Ciri- Ciri, Komponen dan Fungsi dari Ekosistem Pesisir

23 Aug 2022 15:50 1466 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Ciri- Ciri, Komponen Dan Fungsi Dari Ekosistem Pesisir

Yang dimaksud dengan pesisir adalah bagian dari alam berupa sebidang lahan yang ukurannya tidak lebar yaitu membentang ratusan kilometer dari garis pantai menuju ke arah pedalaman. Pesisir memiliki garis yang saling berhimpit dengan garis pantai jika terjadi gelombang tinggi. Daerah pesisir ini terdapat persebaran biota pantai dan juga persebaran vegetasi. Biota pantai dan vegetasi ini akan saling memberikan timbal balik antara satu dengan yang lain sehingga membentuk sebuah ekosistem. Ekosistem pesisir merupakan daerah peralihan antara ekosistem darat dengan ekosistem laut yang mana organisme penghuni ekosistem darat dan laut akan berkumpul lalu saling berinteraksi.

 

Ciri-Ciri Ekosistem Pesisir

Ekosistem pesisir memiliki ciri-ciri yang menarik. Ekosistem ini terdiri dari beberapa ekosistem berbeda diantaranya adalah estuaria, hutan mangrove, padang lamun dan terumbu karang. Keanekaragamn ekosistem tersebut masih berada di lingkup wilayah pesisir. Berikut adalah penjelasan lebih lengkap tentang ciri-ciri dari masing-masing ekosistem yang tergabung dalam ekosistem pesisir.

 

1/ Estuaria

 

Estuaria adalah bidang  dari alam semesat berupa muara pasang surut dari sebuah sungai yang besar. Muara ini biasanya menjadi pusat pemukiman masyarakat pesisir karena digunakan untuk jalur transportasi, tempat mencari ikan, serta sebagai sumber air bagi masyarakat. Karakteristik dari estuaria yang menonjol adalah tumbuh pada perairan pantai yang mempunyai sifat semi tertutup, terhubung dengan laut terbuka dan mempunyai air laut yang tercampur dengan air tawar berasal dari saluran darinase daratan.

 

2/ Hutan Mangrove

 

Hutan mangrove merupakan salah satu jenis hutan yang sering dimanfaatkan untuk mengatasi masalah abrasi pantai. Ciri yang menonjol dari hutan mangrove adalah berada pada daerah yang memiliki air payau atau air tawar. Ciri-ciri lainnya adalah terdiri dari semak belukar dan pohon-pohon dengan ketinggian mencapai 30 meter. Juga di dalam suatu area hutan mangrove biasanya memiliki sekitar 20 sampai dengan 40 species mangrove yang jenisnya berbeda-beda.

 

3/ Padang Lamun

 

Padang lamun atau sea grass beds bisa anda jumpai pada perairan dangkal atau eustaria jika sinar matahari cukup banyak. Karakteristik dari sea grass beds adalah memiliki habitat di perairan laut dangkal yang bersuhu sub tropis atau tropis, mempunyai pertumbuhan yang cepat yaitu antara 1.300 sampai 3.000 gram berat kering per meter persegi per tahun. Binatang yang biasa hidup di padang lamun adalah memiliki ciri-ciri tersendiri antara lain habitatnya di daun lamun, mencari makan di akar kanopi daun, beraktivitas di bawah kanopi daun dan berlindung di padang lamun.

 

 

4/ Terumbu Karang

 

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki tingkat keragaman terumbu karang yang sangat besar. Sekitar 18 persen terumbu karang di dunia berada di wilayah Indonesia. Dengan banyaknya keragaman terumbu karang ini menjadi habitat yang bagus bagi berbagai macam biota laut. Terumbu karang juga bermanfaat sebagai pemecah gelombang alami sehingga bisa mengurangi terjadinya erosi pantai. Ciri dari ekosistem terumbu karang adalah adanya proses fotosintesis sehingga memerlukan cahaya matahari yang mencukupi, berada pada perairan dangkal dengan kedalaman sekitar 50 meter, batas salinitas habitatnya sekitar 30 sampai 35 ppt.

 

Komponen Dari Ekosistem Pesisir

Ekosistem pesisir terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik sebagai penyusun ekosistem peisisr  terbagi ke dalam empat bagian yaitu produsen, konsumen primer, konsumen sekunder dan dekomposer.

 

1/ Produser

 

Dalam hal ini yang berperan sebagai produsen dalam ekosistem pesisir adalah mereka yang memiliki klorofil dan berfotosintesis sehingga dapat menghasilkan zat-zat organik kompleks dari zat anorganik sederhana atau disebut dengan vegetasi autotrof. Contohnya adalah algae dan fitoplankton.

 

2/ Konsumen primer

 

Dalam hal ini biota laut yang memakan tumbuhan / herbivore merupakan konsumen primer atau konsumen pertama dari suatu ekosistem pesisir.

 

3/ Konsumen sekunder

 

Dalam hal ini semua organisme yang memakan hewan / karnivora berperan sebagai konsumen sekunder dalam ekosistem pesisir. Konsumen sekunder ini selanjutnya bisa menjadi mangsa bagi konsumen tersier. Mereka umumnya tergolong dalam kelompok predator.

 

4/ Dekomposer

 

Adalah pengurai dalam ekosistem pesisir yaitu organisme avertebrata dan bakteri yang memakan materi organik mati seperti deadunan yang layu / mati dan bangkai biota laut.

 

Sedangkan komponen abiotik dibagi menjadi 3 kelompok yaitu sebagai berikut :

 

1/ Unsur dan senyawa anorganik

 

Unsur-unsur penyusun ekosistem yang terlibat dalam ekosistem pesisir merupakan unsur hara atau substansi biogenik yang penting bagi kehidupan biota. Contohnya adalah nitrogen, fosfor, karbon, magnesium, besi, seng dan air.

2/ Bahan organik

 

Senyawa atau bahan-bahan organik yang mengikat komponen abiotik dan biotik terdapat dalam bentuk partikel yang terlarut. Jika bahan organik terurai maka bahan-bahan tersebut akan menjadi humus atau zat humik. Contoh senyawa tersebut adalah karbohidrat, lemak dan protein.

 

3/ Faktor fisik

 

Komponen abiotik dalam hal ini akan membatasi kondisi kehidupan dimana faktor ini selalu berada dalam satu seri gradien. Kemampuan menyesuaikan diri dari organisme akan berubah-ubah secara bertahap sepanjang gradien tersebut akan tetapi ada juga titik perubahan yang berbaur disebut dengan istilah ekoton. Contoh faktor fisik ini adalah iklim, suhu, kelembaban dan curah hujan.

 

Fungsi Dari Ekosistem Pesisir

 

Ekosistem pesisir yang terdiri dari berbagai ekosistem lain di bawahnya serta kaya akan kandungan biota dan vegetasi mempunyai beberapa fungsi bagi kehidupan. Fungsi yang dimaksudkan adalah sebagai berikut :

 

1/ Yang pertama adalah sebagai penyedia sumber daya alam baik itu sumber daya alam hayati seperti terumbu karang dan rumput laut maupun sumber daya alam non-hayati seperti minyak bumi dan gas alam.

 

2/ Yang kedua adalah sebagai penyedia jasa-jasa pendukung kehidupan misalnya ruang untuk aktivitas manusia dan air bersih. Fungsi tersebut bergantung pada fungsi penyedia sumber daya alam. Jika sumber daya alam tidak dilindungi maka akan berdampak pada kehidupan masyarakat itu sendiri.

 

3/ Yang ketiga adalah sebagai penampung limbah dari aktivitas manusia. Fungsi ini tentu harus disesuaikan dengan jenis dan volume limbah yang dibuang. Jika limbah tersebut melebihi batas kemampuan ekosistem pesisir dalam menampung limbah maka akan terjadi kerusakan atau pencemaran lingkungan ekosistem.

 

Semoga bermanfaat.

 

 

 

 

 

Tags

About The Author

Utamii 69
Expert

Utamii

Suka membaca dan menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel