Suku Zulu adalah salah satu suku terbesar yang menetap di wilayah Afrika Selatan memiliki sejarah, adat istiadat, bahasa dan pakaian tersendiri yang memudahkan anda untuk dapat lebih memahami dan mengerti kondisi di dalam suku ini. Suku Zulu hidup dan menetap di beberapa wilayah di Afrika Selatan dimana menurut para peneliti memperkirakan mereka tiba di wilayah ini sekitar 10.000 tahun yang lalu. Mereka adalah termasuk ke dalam kelompok suku nomaden yang selalu berpindah-pindah sesuai musim. Mereka memiliki kegiatan rutin yaitu menggembalakan ternaknya sehingga harus berpindah-pindah dari satu dataran luas yang penuh rumput ke dataran subur lainnya yang lebih hijau. Seiring dengan semakin banyaknya penduduk dan ketersediaan akan makanan sepanjang tahun merupakan salah satu kebutuhan yang sangat mendesak menyebabkan mereka akhirnya hidup menetap.
Suku Zulu Dan Adat Istiadat
Pada awalnya mereka tinggal di dalam rumah dengan bentuk yang sangat sederhana menyerupai gubuk, berbentuk lingkaran yang dikenal dengan nama rumah kraal. Dimana tiap kraal terdiri dari beberapa gubuk tempat sekelompok suku ini tinggal bersama dengan hewan ternaknya. Untuk memenuhi kebutuhan makannya, mereka memburu hewan untuk dimakan dalam kelompoknya di hutan-hutan yang berdekatan dengan kampung dimana mereka menetap.
Para wanita dari suku ini bekerja di kebun sambil mengumpulkan jerami dan cabang pepohonan untuk memperbaiki gubuk mereka yang rusak dan anak wanita dari suku ini mencari kayu bakar. Sedangkan para pria dewasa diluar waktu berburu mereka kadang-kadang menciptakan berbagai benda seni yang terbuat dari bahan utama seperti kayu, bulu binatang liar atau kulit hewan peliharaan untuk ditukar dengan kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
Suku Zulu, Bahasa Dan Pakaian
Populasi Suku Zulu saat ini sudah mencapai hampir 11 juta orang terutama tinggal di Provinsi Kwa Zulu-Natal dan pada perkembangan selanjutnya memegang peranan besar dalam sejarah peradaban manusia purba di Afrika Selatan. Mereka adalah anggota dari Bangsa Bantu Afrika yang berbagi kesamaan sejarah dan rumpun bahasa.
Orang Zulu berbicara dalam bahasa sehari-hari yang dikenal dengan nama Bahasa Isi Zulu. Suku Zulu telah menjadi klan besar di wilayah yang sekarang ini menjadi Afrika Selatan selama berabad-abad lamanya yaitu dimulai sejak tahun 800-an sudah mengenal pakaian tradisional Suku Zulu bercirikan khusus yaitu dipenuhi oleh manik-manik.
Awal abad ke-19, Kerajaan Zulu memiliki peranan penting dalam sejarah Afrika Selatan terutama pada saat berkuasanya Politik Apartheid di negara ini yang menganggap bahwa orang-orang dari Suku Zulu hanyalah sebagai warga negara kelas dua saja yang mendapatkan perlakuan diskriminasi yang sangat kejam. Tetapi ini tidak berlangsung lama karena saat ini Suku Zulu yang berjumlah sekitar 11 juta orang menjelma menjadi suku bangsa terbesar di Afrika Selatan dan mendapatkan perlakuan yang sama layaknya warga negara Afrika Selatan lainnya.
Kerajaan Zulu terletak di negara yaitu di Afrika Selatan yang kini menjadi wilayah dari Afrika Selatan, kerajaan ini menjadi sangat terkenal di Benua Afrika selama dan setelah perang antara Inggris dan Suku Zulu. Shaka adalah kepala Suku Zulu yang dianggap memiliki jasa paling besar dalam mengubah nasib sukunya dari suku yang terdiskriminasi menjadi sebuah bangsa dengan wilayah membentang sangat luas hampir di sebagian Afrika Selatan yaitu antara Sungai Phongolo dan Sungai Mzimkhulu.
Seiring dengan zaman berlari sangat cepat ke masa depan, orang-orang Zulu sedikit demi sedikit mulai meninggalkan kebiasaan lama mereka untuk bergabung dengan orang-orang dari zaman modern, mulai meninggalkan pakaian ciri khasnya dengan mengenakan busana modern. Mereka juga mengenyam pendidikan di bangku sekolah dan setelah lulus berminat mencari pekerjaan di kota. Sudah tercatat sekitar 50 persen Suku Zulu hidup di kota dan 50 persen masih betah di desa yang menggarap sawah dan ladang.