Fakta Unik dan Nyata Tentang Keberadaan Candi Jabung

14 Sep 2022 13:50 1428 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Fakta Unik Dan Nyata Tentang Keberadaan Candi Jabung 

Candi Jabung adalah salah satu candi peninggalan dari Kerajaan Majapahit yang bercorak Buddha. Candi ini lokasinya ada di Dusun Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo di Jawa Timur. Candi Jabung terbuat dari batu bata merah dan sebagian lainnya terbuat dari batuan andesit.

Berdasarkan Kitab Negarakertagama, Candi Jabung terkenal dengan sebutan Bajrajina Paramitapura. Dimana secara etimologi, nama ini berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu bajra yang berarti sebutan untuk seorang Dewa Buddhis dan jina berarti tiga dewa. Sedangkan paramita berarti ajaran Buddha Mahayana Tantra dan pura adalah bangunan candi. Sementara dalam Kitab Pararaton disebutkan bahwa Sajabung berarti tempat pemakaman Bhra Gundul. Bhra Gundul adalah salah satu tokoh wanita dari salah seorang anggota keluarga Raja Hayam Wuruk. Nama Jabung itu sendiri adalah nama pohon yang kerap digunakan oleh masyarakat setempat untuk beragam keperluan.

Candi Jabung Dan Sejarahnya

Beberapa bulan setelah diangkat menjadi raja dari Kerajaan Majapahit, Hayam Wuruk melakukan sebuah ritual semedi. Di dalam semedinya tersebut, Raja Hayam Wuruk melihat kawasan yang terbilang potensial untuk dikembangkan. Pada akhirnya raja berniat untuk mengunjungi kawasan Kerajaan Majapahit yang terletak di sisi timur Pulau Jawa.

Selanjutnya Hayam Wuruk melakukan perjalanan bersama rombongan dengan tujuan untuk memantau keadaan masyarakat yang sedang dipimpinnya. Perjalanan itu adalah sebagai salah satu cara yang wajib untuk dilakukan yaitu menyatukan kawasan Kerajaan Majapahit. Adapun kawasan yang dilewati oleh raja dan rombongannya adalah Lasem, Lodaya, Palah, Lawang, Balitar, Jime, Kalayu, Simping, Kebonagung, Sajabung dan Paiton. Ketika mereka tiba di Paiton, raja menemukan sebuah daerah yang pernah dilihatnya dalam semedi. Kata Paiton sendiri adalah nama pemberian dari raja yang berasal dari gabungan dua kata yaitu pait dan ton. Pait berarti bagian dari kata Majapahit sementara ton berarti terlihat. Sehingga jika kata tersebut digabungkan akan terbentuk kata Paiton yang berarti Majapahit sudah terlihat.

Akhirnya di bawah pemerintahan dari Raja Hayam Wuruk, kebudayaan dan sastra mulai berkembang cukup pesat. Kemudian sejumlah candi dibangun yang fungsinya untuk digunakan sebagai tempat pemujaan atau penyembahan kepada sang penguasa. Salah satunya adalah Candi Jabung. Pada tahun 1353, Raja Hayam Wuruk melakukan pemugaran pada Candi Jabung menjadi lebih sempurna.

Candi Jabung Dan Ciri-Cirinya

Struktur dari Candi Jabung terdiri dari 4 bagian yaitu bagian batur, kaki, tubuh dan atap. Di atas batur terdapat selasar keliling yang ukurannya tidak begitu luas dan ada juga beberapa relief yang melukiskan kehidupan sehrai-hari. Adapun relief-relief bersangkutan mengisahkan tentang hal-hal seperti yang kami jelaskan tersebut di bawah ini :

1/ Ditemukan relief yang melukiskan seorang pertapa mengenakan sorban sedang mengajar murid-muridnya.

2/ Terdapat relief yang menggambarkan tentang dua orang pria yang sedang berdiri di dekat sebuah sumur, lalu seorang lainnya sedang memegang tali timba.

3/ Ditemukan relief yang melukiskan dua ekor singa saling berhadapan satu dengan yang lainnya.

Sedangkan di bagian kaki  candi terbagi menjadi 2 bagian yaitu kaki candi tingkat pertama dan kaki candi tingkat kedua. Kaki candi tingkat pertama dimulai dari lis di atas batur yang memiliki bentuk agief telah dihias dengan daun padina. Lis datar ini mempunyai ketinggian sekitar 60 cm, di atas lis ada bidang panil yang mempunyai 30 lapis bata merah dengan tinggi 12 m pada bagian panil yang dipahat dengan motif medallion. Untuk bagian candi tingkat kedua mempunyai bentuk yang hampir sama dengan candi tingkat pertama yaitu dimulai dari hiasan daun padina dan lis datar. Di beberapa bagian terdapat sebuah bidang vertikal dengan lebar sekitar 50 cm dimana di bagian dalamnya berisikan ukiran kala dan ornamen dedaunan.

Untuk bagian tubuh candi terbagi menjadi beberapa bagian yaitu bagian dasar, sudut tenggara, tengah dan atas candi. Pada bagian dasar tubuh candi mempunyai bentuk persegi yang di dalamnya terdapat relief manusia, rumah dan pephonan. Di bagian dasar tubuh candi berbentuk silinder dihiasi dengan relief yaitu ukiran-ukiran yang cantik. Di bagian sudut tenggara dari candi ditemukan relief yang melukiskan wanita sedang menunggangi punggung seekor ikan. Sedangkan pada bagian tengah tubuh candi terdapat bilik candi. Di dalam bilik candi ini masih ada arca. Bagian atas candi terdapat sebuah batu penutup cungkup yang sudah diberi ukiran. Untuk bagian atap candi cenderung memperlihatkan arsitektur Buddhistik. Ini diperjelas dengan penampakan atap yang berbentuk pagoda atau stupa dengan hiasan bermotif sulur-suluran.

Keberadaan Candi Jabung Dan Fungsinya

Candi Jabung keberadaannya memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut :

1/ Menurut penjelasan dari Kitab Pararaton, Candi Jabung berfungsi sebagai tempat pemakaman Bhra Gundul yang merupakan salah satu anggota keluarga raja.

2/ Pada zaman dahulu, candi ini digunakan sebagai tempat untuk pemujaan.

3/ Candi ini pernah dijadikan sebagai tempat persembahyangan oleh serombongan orang Hindhu dari Bali yang berkunjung ke sini untuk tujuan wisata spiritual.

3/ Saat ini keberadaan Candi Jabung cenderung difungsikan sebagai mascot atau lambang pemerintahan yang pernah berkuasa pada masanya.

4/ Hingga saat ini Candi Jabung kondisinya masih terawatt dan terjaga keasliannya. Juga candi ini sekarang lebih banyak difungsikan sebagai objek wisata bagi para wisatawan yang ingin belajar sejarah atau sekadar melihat-lihat panorama yang dimiliki di sekitar candi.

Semoga bermanfaat.

 

 

Tags Wisata

About The Author

Utamii 69
Expert

Utamii

Suka membaca dan menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel