Salah satu tahapan penting dalam pembuatan teks artikel atau naskah jurnal adalah proofreading. Ini merupakan tahapan paling akhir sebelum suatu naskah dipublikasikan dan dibaca khalayak umum.
Pentingnya Proofreading Sebelum Publikasi Artikel atau Naskah
Proofreading adalah tahap pemeriksaan naskah dengan membaca ulang dari awal hingga akhir dengan teliti. Proofreading penting dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan penulisan di dalam naskah sehingga naskah siap diterbitkan dan dibaca oleh pembaca.
Di dalam perusahaan penerbitan, kegiatan proofreading biasanya dikerjakan oleh proofreader profesional yang sudah berpengalaman. Jadi, sesudah nasah selesai dibuat, proofreader akan memeriksa naskah tersebut dari awal hingga akhir. Apabila di dalam naskah tersebut terdapat kesalahan penulisan, seperti salah tik, salah ejaan, dan salah tanda baca, proofreader akan memperbaikinya. Selain itu, proofreader juga akan menyarankan pemilihan kata dan kalimat yang lebih sesuai agar naskah lebih mudah dipahami oleh pembaca.
Tips dan Trik Melakukan Proofreading yang Efektif
Dari penjelasan sebelumnya, kita tahu bahwa proofreading merupakan salah satu tahapan yang wajib dilakukan sebelum naskah dipublikasikan. Proofreading biasanya memang dilakukan oleh proofreader profesional supaya hasilnya lebih netral. Akan tetapi, jika tidak bisa menggunakan jasa proofreading professional, proofreading juga sebenarnya bisa dilakukan sendiri oleh penulis naskahnya. Nah, jika kamu ingin melakukan proofreading secara mandiri, berikut tips dan trik yang dapat memudahkanmu untuk melakukan proofreading.
- Selesaikan tulisan Anda terlebih dahulu
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyelesaikan tulisan atau naskah terlebih dahulu. Kamu akan bekerja dua kali jika melakukan proofreading sebelum benar-benar menyelesaikan naskahmu. Jadi Sebelum melakukan proofreading, pastikan bahwa naskahmu sudah selesai.
- Berikan jeda beberapa saat
Setelah menyelesaikan naskah, jangan langsung melakukan proofreading. Berikan jeda beberapa jam untuk mengistirahatkan otak dan mata. Meski terkesan sepele, tetapi pemberian jeda ini sangat penting karena kita butuh otak dan mata yang fresh agar bisa memeriksa kesalahan-kesalahan kecil yang ada di dalam tulisan.
- Bacalah dengan teliti
Saat melakukan proofreading, bacalah semua tulisan atau naskah dengan teliti. Perhatikan apakah di dalam tulisan tersebut terdapat kesalahan penulisan yang perlu diperbaiki. Misalnya adalah salah tik atau typo, salah ejaan, atau salah penulisan tanda baca seperti titik dan koma.
- Gunakan Shortcut Digital
Kita bisa menggunakan shortcut digital untuk membancu kita dalam melakukan proofreading. Salah satunya yaitu fitur spelling and Grammar check untuk membantu menemukan kesalahan ejaan dan tata bahasa dalam tulisan. Selain itu kita juga bisa menggunakan fitur find and replace untuk membantu memperbaiki kesalahan yang sama di dalam dokumen.
- Memperkaya kosa kata
Salah satu tugas seorang proofreader adalah memastikan tulisan yang akan dipublikasikan dapat dipahami oleh pembaca dengan mudah. Apabila terdapat kata atau kalimat yang kurang sesuai, proofreader akan membantu memperbaikinya. Maka dari itu, seorang proofreader perlu memperkaya kosa kata.
- Memanfaatkan KBBI
Kita juga bisa memanfaatkan KBBI untuk mencari ejaan yang baku dan tidak baku. Cukup dengan mengetikkan kata yang ingin dicari kemudian KBBI akan memberitahu apakah kata tersebut termasuk kata baku atau tidak baku.
