Application Programming Interface (API)
Application Programming Interface, atau API, menyederhanakan developer dan inovasi software dengan memungkinkan aplikasi untuk bertukar data dan fungsionalitas dengan mudah dan aman.
Apa itu Application Programming Interface?
Application Programming Interface, atau API, memungkinkan perusahaan untuk membuka data dan fungsionalitas aplikasi mereka kepada developer pihak ketiga eksternal, mitra bisnis, dan departemen internal di dalam perusahaan mereka. Hal ini memungkinkan layanan dan produk untuk berkomunikasi satu sama lain dan memanfaatkan data dan fungsionalitas satu sama lain melalui interface yang terdokumentasi. Developer tidak perlu tahu bagaimana API diimplementasikan; mereka hanya menggunakan interface untuk berkomunikasi dengan produk dan layanan lain. Penggunaan API telah melonjak selama dekade terakhir, sampai pada tingkat di mana banyak aplikasi web paling populer saat ini tidak akan mungkin tanpa API.
Cara Kerja Application Programming Interface
API adalah seperangkat aturan yang ditetapkan yang menjelaskan bagaimana komputer atau aplikasi berkomunikasi satu sama lain. API berada di antara aplikasi dan server web, bertindak sebagai lapisan perantara yang memproses transfer data antar sistem. Berikut cara kerja API:
- Aplikasi klien memulai panggilan API untuk mengambil informasi juga dikenal sebagai permintaan. Permintaan ini diproses dari aplikasi ke server web melalui Uniform Resource Identifier (URI) API dan menyertakan kata kerja permintaan, header, dan terkadang, badan permintaan.
- Setelah menerima permintaan yang valid, API melakukan panggilan ke program eksternal atau server web.
- Server mengirimkan respons ke API dengan informasi yang diminta.
- API mentransfer data ke aplikasi permintaan awal.
Sementara transfer data akan berbeda tergantung pada layanan web yang digunakan, proses permintaan dan tanggapan ini semua terjadi melalui API. Sedangkan user interface dirancang untuk digunakan oleh manusia, API dirancang untuk digunakan oleh komputer atau aplikasi.
API menawarkan keamanan berdasarkan desain karena posisinya sebagai perantara memfasilitasi fungsionalitas antara dua sistem titik akhir API memisahkan aplikasi yang digunakan dari infrastruktur yang menyediakan layanan. Panggilan API biasanya menyertakan kredensial otorisasi untuk mengurangi risiko serangan di server, dan gateway API dapat membatasi akses untuk meminimalkan ancaman keamanan. Juga, selama pertukaran, header HTTP, cookie, atau parameter string query memberikan lapisan keamanan tambahan ke data.
Misalnya, pertimbangkan API yang ditawarkan oleh layanan pemrosesan pembayaran. Pelanggan dapat memasukkan detail kartu mereka di bagian depan aplikasi untuk toko ecommerce. memroses pembayaran tidak memerlukan akses ke rekening bank; API membuat token unik untuk transaksi ini dan menyertakannya dalam panggilan API ke server. Ini memastikan tingkat keamanan yang lebih tinggi terhadap potensi ancaman peretasan.