Yang dimaksud dengan alterasi mineral adalah mengacu kepada segala sesuatu yang erat hubungannya dengan proses alam dalam mengubah komposisi kimia mineral atau kristalografi. Ini mencakup bidang yang berhubungan dengan hukum termodinamika memegang peranan yang sangat penting dan erat kaitannya dengan konservasi energi, relevan dengan lingkungan, terbentuk katalis dan yang paling sering ditemukan adalah pengaruh dalam bentuk air. Alterasi mineral sangat berbeda dengan alterasi batuan di dalam proses metamorfisme. Dimana proses alterasi mineral mempunyai banyak perbedaan dengan proses pelapukan. Namun kedua proses tersebut sama-sama membantu dalam proses alterasi mineral.
Beberapa Proses Alterasi Mineral
Beberapa proses alterasi mineral yang terjadi di alam semesta terbagi ke dalam beberapa kelompok antara lain sebagai berikut :
1/ Oksidasi
Oksidasi bisa ditemukan ketika mineral besi (Fe) yang terdapat di alam semesta seperti FES2 atau unsur pirit mengalami oksidasi yaitu menjadi mineral goetit atau besi hidroksida.
2/ Kaolinisasi
Kaolinisasi adalah sebuah proses alterasi mineral alkali feldspar yang mengalami perubahan-perubahan menjadi mineral lempung kaolinit yang bisa diketahui dengan munculnya larutan sedikit bersifat asam. Proses kaolinisasi banyak ditemukan pada bebatuan garnitik dengan jumlah mineral alkali felspar dikandung dalam jumlah yang sangat besar.
3/ Dolomitisasi
Dolomitisasi adalah sebuah proses yang mengacu kepada kelompok bebatuan sedimen karbonat yang di dalamnya mengandung kalsit sangat besar seperti pada batu gamping. Batu gamping tersebut akan berubah menjadi batuan dolomite yang kaya akan kandungan magnesium. Dalam hal ini terdapat proses diagenesis yang akan menjadi penyebab utama yang akan melibatkan sejumlah air bersuhu tidak terlalu panas.
Beberapa Contoh Mineral Yang Terbentuk Dari Proses Alterasi
Sehubungan dengan penjelasan dari kami tersebut di atas, maka tersebut di bawah ini kami akan memberikan beberapa contoh mineral yang terbentuk dari proses alterasi.
1/ Actinolit / Ca2(Mg,Fe)5Si8o22(OH)2
Yang dimaksud dengan actinolit adalah suatu mineral yang mempunyai warna hijau gelap, dilengkapi dengan sistem kristal monoklin, memiliki belahan sempurna, mengkilap seperti kaca, terdapat cerat berwarna putih dan membentuk elongated. Mineral ini akan terbentuk pada suhu sekitar 800 sampai dengan 900 derajat Celcius. Actinolit berasal dari hasil alterasi piroken pada grabo serta diaba di dalam proses metamorfik green schist facies.
2/ Albite / NaAlSi3O8
Albite bisa diketahui dari warnanya yaitu putih dengan dilengkapi oleh sistem kristal triklin, terdapat belahan 3 arah, pecahannya yang tidak rata / konkoidal, menyerupai kilap kaca dan cerat berwarna putih. Mineral di dalamnya terbentuk di dalam suhu antara 750 hingga 800 derajat Celcius yang disebabkan adanya proses hidrotermal bersuhu rendah dan juga alterasi dari plagioklas. Sedangkan untuk proses metamorfik berlangsung pada temperatur dan tekanan rendah disertai dengan serangkaian proses magmatisme dan juga proses albitisasi.
3/ Dolomite / CaMg(CO3)2
Dolomite mempunyai warna putih dengan sedikit warna merah jambu tetapi mempunyai sistem kristal heksagonal. Belahan akan terlihat sempurna dengan pecahan-pecahan subkonkoidal, kilap seperti kaca dan terdapat cerat putih. Dolomite terbentuk dari proses hidrotermal dengan suhu rendah berupa urat. Mineral ini juga dapat terbentuk di lingkungan laut sebagai serangkaian proses dolomitisasi batu gamping serta proses metamorfik atau dolostone protoliths.
4/ Garnet / X3Y2(SiO4)3
Yang terakhir adalah mineral yang mempunyai warna sangat indah yaitu hijua gelap atau merah gelap dengan sistem kristal rhombic dodecahedron, dilengkapi bentuk belahan tidak sempurna, pecahan konkoidal serta menunjukkan penampakan tabular. Garnet terbentuk di suhu yang cukup tinggi yaitu sekitar 1.600 hingga 1.800 derajat Celcius yang banyak ditemukan pada zona kontak magmatic plutons bersuhu sangat tinggi yaitu dikenal dengan istilah mineralisasi skarn. Di samping itu, mineral garnet juga bisa terbentuk sebagai akibat proses metamorfosis di lingkungan daerah magmatisme.
Semoga bermanfaat.
ÂÂ