2 Jenis Teori Migrasi

14 Apr 2022 12:00 1217 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

2 Jenis Teori Migrasi

Manusia sejak zaman dahulu memfungsikan instingnya guna mencari dan berpindah-pindah tempat untuk keberlangsungan hidup mereka. Perpindahan yang dilakukan ini berlangsung secara terus-menerus hingga saat ini yang dikenal dengan istilah migrasi atau mobilitas yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat yang lainnya dengan tujuan tertentu. Migrasi adalah salah satu bentuk perpindahan yang memiliki tujuan untuk menetap dari satu tempat ke tempat yang lainnya.

1/ Todaro Dan Teori Migrasinya

Teori ini menjelaskan bahwa migrasi berkembang sebagai akibat adanya perbedaan pendapat yang terjadi di desa dan kota. Ini berhubungan dengan anggapan mendasar yaitu jika para imigran memperhatikan berbagai kesempatan kerja yang tersedia bagi mereka dan memilih salah satu yang bisa memaksimumkan manfaat yang mereka harapkan dari melakukan migrasi.

Teori Todaro menjelaskan bahwa model migrasi memiliki 4 pemikiran dasar antara lain sebagai berikut :

1.1/ Proses migrasi dipengaruhi oleh berbagai pertimbangan ekonomi rasional yang secara langsung berhubungan dengan keuntungan dari manfaat migrasi itu sendiri. Misalnya pertimbangan manfaat yang berkaitan dengan biaya terutama secara finansial atau psikologis.

1.2/ keputusan untuk melakukan migrasi sangat tergantung pada perbedaan pendapatan antara di desa dan kota. Besar kecilnya selisih pendapatan itu sendiri ditentukan dengan adanya variabel pokok yaitu selisih upah aktual di kota dan didesa serta besar kecilnya kemungkinan memperoleh pekerjaan di perkotaan yang menawarkan tingkat pendapatan seperti diharapkan. 

1.3/ Kemungkinan mendapatkan pekerjaan di kota berhubungan terbalik dengan tingkat pengangguran di kota.

1.4/ Migrasi tetap terjadi meskipun tingginya tingkat pengangguran di kota cukup tinggi terutama di beberapa negara dengan jumlah tenaga kerja berlebihan.

2/ E.G. Ravenstein Dan Teori Migrasinya  

Perilaku migrasi menurut teori ini menjelaskan tentang bagaimana orang-orang akan cenderung memilih jarak terdekat untuk menuju ke pusat pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini Ravenstein menjelaskan lebih lanjut jika faktor jarak merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan munculnya migrasi penduduk. Teori ini didukung oleh faktor-faktor pendorong dan penarik migrasi yaitu jika volume migrasi sangat dipengaruhi oleh kondisi daerah asal dan tujuan.

Perpindahan penduduk erat hubungannya dengan wilayah dan waktu keluar atau masuk dimana dalam hal ini migrasi terbagi menjadi beberapa jenis yang dikenal dengan istilah Hukum Ravenstein.

2.1/ Tempat terdekat memiliki kecendrungan dipilih oleh migrant sebagai salah satu daerah tujuan.

2.2/ Kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan di daerah asal menjadi faktor paling dominan untuk mempengaruhi seseorang dalam melakukan migrasi. Di dalamnya terdapat faktor kemungkinan dalam mendapatkan pekerjaan dan pendapatan menjadi lebih baik di daerah tujuan. Daerah tujuan harus memiliki nilai-nilai kefaedahan daerah atau wilayah lebih tinggi dibandingkan dengan daerah asalnya. 

2.3/ Berita yang bermunculan berasal dari keluarga atau saudara serta teman yang telah bermigrasi ke daerah lain merupakan informasi yang sangat penting diperoleh bagi orang-orang yang ingin bermigrasi.

2.4/ Informasi yang sifatnya negatif berasal dari daerah tujuan yang akan mengurangi niat penduduk dalam melakukan migrasi ke sini.

2.5/ Kota memiliki pengaruh semakin tinggi terhadap seseorang yang akan berdampak pada tingkat mobilitas semakin tinggi.

2.6/ Semakin tinggi pendapatan seseorang maka semakin besar pula frekuensi mobilitasnya.

2.7/ Arah dan arus migrasi penduduk untuk menuju ke arah asal datangnya informasi mempunyai kecendrungan untuk memilih tempat saudara atau teman yang tinggal di daerah tujuan.

2.8/ Pola migrasi bagi seseorang maupun sekelompok orang akan sulit untuk diduga sebab ada banyak yang dipengaruhi oleh kejadian-kejadian mendadak misalnya epidemik penyakit, bencana alam dan peperangan.

2.9/ Penduduk yang masih berusia muda dan belum menikah akan lebih banyak melakukan mobilitas apabila dibandingkan dengan penduduk yang sudah menikah.

2.10/ Penduduk dengan pendidikan lebih rendah pada umumnya lebih sedikit melakukan mobilitas jika dibandingkan dengan penduduk dengan pendidikan tinggi.

Semoga bermanfaat.

Tags Apple

About The Author

Utamii 69
Expert

Utamii

Suka membaca dan menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel