Mau Beralih ke Kendaraan Listrik Sekarang? Pertimbangkan Lagi Setelah Lihat Catatan Berikut

11 Feb 2023 20:30 2315 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
GoGreen yang menyiksa DOMPET!

Pemerintah sedang gencar-gencarnya mencanangkan peralihan ke kendaraan listrik tapi dengan niat yang setengah hati. Hingga saat ini progressnya terbilang lambat jika kita bandingkan dengan negara-negara lain yang juga sedang dalam masa transisi ke kendaraan listrik.

Bagi Anda yang ingin beralih ke kendaraan listrik sekarang, tidak ada yang melarang selama Anda punya uang berlebih untuk dikeluarkan. Tapi bagi Anda yang mungkin kondisi keuangannya pas-pasan apalagi memaksakan untuk beralih ke kendaraan listrik karena saking patuhnya terhadap pemerintah, lebih baik pertimbangkan lagi. Terutama setelah membaca catatan yang saya himpun soal kendaraan listrik di bawah ini.

1. Baterai

mungkin sekarang ini adalah part atau komponen termahal dari sebuah kit kendaraan listrik. Namun sayangnya, umur baterai itu terbilang sangat pendek. Ambil saja baterai isi ulang, itu umurnya berkisar 3-5 tahun sebelum performa atau kapasitasnya menurun. Kemudian baterai smartphone yang mungkin 1 tahun itu nyala terus biasanya mulai mengalami penurunan kesehatan juga di performa / kapasitasnya. Jadi dalam waktu setidaknya 5 tahun, Anda harus siap-siap merogok kocek yang saya yakin tidak sedikit untuk mengganti baterai kendaraan listrik Anda JIKA pihak penjual kendaraan listrik / bengkel konversi tidak memberikan garansi 5 tahun untuk baterai.
 

2. Ketahanan Part atau Komponen

Komponen lain seperti motor penggerak (dinamo). Sama halnya seperti baterai, dinamo adalah komponen yang salah satu beban pekerjaannya paling berat diantara komponen-komponen lain di dalam sebuah kendaraan listrik. Maka dari itu yang namanya dinamo juga sama seperti baterai sering terpapar suhu yang tinggi dikarenakan beban kerjanya tersebut. Jadi jangan bingung kalau tiba-tiba kendaraan listrik Anda baru 5 tahun, motor penggeraknya harus sudah turun mesin. Seperti poin nomor 1, pastikan garansi yang Anda dapat tidak kurang dari 5 tahun untuk poin nomor 2 ini.
 

3. Maintenance yang lumayan ribet

Sebetulnya maintenance atau perawatan di kendaraan listrik itu lebih mudah ketimbang perawatan di kendaraan mesin konvensional. Akan tetapi, kemudahannya tersebut ternyata harus dikerjakan setiap hari. Seperti yang sudah dijelaskan di video, baterai pada kendaraan listrik itu tidak disarankan untuk dipakai hingga persentasenya kecil apalagi sampai habis. Maka setiap sudah berkurang 20-30% direkomendasikan untuk di-charge. Disinilah keribetannya; tidak semua orang ada waktu melakukan ini. Tidak seperti isi bensin yang kadang hanya 10 hari sekali atau 5 hari sekali untuk jarak tempuh yang sama dengan kendaraan listrik. Disini pastikan Anda siap dengan aktvitas harian baru yaitu mengisi baterai listrik (selain mengisi baterai smartphone dan gadget lain tentunya)
 

4. Keterbatasan jarak dan waktu

Untuk sekarang jarak dan waktu pengisian baterai adalah dua alasan utama kenapa banyak orang enggan beralih ke kendaraan listrik, khususnya motor listrik. Di negara-negara maju, hal ini mungkin tidak menjadi masalah. Bayangkan di negara seperti Indonesia yang sebagian jalan-jalan utamanya masih dikelilingi pepohonan dan listrik yang menjangkau pun kapasitasnya masih di bawah 1300 VA. Tapi seiring banyak orang beralih ke kendaraan listrik, masalah ini sepertinya bisa teratasi karena adanya supply & demand. Di jalan-jalan lintas kota dan provinsi yang harus melewati hutan-hutan ataupun pegunungan nanti pasti berdiri SPBU listrik yang pasti dilengkapi dengan kafe untuk menunggu sambil kendaraan listriknya terisi penuh.
 

5. Konversi atau Beli kendaraan listrik sekarang terbilang mahal

Lebih baik tunggu pemerintah fokus total. Kenapa saya sebut mahal? Karena kit kendaraan listrik saat ini itu didatangkan dari luar / import. Sehingga yang seharusnya mobil listrik bisa dijual dengan harga 80 hingga 90 jutaan saja di Indonesia, bisa naik berkali-kali lipat sampai 200 hingga 300 jutaan. Contohnya saja WulingEV atau di Indonesia disebut Wuling AirEV. Di Mainland sana harganya terbilang murah yakni hanya 60 jutaan hingga 90 jutaan saja jika dikonversikan ke rupiah. Coba lihat Wuling AirEV, harganya 225 juta - 300 jutaan. Yakin masih mau beralih sekarang? Saya pribadi masih menahan uang saya hingga benar-benar keluar mobil listrik yang harganya murah serta didukung dengan infrastruktur yang juga sudah mumpuni.

Tags

About The Author

Buricak Burinyai 68
Expert

Buricak Burinyai

Seorang warga Bandung yang cinta Bandung, teknologi dan mantannya
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel