Secara garis besar dikenal ada dua jenis gunung di alam semesta yaitu gunung berapi aktif dan gunung tidak aktif. Dimana seperti diketahui bahwa Negara Indonesia mempunyai cukup banyak gunung, bahkan beberapa diantaranya termasuk ke dalam kelompok gunung berapi aktif. Dimana saat sebuah gunung berapi sedang mengalami erupsi maka tentulah wilayah di sekitar gunung akan terkena dampaknya. Bahkan pada saat tingkatan status gunung berapi mencapai level tertinggi, bukan tidak mungkin sebuah desa atau wilayah akan hilang akibat terkena material yang berasal dar dalam perut bumi. Juga dikenal sebuah kondisi yakni sebuah gunung berapi mengalami ledakan atau erupsi yang sangat besar berasal dari gunung berapi raksasa. Kondisi ini diistilahkan dengan nama supervulkan. Untuk mengetahui lebih jauh apa itu supervulkan, mari disimak penjelasan singkat tersebut di bawah ini.
Â
Pengertian Dari Istilah Supervulkan
Supervulkan atau dikenal dengan kondisi sebagai gunung berapi raksasa merupakn vulkan (gunung berapi) yang bisa menghasilkan letusan vulkanis mampu melontarkan material dalam bumi yang jumlahnya sangat besar dan banyak. Diperkirakan banyaknya material yang dilontarkan adalah dapat mencapai lebih dari 1.000 Km kubik. Atau dengan kata lain ketika sebuah gunung berapi supervulkan mengalami erupsi, maka dampak yang dihasilkan akan berkali-kali lipat lebih besar jika dibandingkan dengan erupsi yang terjadi pada gunung berapi biasa. Supervulkan dapat saja terjadi pada waktu magma bumi mengalami kenaikan menuju kerak namun tidak dapat melewati kerak bumi. Akibatnya adalah semakin tinggi tekanan yang dihasilkan akan membuat kerak bumi tidak dapat menahan tekanan. Para ahli memprediksi frekuensi bencana alam oleh supervulkan di seluruh dunia adalah rata-rata terjadi setiap 100 ribu tahun sekali. Tercatat jika erupsi supervulkan terakhir terjadi di planet bumi berada di kawasan Phlegrean Fields yang terletak di sekitar Teluk Napoli, Italia sekitar 35 ribu tahun lalu.
Â
Ciri Spesifik Dari Supervulkan
Adapun ciri-ciri dari supervulkan antara lain adalah sebagai berikut :
Â
- Gunung berapi yang termasuk ke dalam kelompok supervulkan pada umumnya mempunyai kaldera yaitu sebuah kawah yang berukuran sangat besar dimana ukuran kaldera ini dapat mencapai angka sekitar 80 Km.
- Ketika mengalami erupsi, gunung berapi supervulkan akan meletus dengan besaran magnitude mencapai skala 8. Skala ini sudah termasuk yang paling tinggi dalam catatan Volcanic Explosivity Index (VEI).
- Saat terjadi ledakan, gunung berapi supervulkan dapat memuntahkan lebih dari 1.000 Km kubik material yang terdiri atas batuan besar, kerikil dan asap yang membumbung tinggi berkilo-kilo meter. Dampak dari erupsi gunung berapi supervulkan adalah terjadi perubahan iklim secara global yakni adanya penurunan suhu bumi secara drastis.
Â
Â
Contoh Gunung Kategori Supervulkan
Perlu diketahui bahwa di seluruh dunia ini ada sekitar 20 gunung supervulkan yang sudah berhasil dikelompokkan. Beberapa diantaranya sudah tidak aktif, namun ada juga yang masih aktif hingga saat ini. Diantara 20 gunung supervulkan tersebut, beberapa ada di wilayah Indonesia. Menurut pendapat para ahli menjelaksan bahwa supervulkan terakhir yang meletus adalah Gunung Taupo yang berlokasi di New Zealand sekitar 26 ribu tahun lalu. Sedangkan supervulkan terbesar yang pernah meletus adalah berada di Gunung San Juan, Colorado, Amerika Serikat.
Â
Berikut adalah beberapa contoh gunung supervulkan, antara lain sebagai berikut :
Â
- Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat.
- Gunung Toba di Danau Toba Sumatera Utara.
- Gunung Taupo di Danau Taupo, New Zealand.
- Gunung Siberian Traps di Rusia.
- Gunung Aira di Kyushu Jepang.
- Gunung La Garita di Amerika Serikat.
Â
Semoga bermanfaat.
Â