Brand Identity dan Penjelasannya

Secara garis besar brand identity adalah salah satu cara tentang bagaimana sebuah merek atau brand menggambarkan dirinya kepada para konsumen. Brand identity merupakan cara bagaimana sebuah merek mengidentifikasikan dirinya sendiri. Brand identity adalah sekelompok elemen-elemen yang terlihat dari sebuah merek, mulai dari desain, logo, tagline, warna dan lain sebagainya yang mewakili identitas masing-masing dan membedakannya dengan merek lain di mata konsumen. Dengan kata lain brand identity adalah sesuatu yang membuat para konsumen dapat secara langsung mengidentifikasi atau mengenali sebuah merek atau brand. Untuk menjadi lebih memudahkan dalam pemahaman mengenai brand identity maka berikut di bawah ini adalah sejumlah pendapat yang dikeluarkan oleh dua ahli tentang  brand identity.

 

1/ Gelder (2005) menjelaskan bahwa brand identity adalah sekumpulan aspek-aspek yang membangun representasi merek, latar belakang merek, prinsip-prinsip merek, tujuan dan ambisi dari merek itu sendiri. Gelder juga menyatakan lebih lanjut bahwa brand identity adalah apa yang dikirimkan oleh pihak perusahaan ke pasaran dimana hal ini berada di dalam kontrol perusahaan dan perusahaan menetapkan nilai dan ekspetasi dari merek itu sendiri.

 

2/ Susanto dan Wijanarko (2004) menyebutkan bahwa brand identity sebagai susunan kata-kata, kesan dan sekumpulan bentuk dan sejumlah persepsi konsumen tentang merek.

 

Manfaat Dari Brand Identity

 

Berhubungan dengan strategi pemasaran dan penjualan sebuah produk, brand identity mempunyai sejumlah manfaat yang diantaranya adalah sebagai berikut :

 

1/ Membantu mengembangkan citra merek yang sesuai.

 

2/ Membedakan produk dari produk-produk pesaing.

 

3/ Membantu menciptakan konsistensi.

 

Elemen Dalam Brand Identity

 

Elemen dalam brand identity terdiri dari elemen visual dan elemen non-visual dengan penjelasan adalah sebagai berikut.

 

1/ Elemen Visual

 

Elemen visual dalam brand identity terdiri dari nama merek atau brand name, logo merek, tagline, gaya tipografi merek atau gaya huruf dan susunan teks yang unik, penggunaan warna dan citra atau sekumpulan gambar visual.

 

2/ Elemen Non-Visual

 

Elemen non-visual dalam brand identity terdiri dari seperti yang kami sebutkan di bawah ini beserta penjelasannya :

 

Kepribadin merek atau brand personality, asosiasi merek yakni hal-hal yang terkait dengan sebuah merek, brand voice yaitu pemilihan kata-kata, sikap dan terakhir adalah nilai merek.

 

Contoh Penerapan Brand Identity

 

Pengaplikasian dari brand identity adalah sebagaimana yang dicontohkan oleh sejumlah brand terkenal berikut di bawah ini :

 

1/ Coca-Cola

 

Coca-cola adalah contoh pertama dari brand minuman ringan dengan menerapkan brand identity yang sangat kuat. Salah satunya adalah dengan mengaitkan warna merah dan putih serta perasaan bahagia dengan merek-mereknya.

 

2/ Apple

 

Perusahaan IT ini dikenali dengan menggunakan logo berupa buah apel tergigit yang sangat unik dank has. Selain itu ada beberapa produknya juga menggunakan identitas nama merek dengan awalan ‘i’.

 

3/ MacDonald’s

 

Ini adalah salah satu jaringan restoran waralaba terbesar di dunia yang mempunyai identitas merek atau brand identity yang khas yaitu berupa warna merah dan kuning, tagline “I’m Lovin it” dan juga mascot Ronald McDonald.

 

Cara Membuat Brand Identity

 

Mengingat betapa pentingnya peran brand identity bagi pengembangan bisnis maka pembuatan brand identity tidak bisa dilakukan dengan cara-cara sembarangan. Berikut ini adalah sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk membuat brand identity sebuah produk. Perhatikan penjelasan yang kami berikan.

 

1/ Melakukan riset pasar

 

Langkah pertama adalah dengan melakukan riset pasar untuk mengetahui secara pasti tentang target market produk yang ditawarkan. Dalam pelaksanaannya ada beberapa hal yang perlu dipastikan dalam riset pasar antara lain sebagai berikut : memastikan apa yang menjadi keinginan audiens, mengetahui visi misi perusahaan dalam membuat sebuah produk dan proporsi nilai dan persaingan produk di pasar.

 

 

 

2/ Perhatikan desain logo dan template

 

Setelah memahami tentang apa saja kebutuhan terkait dengan produk maka langkah selanjutnya adalah dengan menciptakan desain logo, template, tagline dan lain sebagainya yang dapat menggambarkan tentang identitas sebuah produk. Dalam hal ini sangat perlu memperhatikan konsistensinya terhadap seluruh area bisnis sehingga bisa menciptakan kesan merek yang kuat dan harmonis.

 

3/ Mengintegrasikan merek lewat bahasa yang terhubung di media sosial

 

Saat ini pemasaran melalui media sosial sudah menjadi sesuatu yang umum dilakukan. Demikian juga untuk menciptakan brand identity maka konten media sosial haruslah memperhatikan detail yang menyertainya sebab media sosial itu sendiri adalah akan mencerminkan brand itu sendiri. Konten media sosial di sini bisa berupa penggunaan gambar atau foto maupun penggunaan bahasa yang perlu disesuaikan dengan target produk bersangkutan.

 

Perbedaan Brand Identity Dengan Brand Image

 

Mungkin diantara anda ada yang merasa kesulitan untuk membedakan antara brand identity dengan brand image. Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara brand identity dan brand image yang bisa kami jelaskan dengan singkat sebagai berikut.

 

1/ Brand identity merupakan sekumpulan dari beberapa elemen yang diciptakan atau dibuat oleh perusahaan untuk membentuk citra brand kepada para konsumen. Sementara itu brand image mengacu kepada opini atau persepsi konsumen mengenai sebuah merek.

 

2/ Brand identity adalah mengenai bagaimana sebuah perusahaan ingin menampilkan mereknya kepada para konsumen sementara brand image adalah gambaran yang dimiliki oleh para konsumen akan sebuah merek.

 

3/ Brand identity terdiri dari elemen visual dan non-visual sedangkan brand image merupakan unsur nilai mental / non-visual akan sebuah merek.

 

Semoga bermanfaat.