Milenial yang kena FoMO (Fear of Missing Out) dalam investasi biasanya hanya ikut-ikutan dalam praktiknya. Pengalaman demikian pernah juga dialami Komika Yudha Keling.
Di acara bertajuk "IPOT & Sucor Jalan-Jalan: Atur Portofolio Jangan FoMO" baru-baru ini, ia mengakui kalau selama ini banyak kena FoMO dan pompom. Â
Namun seiring dengan perjalanan waktu, kini ia menjadi lebih sadar dan rasional, sehingga dalam investasinya tidak lagi memilih produk-produk yang terlalu berisiko. Ia lebih memilih produk yang aman, tapi tumbuh.
"Walaupun lambat, tapi tetap tumbuh. Risikonya didahuluin, bukan pertumbuhannya. Dulu yang dicari pertumbuhannya," tandasnya di acara roadshow yang diselenggarakan PT Indo Premier Sekuritas dan Sucor Asset Management dengan tujuan untuk mengedukasi dan mencerdaskan masyarakat di Sumatra dalam hal investasi.
Brand Manager IPOTFund dari PT Indo Premier Sekuritas, Octaviantika Benazir Kumala menjelaskan roadshow edukasi investasi perdana kali ini menyasar masyarakat di wilayah Sumatera yang mencakup Medan, Aceh, Batam, Pekanbaru, Palembang, Lampung, Pangkal Pinang, Jambi, Bengkulu dan Padang. Kedepannya, roadshow kolaborasi IPOT dengan Sucor AM ini akan merambah provinsi lain di Indonesia.
Hadir sebagai pembicara roadshow edukasi perdana ini adalah Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumatera Utara, Muhammad Pintor Nasution, Investment Specialist PT Sucorinvest Asset Management, Toufan Yamin dan Komika Yudha Ramadhan yang dikenal luas sebagai Yudha Keling dengan moderator IPOTFund Team, Masayu Bella.
Fear of Missing Out (FoMO) masih menjadi persoalan serius bagi dunia investasi di Indonesia. Hal ini ditegaskan Investment Specialist Sucor Asset Management, Toufan Yamin.
Ia berpandangan Fear of Missing Out atau Fear of Losing Out tidak hanya ada di kehidupan sosial, kepemilikan dan karier, tetapi juga ada dalam investasi.
Orang ikut-ikutan investasi karena melihat pasar modal itu semacam tiket atau cara paling cepat untuk kaya. Mereka ikut-ikutan kawanan (tren) secara tidak rasional
Ia lantas menyarankan agar para investor pemula wajib cerdas dalam investasinya dengan membangun strategi investasi yang cocok, melakukan pendekatan fundamental dalam berinvestasi dan melakukan melakukan riset yang memadai serta tahu kapan harus exit.
"Kenapa banyak orang yang investasi di saham atau reksa dana tidak untung-untung? Karena ketika naik baru beli, ketika turun malah jual (cut loss). Ketika orang pada koar-koar beli, seseorang hanya ikut-ikutan beli tanpa tahu kinerja historisnya. Investor wajib rasional," tegasnya.
Selanjutnya, ia pun menjelaskan produk reksa dana milik Sucor Asset Management yang secara data dan histori memiliki kinerja yang baik mulai dari Reksa Dana Sucorinvest Equity Fund, Reksa Dana Sucorinvest Stable Fund dan Reksa Dana Sucorinvest Sharia Money Market Fund.
Produk-produk reksa dana berkinerja positif dari Sucor Asset Management yang aman dan cocok untuk pemula tersebut kini mudah dibeli, salah satunya melalui platform IPOTFund milik PT Indo Premier Sekuritas yang sudah terintegrasi dalam aplikasi IPOT.