Seperti matahari sedang bergerak dari arah utara Bumi menuju ke sisi selatan Bumi dan begitu juga sebaliknya, peristiwa ini bisa menimbulkan sebuah fenomena alam tahunan yang dikenal dengan istilah fenomena equinox. Posisi matahari yang seolah-olah bergerak tersebut ternyata akan membentuk sebuah kawasan akibat adanya pemanasan tinggi yang disebut Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) dan kawasan ini akan berpindah-pindah setiap tahunnya. Selanjutnya adalah massa udara di area ITCZ dipindah ke bagian atas menggunakan energy dari intensitas matahari yang tinggi. Akibatnya adalah terjadi kekosongan massa di kawasan ITCZ pada bagian bawah lalu tekanan udara menjadi rendah. Pada bagian bawah yang kosong inilah diisi oleh massa udara lain yang berasal dari wilayah yang mempunyai tekanan lebih tinggi. Peristiwa ini akan menyebabkan timbulnya angin pasat. Angin pasat akan bertiup dengan memiliki kecepatan konstan serta arah hembusan yang sama.
Di wilayah Indonesia, angin pasat utara hingga timur laut akan bergerak membawa massa udara dari samudera Pasifik dalam kondisi basah dan dari sisi tenggara membawa massa udara dari Australia yang kering.
Di kawasan ITCZ, massa udara yang naik secara vertikal akan berpindah arah menjadi horizontal dimana massa udara yang naik secara vertikal akan berpindah arah menjadi horizontal dan terbagi menjadi arah lintang selatan dan lintang utara. Terjadi kesinambungan dan perbedaan arah hembusan antara aliran udara atas dengan angina pasat yang akan menciptakan sebuah aliran udara yang dikenal dengan nama angina anti pasat.
Mengenal Angin Anti Pasat
Dari uraian singkat kami tersebut di atas, terdapat aliran udara yang akan bergerak secara vertikal yang berada di kawasan khatulistiwa dimana aliran udara ini bergerak menuju sisi kawasan / daerah kutub untuk selanjutnya turun ke kawasan maksimum subtropik. Ini adalah aliran yang dikenal dengan nama angin anti pasat. Pada belahan bumi bagian selatan dikenal dengan sebutan angin anti pasat barat laut dan di belahan bumi bagian utara disebut dengan angin anti pasat barat daya. Pada sekitar daerah lintang yaitu 20o – 30o LU dan LS, angin anti pasat akan kembali turun secara vertikal menjadi angina yang memiliki sifat kering. Angin kering ini akan menyerap uap air yang terdapat di udara dan pada permukaan daratan sehingga menyebabkan terbentuknya gurun di permukaan Bumi. Angin anti pasat ini terjadi sebagai akibat dari gerakan-gerakan rotasi bumi hingga berdampak pada efek Coriolis. Untuk daerah di sekitar subtropik (30o – 40o LU dan LS) terdapat daerah yang disebut dengan istilah teduh subtropik. Di area ini udaranya cukup tenang saat turun dari atas tetapi tidak ada angin. Sedangkan untuk daerah yang berada di kawasan equator yaitu 10o LU – 10o LS terdapat daerah tenag disebut dengan nama daerah teduh ekuator atau daerah doldrum.
Lalu apakah itu daerah doldrum ?
Daerah doldrum atau daerah angina mati merupakan suatu daerah yang bertekanan rendah terdapat di sekitar khatulistiwa. Di daerah ini merupakan tempat terdapatnya udara panas yang selalu naik dan cukup jarang ada angina yang berhembus. Daerah doldrum merupakan tempat pertemuan antara angina pasat timur laut (aliran udara yang bergerak di bumi bagian utara) dengan angina pasat tenggara (aliran udara yang bergerak di belahan bumi bagian selatan).
Semoga bermanfaat.
ÂÂ