Seperti diketahui bahwa alam menyumbangkan banyak sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Sumber daya alam tersebut jika dikelola dengan sangat baik dan bijaksana maka tentu akan memberikan banyak manfaat tidak hanya bagi manusia saja tetapi juga terhadap lingkungan sekitar. Sumber daya alam itu sendiri adalah segala sesuatu yang berasal dari alam dan tentunya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Nah berdasarkan sifatnya maka sumber daya alam terbagi menjadi : sumber daya alam yang tersedia di alam (sustainable resources), sumber daya alam yang bisa diperbaharui (renewable resources) dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non renewable resources). Salah satu sumber daya alam yang telah tersedia di alam dan bisa diperbaharui adalah pantai. Pantai merupakan wilayah yang menjadi perbatasan antara daratan dengan lautan.
Meskipun sebagian besar wilayahnya adalah berupa pasir dan gulungan ombak saja, tetapi di beberapa wilayah, pantai dimanfaatkan sebagai sumber daya alam yang mampu memberikan keuntungan bagi orang-orang yang menetap di kawasan pesisir.
Jenis-Jenis Sumber Daya Alam Pantai
1/ Hutan Bakau
Yang pertama adalah hutan bakau atau hutan mangrove banyak ditemukan di sekitar kawasan pesisir tidak jauh dari pantai. Dimana pada dasarnya fungsi dari adanya hutan bakau ini adalah untuk mencegah terjadinya abrasi pantai oleh ombak yang berasal dari laut. Hutan bakau juga berfungsi sebagai media untuk mencegah terjadinya intrusi atau rembesan air laut ke tanah daratan. Sehingga air di daratan tidak terasa payau yang bisa berbahaya jika dikonsumsi. Dalam hal ini hutan bakau bisa menjadi tempat tinggal bagi beberapa jenis hewan seperti burung, ikan, monyet, kura-kura, ular, kepiting, udang dan lain sebagainya.
Di Indonesia, keberadaan hutan mangrove atau hutan bakau adalah menjadi habitat bagi beberapa jenis burung yang sering melakukan migrasi pada waktu-waktu tertentu. Keunikan lain yang dimiliki oleh hutan bakau adalah berperan dalam pembentukan pulau hingga dapat untuk menstabilkan daerah pesisir. Ini terjadi disebabkan akar dari tanaman mangrove berfungsi untuk menahan tanah dan endapan sehingga akan menghasilkan garis pantai dari waktu ke waktu.
2/ Sebagai penghasil garam laut
Di Indonesia, industry garam banyak berkembang di sekitar kawasan pesisir. Hal ini disebabkan karena bahan baku pembuatan garam berasal dari air laut. Proses pembuatan garam laut berawal dari adanya pengendapan air laut pada petak-petak guna membuang zat lain yang masih ada di dalam air laut. Setelah diendapkan, air laut yang masih mengandung garam akan dialirkan ke petak lainnya. Proses pengendapan ini dilakukan secara berkali-kali guna dapat memastikan bahwa air laut hanya mengandung garam saja. Pada petak terakhir inilah air laut mulai dihilangkan kadar airnya dengan memanfaatkan sinar matahari melalui proses penjemuran dan mulailah terbentuk kristal-kristal garam.
3/ Budidaya rumput laut
Pantai-pantai yang ada di wilayah Indonesia beberapa diantaranya difungsikan sebagai tempat untuk budidaya rumput laut oleh masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir. Tetapi tidak semua pantai cocok dijadikan sebagai lahan untuk melakukan budidaya rumput laut. Lokasi yang cocok untuk budidaya rumput laut adalah berada di perairan yang tenang, bersih serta terlindung dari ombak dan angina kencang. Juga kedalaman air laut tidak boleh kurang dari 70 cm ketika sedang surut dan tidak lebih dari 200 meter pada saat sedang pasang. Lokasi budidaya haruslah mempunyai sediaan rumput alami, memiliki dasar perairan yang sifatnya substrat (berlumpur atau berpasir) dan yang terpenting perairan haruslah subur.
Budidaya rumput laut di Indonesia menjadi sumber daya alam yang memiliki nilai tinggi bahkan hasil budidaya rumput laut telah banyak diekspor ke sejumlah negara.
4/ Pohon Kelapa
Kelapa menjadi salah satu jenis tumbuhan yang terbanyak ditemukan di pinggir-pinggir pantai terutama di daerah tropis seperti Indonesia. Kelapa dalam hal ini termasuk sebagai salah satu tumbuhan yang membutuhkan banyak sinar matahari secara langsung. Di kawasan pantai, kelapa menjadi jenis pohon terbanyak dimanfaatkan tidak hanya buahnya saja yang bisa dikonsumsi juga seluruh bagian tubuh pohon ini seperti daun, batang, hingga akar dapat dimanfaatkan untuk hal-hal lain seperti atap rumah (daun), tiang bangunan (batang) dan kerajinan tangan (akar). Di Indonesia, produksi kelapa sebagian besar diekspor ke sejumlah negara dalam bentuk kelapa bulat, air kelapa, coconut crude oil (CCO) dan juga dessicated coconut (DO).
5/ Ikan
Daerah pantai identik dengan sumber daya ikannya yang berlimpah. Banyak para nelayan memanfaatkan kawasan pantai untuk memancing ikan meskipun jumlahnya tidak sebanyak di lautan. Para nelayan ini memanfaatkan pantai untuk melakukan budidaya ikan tertentu dengan menggunakan keramba. Lokasi yang biasanya dipilih adalah tidak terlalu dekat dengan bibir pantai serta tidak terlalu jauh dari pantai yaitu rata-rata sekitar 8 mil dari bibir pantai. Model keramba yang umum digunakan adalah keramba jarring apung dianggap paling efektif guna melakukan budidaya ikan tanpa perlu merusak lingkungan perairan seperti terumbu karang. Konsep dari keramba ini cenderung memelihara ikan di dalam habitat aslinya.
Semoga bermanfaat.