Fakta tentang Terjadinya Proses Intrusi Magma

4 Aug 2022 10:18 1795 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Fakta Tentang Terjadinya Proses Intrusi Magma

Magma adalah batuan cair yang terletak di kamar magma di bawah permukaan bumi. Magma di bumi merupakan larutan silica yang mempunyai suhu tinggi dan sifatnya sangat kompleks dan merupakan asal semua jenis batuan beku. Magma berada dalam tekanan tinggi dan kadangkala memancar keluar melalui pembukaan gunung berapi dalam bentuk aliran lava atau letusan gunung berapi. Magma menyimpan suhu yang sangat panas yaitu sekitar 700 hingga 1.300 derajat C dimana panas ini menyebabkan magma selalu dalam wujud cair kecuali ia bergerak ke permukaan bumi dan mengalami penurunan suhu. Magma bisa menciptakan bentangan alam baru yang secara fisika dan kimiawi sifatnya berbeda dengan sifat dasar. Perubahan ini terjadi melalui proses intrusi magma.

 

Magma terus bergerak, ia bisa bergerak ke segala arah bahkan sampai ke permukaan bumi. Magma ini akan bergerak melalui saluran-saluran pipa yang disebut diatrema, bila pergerakan magma sampai ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Namun tak jarang pergerakan magma tidak sampai ke permukaan bumi, inilah yang disebut dengan intrusi magma.

 

Proses Terjadinya Intrusi Magma

 

Intrusi magma atau plutonisme adalah sebuah peristiwa naiknya magma dan menyusup diantara lapisan batuan tetapi tidak sampai ke permukaan bumi. Intrusi magma terjadi karena magma naik tetapi tidak mencapai permukaan bumi karena tenaga yang dimiliki sangat kecil sehingga ia hanya memiliki kemampuan untuk menyusup ke celah-celah lapisan batuan di dalam lapisan kulit bumi. Pergerakan yang tercipta karena intrusi magma kekuatannya bervariasi seperti mulai dari beberapa centimeter saja hingga mencapai angka puluhan kilometer. Namun sejauh dan sekuat apapun pergerakannya tetap saja tidak akan pernah sampai ke permukaan. Pergerakan magma ini akan menyebabkan adanya perubahan topografi dan bentang alam di bagian permukaan bumi. Masing-masing daerah dengan kondisi geografis tertentu akan membentuk celah intrusi magma yang sifatnya berlainan. Para ilmuwan hingga saat ini belum mampu mendeteksi proses intrusi magma sampai batu-batu di atasnya mulai terkikis kecuali ada gundukan batu di atasnya yang memiliki tekanan tinggi dari magma untuk mendorong batu menuju ke atas. Intrusi magma akan menghasilkan berbagai macam topografi yang sifatnya sangat khas. Topografi ini berupa batolit, lakolit, sill, diatrema, instruksi korok dan apolisa. Berikut adalah penjelasan yang lebih luas.

 

1/ Batolit

Batolit terbentuk di dalam dapur magma sebagai akibat adanya penurunan suhu di bawah gunung berapi. Dimana diketahui bahwa setiap gunung api mempunyai dapur magma tersendiri dan masing-masing gunung berapi ini mempunyai kondisi lempengan yang berlainan. Aktivitas dalam satu gunung api tidak ada hubungannya dengan kegiatan gunung api lainnya dalam arti bahwa peningkatan aktivitas gunung api itu dipengaruhi oleh dapur magma dan lempengan di dalamnya. Pada waktu ada letusan gunung api, batolit sangat mempengaruhi tinggi rendahnya tekanan pada gunung berapi. Semakin dalam letak batolit maka semakin tinggi tekanannya, begitu juga sebaliknya. Volume batolit juga memberikan pengaruh besar dan rendahnya letusan gunung berapi karena dalam hal ini batolit merupakan bagian penting dalam gunung berapi. Batolit mempunyai ukuran yang cukup besar dan tidak beraturan.

 

2/ Lakolit

Lakolit adalah magma yang kondisinya menyusup diantara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan pada bagian atasnya menjadi terangkat hingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan di atasnya tetap rata. Lakolit memiliki ukuran cenderung lebih kecil jika dibandingkan dengan intrusi magma lainnya yaitu hingga 16 Km (10 mil) saja diameternya. Ketebalan lakolit berkisar antara beberapa ratus meter sampai ribuan meter tergantung wilayahnya. Perbandingan antara diameter dan ketebalan lakolit ini selalu kurang dari angka 10. Jika lebih besar dari 10 maka ia dikelompokkan ke dalam intrusi magma yang lain. Contohnya adalah Pegunungan Henry di Uttah.

 

3/ Sill

Yang dimaksud dengan sill adalah intrusi magma dalam bentuk tipis yang menyusup di celah-celah bebatuan. Sill atau sheet (lembaran) terbentuk diantara lapisan batu yang sudah ada sebelumnya. Letak sill berdiri pararel dengan lapisan batuan lain yang menyertainya. Meskipun kadang-kadang berada pada posisi vertikal, sill cenderung ditemukan dalam kondisi horizontal atau melintang. Sill mempunyai ketebalan antara satu hingga ratusan kaki dengan luas permukaan sampai ratusan mil. Sill tersusun dari hampir semua jenis bebatuan. Para ilmuwan sudah lama memberikan perhatian pada bagian dasar sill. Bagian dasar sill ini menunjukkan karakteristik terhadap kristalisasi oleh magma. Berdasarkan jumlah intrusi magma yang terjadi dan jenis batuan yang dikandungnya maka sill dibagi menjadi 3 macam yaitu sebagai berikut : simple sill adalah sill yang dihasilkan oleh satu proses intrusi magma, multiple sill adalah sill yang dihasilkan oleh dua atau lebih intrusi magma dan composite sill adalah sill yang mengandung lebih dari satu jenis batuan yang berada diantara lapisan batuan lainnya yang sudah mengalami satu episode intrusi magma.

 

4/ Diatrema

Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan berbentuk silinder mulai dari dapur magma hingga ke permukaan bumi. Diatrema terjadi setelah intrusi magma menghasilkan ledakan bergas. Jika ini sampai menembus permukaan maka diatrema akan membentuk kerucut stuff, maar dan pipa vulkanik lainnya. Diatrema bisa menunjukkan kandungan mineral bernilai ekonomis yang ada di dalam perut bumi. Contoh intrusi magma diatrema yang paling terkenal adalah yang membentuk medan bijih galena Sullivan (timah-seng-perak) di British Columbia, Kanada. Di sini juga pernah terjadi diatrema blackfoot dan diatrema cross.

 

5/ Intrusi Korok

Intrusi korok atau diistilahkan dengan nama gang adalah batuan hasil intrusi magma yang memiliki kemampuan untuk menembus litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng. Perbedaan antara intrusi korok dengan sill adalah jika sill merupakan batuan beku diantara dua lapisan maka intrusi korok posisinya memotong kedua lapisan ini.

 

6/ Apolisa

Apolisa adalah percabangan dari intrusi korok dimana hanya karena adanya percabangan ini apolisa memiliki ukuran lebih kecil dari intrusi korok. Apolisa sering juga disebut sebagai urat-urat magma.

 

Semoga bermanfaat.

 

 

 

Tags News

About The Author

Utamii 69
Expert

Utamii

Suka membaca dan menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel