Menurut pendapat Jaja Grays dalam catatan jurnal karya ilmiahnya menjelaskan bahwa cultural appropriation atau apropriasi budaya merupakan suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan mengacu kepada sikap-sikap yaitu meminjam atau mencuri budaya yang berasal dari kelompok minoritas guna dimanfaatkan sebagai keuntungan pribadi. Pengertian lainnya yang berhubungan dengan cultural appropriation adalah suatu konsep yang menjelaskan dan menyebutkan tentang seseorang yang meminjam atribut budaya lain dan dalam hal ini anggota budaya dominan meminjam budaya dari kelompok-kelompok minoritas. Tidak sedikit yang berpendapat bahwa cultural appropriation bukanlah bentuk apresiasi melainkan sebagai salah satu bentuk perampasan dari budaya lainnya. Bahkan ada yang beranggapan jika tindakan tersebut dinilai kurang menghormati suatu budaya asli dan merupakan salah satu wujud penindasan.Â
Kasus Cultural Appropriation
Seperti diketahui bahwa dunia fashion menjadi salah satu yang paling sering mengalami cultural appropriation. Seperti yang terjadi pada salah satu desainer asal negara Perancis, Isabel Marant yang terkenal akan rancangan-rancangan baju gaya bohemian. Isabel Marant membuat rancangan blus miliknya yang terlihat sangat identik dengan blus asli Bangsa Meksiko. Padahal blus Meksiko tersebut telah ada dan dikenakan oelh para wanita asal Meksiko sejak ratusan tahun yang silam.
Kasus lainnya adalah yang dialami oleh selebriti asal Indonesia yaitu Agnez Mo yang pernah mengubah gaya rambut kepang disertai dengan menggelapkan kulit agar terlihat seperti perempuan asal Afrika. Agnez Mo selanjutnya menjelaskan tentang sikapnya ini yaitu jika kepangan rambut miliknya adalah diadopsi dari gaya rambut wanita Papua yang lebih dikenal dengan sebutan anyaman rambut.
Contoh yang terakhir adalah terjadi di Indonesia yaitu kemunculan Nagita Slavina sebagai salah satu Duta PON XX asal Papua. Kasus cultural appropriation muncul saat Arie Kriting menyampaikan jika kemunculan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua bisa menimbulkan cultural appropriation. Menurutnya, perempuan Papua aslilah yang seharusnya mempresentasikan sosok perempuan Papua yang sebenarnya.
Dampak Cultural Appropriation
Sehubungan dengan penjelasan dari kami tersebut di atas, masalah-masalah mengenai cultural appropriation dianggap cukup penting untuk diberikan perhatian sebab terlalu sensitif bagi beberapa orang termasuk anggota budaya. Kesensitifan terhadap cultural appropriation juga cenderung dipengaruhi oleh sejumlah konteks.
Cultural appropriation menyebabkan orang-orang mudah untuk memperlihatkan cinta terhadap budaya tertentu, akan tetapi tetap saja akan muncul prasangka-prasangka terhadap pihak lainnya. Tindakan cultural appropriation menyebabkan segala sesuatu terlihat luar biasa untuk orang kulit putih tetapi akan menjadi terlihat etnik bagi orang-orang dengan kulit selain putih.
Cultural appropriation memungkinkan pelaku mendapatkan keuntungan dari pemilik budaya itu sendiri. Tidak jarang cultural appropriation melestarikan streotip rasis serta menyebarkan kebohongan-kebohongan massal mengenai suatu budaya yang terpinggirkan. Meskipun demikian, cultural appropriation juga menyumbangkan dampak positif yakni menghindari adanya sikap menghina atau merendahkan budaya lain serta memberikan kesempatan untuk belajar menghargai hingga melestarikannya.
Semoga bermanfaat.
ÂÂ