Fakta tentang Jenis Siklus Hidrologi

2 Aug 2022 15:40 1137 Hits 1 Comments Approved by Plimbi

Fakta Tentang Jenis Siklus Hidrologi

Berdasarkan terminologi, hidrologi berasal dari suku kata Bahasa Yunani yaitu hydro yang artinya air dan logos yang artinya ilmu. Dari kata dasar hidrologi selanjutnya mengandung makna ilmu yang berhubungan dengan air. Dalam ilmu geografi teknik, hidrologi merupakan salah satu cabang ilmu yang berhubungan dengan segala elemen dalam proses pencatatan, kegiatan survei dan pemetaan keadaan air di permukaan bumi. Bidang ilmu hidrologi erat hubungannya dengan klimatologi, meteorologi dan geologi karena hidrologi merupakan salah satu sistem yang di dalamnya terdapat hal saling berkaitan dengan adanya pergerakan kulit bumi, kualitas dan sumber daya air yang terdapat di bagian permukaan bumi dimana sistem ini juga disebut dengan istilah sistem hidrologi. Siklus hidrologi adalah merupakan suatu siklus tentang terbentuknya hujan atau salju yang menjadi air dan akan kembali menuju sumber asalnya di sepanjang tahun. Berdasarkan dari pengertiannya, siklus hidrologi mempunyai ruang lingkup yang sangat luas karena siklus ini mencakup asal muasal dan proses terjadinya pergerakan air dan penyebarannya serta sifat-sifat dan keterkaitan air dengan lingkungan asal dan kehidupan yang ada di permukaan bumi. Dengan demikian siklus hidrologi menjelaskan mengenai daur terjadinya air yang berlangsung secara terus-menerus. Jadi seperti siklus hidrologi berdasarkan proses pembentukan air di permukaan bumi antara lain proses evapotranspirasi yaitu proses yang terjadi adalah berupa gabungan dari dua proses evaporasi dan transpirasi. Evaporasi adalah proses penguapan dari lautan, danau dan massa air lainnya yang ada di atas permukaan tanah atau bumi. Sedangkan transpirasi adalah proses penguapan air dari tumbuhan.

 

1/ Proses Evaporasi

 

Ini adalah salah satu proses terjadinya perubahan molekul air menjadi uap yang membutuhkan bantuan energi radiasi panas dari pancaran sinar matahari secara langsung. Pada waktu terjadinya perubahan molekul air ini terdapat adanya suatu gaya dari permukaan tempat dimana berlangsungnya evaporasi yaitu berasal dari perbedaan antara tekanan uap air pada permukaan yang mengalami evaporasi dengan suhu tekanan yang ada di sekitar tempat terjadinya evaporasi tersebut. Selama berlangsungnya proses evaporasi ini maka suhu udara di sekitar lokasi evaporasi menjadi terakumulasi dan mulai jenuh sehingga proses evaporasi menjadi lemah dan ini bisa saja berhenti sewaktu-waktu ketika udara yang bersifat basah tidak lagi ditransfer ke lapisan atmosfer.

 

2/ Proses Transpirasi

 

Ini adalah proses penguapan yang terjadi pada tumbuhan atau tanaman. Ini diakibatkan karena adanya tekanan yang sifatnya sangat jenuh diantara ruang dinding sel tumbuhan dengan lapisan atmosfer yang ada di luar atau sekitar tumbuhan tersebut. Ketika sedang berlangsungnya proses evaporasi, proses transpirasi sepenuhnya bergantung pada pasokan energi dari sinar radiasi matahari, tingkat kelembaban, temperatur, tekanan uap air dan angin. Sedangkan dari tumbuhan sendiri faktor yang mempengaruhi adalah faktor fisiologis tanaman dan lingkungan sekitarnya seperti iklim dan kondisi tanah. Tranpsirasi akan berlangsung sepanjang hari pada saat berada secara langsung tepat di bawah pancaran sinar matahari dan terjadi pada bagian stomata yaitu pori-pori yang terletak di bawah bagian daun.

 

Dari penjelasan siklus hidrologi beserta proses terjadinya siklus tersebut di atas maka bagian selanjutnya adalah menjelaskan tentang 3 jenis siklus hidrologi yang terjadi di permukaan bumi antara lain sebagai berikut : siklus pendek atau sederhana, siklus sedang atau menengah dan siklus panjang.

 

Siklus pendek atau siklus kecil ini merupakan siklus hidrologi yang terjadi di lautan. Siklusnya bersifat sederhana yaitu melalui 3 tahapan yaitu pertama air laut mengalami proses penguapan atau evaporasi karena adanya pancaran secara langsung dari sinar matahari dan kemudian menjadi uap gas yang di dalamnya mengandung molekul air. Setelah uap gas tersebut menuju ke lapisan atmosfer, molekul air akan mengalami kondensasi lalu membentuk awan yang mengandung butiran air. Setelah kondensasi di lapisan awan menjadi jenuh karena terpapar oleh sinar matahari secara langsung, maka awan yang di dalamnya mengandung molekul air akan berubah menjadi hujan dan turun ke permukaan laut. Proses ini berlangsung sepanjang tahun dan hanya terjadi di daerah yang berdekatan dengan lautan saja.

 

Di dalam siklus menengah biasanya berlangsung pada dua tempat yaitu sungai (atau danau / waduk) dan lautan. Proses ini antara satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan dijelaskan secara lengkap sebagai berikut : pada waktu air sungai / danau / waduk dan laut mengalami penguapan dan menjadi uap gas yang di dalamnya mengandung molekul air akibat paparan radiasi panas sinar matahari secara langsung, air dari dua tempat ini sedang mengalami proses evaporasi. Selanjutnya uap gas yang mengandung molekul air akan menuju ke lapisan atmosfer lalu membentuk awan hujan. Adanya pengaruh hembusan angin akan menyebabkan awan hujan tersebut bergerak ke daratan. Akibat kondensasi yang jenuh ini akan menyebabkan awan hujan turun menjadi air hujan di permukaan daratan. Saat air hujan tersebut memenuhi sungai (waduk/ danau), maka air tersebut dialirkan kembali ke lautan.

 

Siklus yang terakhir adalah siklus panjang atau disebut dengan istilah siklus besar. Proses ini terjadi pada area yang mempunyai daerah dengan suhu di bawah nol derajat Celcius atau dalam kondisi dingin. Prosesnya bisa dijelaskan sebagai berikut : ketika air laut mengalami penguapan dan menjadi uap gas yang mengandung molekul air karena adanya sinar matahari secara langsung, uap gas tersebut mengalami sublimasi. Setelah itu terjadilah pembentukan awan yang mengandung Kristal es ketika berada di lapisan atmosfer. Lalu awan yang mengandung Kristal es tersebut bergerak ke daratan karena adanya hembusan angina yang sangat kuat dan selanjutnya turun menjadi salju karena terkena pancaran sinar matahari yang terjadi secara terus-menerus dan juga dipengaruhi oleh faktor angina. Saat salju mulai turun ke daratan, salju akan membentuk gletser. Akibat paparan sinar matahari secara langsung sepanjang hari maka gletser tersebut meleleh dan membentuk aliran sungai. Air dari lelehan gletser mengalir melalui aliran sungai yang terbentuk atau berada di sekitarnya yang pada akhirnya akan bermuara kembali ke lautan.

 

Semoga bermanfaat.

 

 

 

Tags News

About The Author

Utamii 69
Expert

Utamii

Suka membaca dan menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel