Bengkulu adalah salah satu kota yang memiliki luas area sekitar 144,52 km persegi yang terletak di Pulau Sumatera. Kota yang bertajuk Bumi Rafflesia ini dikenal akan bangunan-bangunan bersejarah seperti benteng peninggalan Inggris. Bengkulu juga memiliki banyak objek wisata yang mampu menarik perhatian penduduk domestik dan juga turis asing. Sejumlah tempat wisata lain yang mempesona juga ada di Bengkulu seperti Pantai Tapak Paderi, Pantai Jakat, Pulau Baai dan Danau Dendam Tak Sudah.
Jika suatu hari nanti anda berkunjung ke Bengkulu, janganlah hanya menikmati pesona alamnya yang indah, melainkan juga harus menjajal sederet kuliner khas Bengkulu yang rata-rata terkenal di Nusantara. Kota Bengkulu mempunyai cukup banyak kuliner dengan ragam bentuk dan rasa.Â
Makanan Khas Bengkulu
1/ Bolu Koja
Yang pertama adalah kue bolu koja. Kuliner berbentuk kue ini secara tampilan dan nama mirip dengan bolu kojo asal Palembang. Meskipun demikian tetap saja memiliki perbedaan yaitu pada bolu koja khas Bengkulu ditambahkan agar-agar putih agar terasa lebih gurih, sedangkan bolu kojo Palembang tidak menambahkan agar-agar.
Tekstur dan cita rasa bolu koja sangat lembut dan enak seperti brownies yang nikmat disantap sebagai kudapan teman minum kopi. Kelembutan bolu koja sangat terasa di lidah yang merupakan akibat pencampuran agar-agar. Kue bolu kojo dari Palembang teksturnya lebih legit daripada bolu koja Bengkulu juga memiliki warna dominan hijau yang didapat dari penggunaan daun suji dan daun pandan. Sebagian pembuat bolu koja melakukan modifikasi agar menambah daya tarik kue misalnya diberi topping keju atau cokelat meises di atasnya.
2/ Gulai Kemba’ang
Makanan khas Bengkulu yang kedua bernama gulai kemba’ang. Gulai kemba’ang adalah termasuk salah satu hidangan tradisional di daerah Bengkulu pinggir kota. Hidangan ini adalah berkuah kaldu kental yang dibuat dari bahan dasar iga sapi yang diracik bersama dengan beberapa jenis bumbu sehingga menghadirkan rasa yang gurih dan mampu menggoda selera makan. Gulai kemba’ang sangat terkenal di daerah Kabupaten Mukomuko yaitu di Bengkulu Utara. Biasanya gulai ini wajib saji di meja makan pada bulan puasa hingga Lebaran tiba. Gulai kemba’ang dipilih sebagai menu santap sehabis buka puasa atau sahur karena mampu membangkitkan nafsu makan. Kuah dari gulai ini ditambahkan dengan santan kental dan pasta kunyit untuk menghasilkan warna kuning serta aroma kunyit yang wangi dan segar. Selain iga sapi, gulai kemba’ang juga kerap ditambahkan daun pakis agar kandungan nutrisinya menjadi lebih banyak. Â
3/ Pendap
Jika anda mendengar kata Bengkulu biasanya anda akan langsung mengingat salah satu makanan yang bernama pendap. Apa itu pendap ? Pendap adalah makanan khas provinsi Bengkulu yang juga terkenal dengan sebutan ikan pais oleh penduduk lokal. Ikan pais saat ini banyak dijual di pasar-pasar tradisional sejumlah kota di Indonesia seperti Jakarta, Lampung, Jambi, Palembang dan Pangkal Pinang. Kenapa banyak orang menyukai pendap ? Karena memiliki cita rasa yang kuat dan bisa menggugah selera makan terutama pembungkus daun talasnya yang mengeluarkan aroma khas. Juga bumbu yang membalur bercita rasa pedas dan gurih, pendap bahkan tembus hingga negara-negara lain seperti Australia, Belgia dan Jepang. Makanan khas Bengkulu ini mirip dengan pepes dari Jawa. Hanya saja memiliki sedikit perbedaan, jika pepes menggunakan pembungkus daun pisang, kalau pendap atau batutuk ikan dibungkus dengan menggunakan daunt alas yang diikat dengan tali rafia warna-warni.
4/ Tempoyak
Tempoyak adalah salah satu makanan khas Bengkulu yang unik. Bahan utama yang digunakan untuk mengolahnya haruslah difermentasi terlebih dahulu. Adapun bahan yang dimaksudkan adalah daging buah durian yang kemudian difermentasi sehingga menciptakan cita rasa yang asam-asam segar sebagai akibat adanya proses fermentasi itu sendiri. Tempoyak tak hanya terkenal di Bengkulu, tetapi juga di sejumlah daerah lainnya yaitu Palembang, Lampung, Jambi hingga ke Pulau Kalimantan dimana terkenal akan kebun-kebun luas penghasil durian.
Tempoyak baru bisa dimakan setelah daging buah durian difermentasi selama 3 hingga 5 hari. Tempoyak yang sudah jadi selanjutnya bisa diolah sesuai dengan selera. Ada yang memadukannya dengan ikan teri, ikan patin, ikan mujair atau ikan mas. Ada juga warung makan yang memasak tempoyak bersama dengan campuran daging ayam atau menggunakannya sebagai sambal dan bumbu masakan. Tak sedikit pula orang Bengkulu yang menyantap secara langsung tanpa didampingi dengan menu lain.
Selamat mencicipi.
ÂÂ