Setiap orang tua pastilah menginginkan agar anak-anak berprestasi. Karena nantinya akan memberikan kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri bukan hanya untuk orang tua saja melainkan juga buat anak-anak itu sendiri. Kadang-kadang dijumpai suatu kondisi dimana ada anak hanya fokus mengejar nilai saja. Mereka bahkan sampai belajar setiap hari agar nilainya tetap terbaik diantara teman-temannya. Sikap seperti ini harus disadari bahwa tidak semua yang anda inginkan sejalan dengan kenyataan. Salah satunya adalah nilai akademik anak yang kurang memuaskan. Padahal anak tersebut sudah berusaha keras belajar dengan cara memahami materi pelajaran. Tentu saja kondisi seperti ini tak jarang bisa membuat anak-anak kecewa dan bahkan membuat semangat belajarnya menurun. Akibatnya adalah anak akan merasa berpikir bahwa percuma usaha yang dilakukan selama ini karena nilai akademiknya tidak sesuai yang diharapkan. Di sinilah peran para orang tua untuk memberikan pengertian dan motivasi kepada anak-anak mereka dimana diharapkan sebagai orang tua, anda harus bisa mengembalikan semangat belajar buah hati.
Tips Mendidik Anak Berprestasi Tanpa Harus Terfokus Pada Nilai
Dalam hal ini anda harus memberinya pemahaman bahwa prestasi bukan hanya sekadar tentang nilai saja. Belajar bukan hanya selalu berhubungan dengan nilai-nilai akademis sehingga lama-kelamaan anak akan mulai mengerti dan diharapkan semangat belajarnya akan kembali tumbuh.
1/ Meningkatkan kepercayaan anak
Ada hal-hal yang kadang-kadang membuat kepercayaan anak menjadi menurun. Salah satunya adalah karena faktor kritikan yang berasal dari guru, teman atau orang tua. Mungkin dalam hal ini anda akan berpikir bahwa dengan memberikan kritik padanya maka dia akan introspeksi kemudian menjadi lebih baik lagi keesokan harinya. Padahal hal tersebut tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya berjalan sesuai yang anda inginkan. Maka dari itu hindarilah membiasakan diri untuk mengkritik kekurangan atau kesalahan anak dengan cara atau bahasa yang berlebihan. Ini hanya akan membuatnya merasa semakin sedih dan merasa bahwa dirinya benar-benar gagal. Daripada harus memarahinya, lebih baik anda bertanya kepadanya tentang apa saja kesulitan yang dia alami terutama selama di sekolah. Dari sini anda bisa memberikan masukan kepadanya. Dengan cara ini anak tidak akan merasa terlalu kecewa atas kegagalan yang dihadapi. Sebaliknya, dia malah akan semakin bersemangat untuk menjadi lebih baik lagi.
2/ Menanamkan pemahaman tentang pentingnya belajar
Hindari memaksa anak untuk tetap belajar saat semangat belajarnya sedang menurun. Ini hanya akan membuat anak-anak tersebut mudah marah dan malah tidak bisa belajar dengan tenang. Yang seharusnya anda lakukan adalah memberikan pengertian tentang betapa pentingnya belajar. Tekankan kepadanya bahwa belajar itu wajib dan sangat penting dilakukan guna kehidupannya di masa yang akan datang. Dengan memberikan pengertian seperti ini, anak-anak akan mulai termotivasi dan diharapkan semangat belajarnya menjadi meningkat. Anda juga perlu melibatkan diri ketika anak sedang belajar dimana di sini anda bisa sesekali bertanya kepada gurunya tentang perkembangan anak anda di sekolah. Tak kalah penting untuk dilakukan adalah luangkan sedikit waktu untuk bisa berbagai kepada buah hati anda mengenai pengalaman positif semasa masih bersekolah dahulu. Ini bisa menjadi salah satu cara mendorong semangat belajarnya menjadi bergairah.
3/ Menekankan pentingnya proses dibandingkan hasil
Sebagai orang tua, hindarilah hanya terfokus terhadap apa yang sudah dicapai oleh anak-anak anda, terutama di bidang akademik. Di sini anda harus menjadi orang tua yang lebih menghargai proses dibandingkan hasil. Jadi ketika anak anda mendapatkan nilai yang kurang memuaskan, maka anda haruslah tetap memberikannya semangat. Anda harus tetap menghargai usahanya. Cara yang sederhana ini akan membuat anak bisa menikmati proses belajar. Dia juga tidak akan terlalu merasa kecewa meskipun hasilnya kadang-kadang tidak sesuai dengan usaha yang dia lakukan selama ini. Dengan tetap gigih maka untuk mendapatkan hasil yang terbaik hanyalah masalah waktu saja.
Semoga bermanfaat.
Â