No Mobile Phone Phobia, Penyakit Remaja Masa Kini

19 Apr 2022 11:00 1372 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Keberadaan smartphone sebagai alat bantu dalam berkomunikasi terhadap orang lain dan sebagai mesin pencari informasi di era teknologi saat ini sangat membantu remaja beraktifitas dalam kehidupan sehari-hari.

Mungkin bukan hal yang baru bagi manusia saat bangun tidur, makan, dan berbagai aktivitas lainnya. Tidak bisa melepas pandangan dari benda yang diciptakan untuk digenggam ini.

Smartphone benar dan tidak dipungkiri bahwa pada era digital ini, smartphone sangat berperan penting untuk memenuhi kebutuhan manusia.Nomophobia dapat terjadi karena insensitas penggunaan ponsel yang tinggi, sering kali apa bila seseorang menggunakan ponselnya ia tidak memperhatikan durasi dan frekuensi penggunaan ponsel berlebih sehingga sampai banyak menghabiskan waktu. Contohnya seperti pada saat tertentu, kita merasakan ada getaran smartphone di saku celana padahal tidak ada notifikasi sama sekali. Prasangka ini disebut PHANTOM ViBRATION dan merupakan gejala NOMOPHOBIA.

Nomophobia adalah singkatan dari no mobile phone phobia. yaitu istilah yang digunakan untuk orang yang mengalami kecemasan dan ketakutan ketika jauh dari handphone. Mulanya, ini merupakan hal yang dianggap biasa saja, hingga untuk pertama kalinya istilah ini muncul dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Yougov Britania Raya terhadap 2.163 orang pengguna handphone.

Hasil dari penelitian tersebut menemukan mayoritas pengguna handphone pada usia 18 tahun sampai 34 tahun, cenderung merasa tidak nyaman ketika kehilangan handphone, kehabisan baterai, atau berada di luar jaringan dan sebanyak 60% dari mereka akan merasa cemas ketika tidak memegang handphone.

Penderita kecemasan ini, memiliki kebiasaan memeriksa handphone bukan karena fitur yang ada di dalamnya, akan tetapi hanya untuk mengurangi rasa tidak nyaman ketika tidak menggunakan atau jauh dari smartphone. Fenomena ini terjadi karena komunikasi kita cenderung memanfaatkan dunia maya dibandingkan dengan dunia nyata.

Sehingga kita seolah olah memahami smartphone sebagai kebutuhan pokok untuk bisa hidup dengan layak. Sampai saat ini Nomophobia tidak tergolong dalam gangguan kejiwaan karena tidak tercatat dalam buku diagnostik Gangguan kesehatan mental manusia . Tapi kembali lagi kita sadari bahwa suatu yang berlebihan bukanlah hal yang baik, setiap waktu yang terbuang, setiap komunikasi yang diabaikan, hal penting yang tidak dihiraukan adalah penyesalan kita di masa mendatang.

 

berikut adalah ciri ciri orang yang terkena Nomophobia:

- Mudah Panik, Takut, dan Cemas
Mereka juga mengalami kecemasan sosial yaitu merasa tidak aman ketika kehilangan ponsel sehingga mereka tidak dapat menyesuaikan diri dengan orang orang di sekitar mereka karena kurangnya kepercayaan diri dalam melakukan percakapan tatap muka.

 

- Anti Sosial
Nomophobia dapat membuat seseorang menjadi anti sosial. Karena mereka bergantung pada ponsel mereka untuk melakukan percakapan dan berteman disana.

 

- Kecanduan Media Sosial
Nomophobia dapat dikaitkan dengan ketergantungan berlebihan pada smartphone. orang dengan nomophobia mengejar ekspresi bahwa mereka sebenarnya adalah eksistensi sosial, ekspresi diri, dan popularitas untuk terlibat di era digital. Kecanduan terus meningkat karena pengguna biasanya menggunakannya untuk ekspresi diri. Misalnya di media sosial, kebutuhan untuk menjadi orang pertama yang update pada suatu peristiwa atau pencapaian tertentu meningkat karena jumlah suka atau retweet menentukan seberapa penting atau seberapa banyak Anda diterima di masyarakat.

 

- Masalah kesehatan
Meskipun para peneliti belum menemukan bukti konklusif bahwa perangkat seluler merusak kesehatan kita, itu tidak berarti bahwa mereka juga tidak berbahaya bagi kesehatan kita. Terkadang mereka yang kecanduan ponsel mereka cenderung lupa waktu terutama ketika mereka menemukan sesuatu yang mereka sukai di ponsel mereka.

Tags

About The Author

Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel