sihir – sihir jahat dari penghuni gelap kastil ini dan biarkan kami terbebas dari sebuah kutuk maut beliau ! ” pinta sang peri dan pangeran bersamaan, suinggggg, berlppp, suing, berlllpp, seluruh ruangan botol kecil tempat menyekap mereka tertutup oleh kabut tebal berwarna putih, dalam waktu lima menit mereka berdua akhirnya selamat dan bisa keluar dari botol kecil milik si penyihir jahat.

Sebelum turun dari atas loteng, mereka membaca sebait mantra sakti untuk mengurung pikiran jahat dari penyihir penguasa kastil drakula ini, mereka mengayunkan tongkat penyihir dan menyuruh beberapa bintang yang keluar dari ujung tongkat untuk merubah sang penyihir jahat menjadi seekor anak kelinci dan mengurungnya di dalam sebuah sangkar emas di puncak menara, sementra pertarungan Pio dengan kucing besar di taman kastil pun telah berakhir dengan matinya si kucing galak tersebut di tangan Pio dan Maiar.

Musim semi di negeri di atas awan.

Hiduplah seorang raja kurcaci bernama Evadeam dan sang ratu bergelar Delania, mereka memiliki seorang putra mahkota yang sangat tampan dan cendekiawan bernama Pangeran Godfrey, hidup damai dan makmur di dalam kastil mewah mereka bernama Neuschwanstein, Greenland, sebuah kerajaan bahagia dimana saat ini adalah waktu tepat untuk menobatkan sang pangeran muda menjadi pewaris tahta kerajaan. Kedua orangtuanya berharap, sang pangeran muda mampu memimpin negeri di atas awan ini, dan mereka akan menggelar sebuah pesta rakyat yang sangat meriah untuk sebuah semangat baru bagi kesejahteraan seluruh penghuni kerajaan.

Musim salju berubah menjadi musim semi, di kerajaan goa ajaib, peri kecil Victoria berhadapan dengan pangeran tampan Godfrey, sepasang raja dan ratu singa hutan, Pio sahabat sejati dan si penyihir baik hati, Maiar, Raja Evadeam dan Ratu Delania serta seluruh rakyat menghadiri pesta pernikahan sang pangeran dengan peri kecil.

Hingga akhirnya.

Peri kecil berubah menjadi seorang putri yang sangat cantik jelita dalam balutan gaun pernikahan paling indah di dunia dan rambutnya yang sangat panjang bermahkotakan ribuan batu mulia, “ Engkau telah berubah sang putri ? Kau sangat cantik jelita. “ seru Pio dan Maiar, seluruh kerajaan bergembira ria ketika pesta pernikahan tersebut akhirnya usai.

***

Menjelang tidur pada malam hari.

Anak – anak para penghuni bumi nyaman dalam dekapan hangat sang bunda, menunggu sebuah bintang jatuh dari langit dan mereka mulai membuat sebuah harapan untuk merajut benang – benang emas dan memintalnya menjadi selembar kain sutra terindah buat kehidupan mereka di masa depan, melalui sebuah kisah legenda dari negeri dongeng dengan seribu satu para peri hutan baik hati siap mewujudkan asa mereka.

Memang sangat menghibur dan mampu membawa kenangan terindah dari kehidupan mereka di masa kecil, penuh oleh buaian kasih sayang dari ayah dan bunda atau nenek terkasih di sorga, namun apakah anda mengetahui bahwa dongeng - dongeng tersebut pada awalnya adalah sebuah kisah perjuangan dari anak – anak manusia yang memiliki bakti sangat tinggi kepada kedua orangtua mereka masing – masing ? Dongeng - dongeng ini berawal dari sebuah kisah yang sangat mengerikan dan menakutkan, namun berkat tangan – tangan dingin dari tokoh peri baik hati di dalamnya, membuat cerita berakhir dengan sentuhan lembut di hati para pelakunya. Karena apabila hal tersebut tidak bisa dihindari, kemungkinan masa – masa kecil anak – anak manis para penghuni bumi tidak tumbuh dan berkembang seindah yang ayah dan bunda lukis.

 

 

 

 

 

 

Tags Keluarga

About The Author

Utamii 69
Expert

Utamii

Suka membaca dan menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel