Apakah anda pernah jalan-jalan keliling Indonesia ? Salah satunya adalah mengunjungi Aceh yang terkenal dengan rumah adatnya yang eksotik bernama Rumoh Aceh. Rumah adat khas Aceh ini bertipe rumah panggung dengan 3 bagian utama (yaitu serambi depan, serambi tengah dan serambi belakang) dan 1 bagian tambahan (yaitu rumoh dapu / rumah dapur). Tak hanya di Aceh saja, daerah lainnya di Indonesia juga memiliki masing-masing rumah adat yang menonjolkan bidang seni rupa daerah setempat yaitu berupa arsitektur rumah adat yang merupakan perpaduan antara hasil seni pahat dan seni ukir serta hasil seni kerajinan. Arsitektur rumah adat terdapat dalam beragam bentuk ornamen dimana pada umumnya bentuk yang ditonjolkan adalah bentuk bangunan rumah pada kelompok suku tertentu.
Tersebut di bawah ini kami berikan 8 contoh rumah adat khas beberapa provinsi di Indonesia, simak penjelasan singkat dari kami seperti tersebut di bawah ini. Â
1/ Rumah Adat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar)
Rumah adat yang satu ini adalah khusus ditempati oleh etnis Minangkabau yang terkenal dengan sebutan Rumah Gadang. Rumah adat ini biasa dibuat di atas tanah kompleks / area milik keluarga induk dimana di dalam suku ini sudah dilaksanakan secara turun-temurun. Tak jauh dari kompleks rumah gadang biasanya dibangun sebuah ‘surau kaum’ yang memiliki fungsi sebagai tempat ibadah dan tempat tinggal kelompok lelaki dewasa kaum bersangkutan yang belum menikah.
2/ Rumah Adat Provinsi Riau
Namanya adalah Balai Salaso Jatuh yaitu bangunan yang menyerupai rumah adat tetapi berfungsi bukan untuk tempat tinggal melainkan untuk musyawarah atau menggelar rapat secara adat. Sesuai dengan fungsinya maka bangunan ini memiliki beragam nama antara lain : Balairung Sari, Balai Penobatan, Balai Kerapatan dan yang lainnya. Saat ini bangunan yang asli sudah jarang ada di Provinsi Riau terutama di desa-desa tempat musyawarah dilakukan atau di rumah-rumah penghulu dimana segala urusan yang menyangkut keagamaan dilakukan di masjid. Ciri yang sangat menonjol dari Balai Salaso jatuh adalah memiliki selasar keliling yang lantainya lebih rendah dari ruang tengah sehingga diberi nama ‘Salaso Jatuh’ dimana semua bangunan baik rumah adat maupun balai adat diberi hiasan terutama berupa ukiran khas warga Riau.
3/ Rumah Adat Provinsi Jambi
Rumah tinggal suku Batin di Jambi disebut dengan nama Kajang Lako atau Rumah Lamo. Memiliki bentuk berupa bubungan yaitu perahu dengan bagian ujung bubungan bagian atas melengkung ke arah atas. Tipologi Rumah Lamo ini berbentuk bangsal, empat persegi panjang dengan ukuran panjang sekitar 12 m dan lebar 9 m. Bentuk empat persegi panjang tersebut dimaksudkan untuk mempermudah penyusunan ruangan yang disesuaikan dengan fungsi dan dipengaruhi oleh hukum Islam.
4/ Rumah Adat Provinsi Sumatera Selatan
Rumah Bari Palembang / Rumah Adat Limas merupakan rumah adat yang memiliki bentung berupa rumah panggung kayu. Dalam Bahasa Palembang, suku kata bari artinya kuno / lama. Dari sisi arsitektur, rumah kayu ini dikenal dengan nama Rumah Limas karena bentuk atapnya berupa limasan. Sumatera Selatan adalah salah satu daerah yang mempunyai ciri khas Rumah Limas berfungsi sebagai rumah tinggal. Bentuk yang diaplikasikan erat hubungannya dengan letak perumahan rata-rata berdekatan dengan perairan tawar baik itu berupa rawa maupun sungai yang menyebabkan masyarakat sekitar membangun rumah-rumah panggung. Di sepanjang tepian Sungai Musi banyak berdiri rumah panggung yang memiliki pintu utama menghadap ke sungai.
5/ Rumah Adat Provinsi Lampung
Rumah adat warga Lampung diberi nama Sessat. Memiliki bentuk bangunan yang dibuat berdasarkan keasliannya sejak dahulu kala yaitu menonjolkan ciri khusus berupa fisik yang berbentuk panggung bertiang dengan bahan bangunannya sebagian besar terbuat dari kayu yang kokoh. Pada sisi-sisi bagian tertentu ada yang memakai ornamen khusus khas Lampung. Umumnya Sessat adalah berupa rumah-rumah besar. Tetapi dewasa ini rumah adat yang berlokasi di kampung-kampung penduduk asli Lampung sebagian besar dibangun tidak bertiang / depok (berlantai di tanah). Sedangkan fungsi rumah Sessat adalah sama yaitu sebagai tempat tinggal. Secara umum bentuk bangunan untuk tempat tinggal ini memiliki bentuk yang beraneka ragam.
6/ Rumah Adat Provinsi Bengkulu
Dalam Bahasa Melayu Bengkulu, rumah adat tinggal para warganya diberi nama Rumah. Rumah tradisional warga Bengkulu memiliki tipe rumah panggung yang khusus dirancang untuk melindungi penghuninya dari banjir. Terdapat kolong rumah panggung yang bisa dipergunakan untuk menyimpan gerobak, hasil panen, alat-alat pertanian, kayu api dan fungsi utama sebagai kandang hewan ternak.
7/ Rumah Adat Provinsi DKI Jakarta
Namanya adalah Rumah Kebaya yang merupakan rumah adat warga Betawi asli dengan bentuk atap berupa perisai landai yang dilanjutkan dengan penambahan atap pelana yang lebih landai terutama pada bagian teras. Bangunannya ada yang berbentuk rumah panggung dan ada pula yang menapak di atas tanah dengan dilengkapi lantai yang agak tinggi. Oleh orang-orang Betawi kuno, memiliki sebuah rumah adat haruslah dilengkapi dengan sebuah sumur yang diletakkan di halaman bagian depan rumah dan juga halaman samping kanan rumah difungsikan sebagai makam keluarga yang sudah meninggal.
8/ Rumah Adat Provinsi Bali
Rumah adat suku Bali dibangun sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian Weda yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan menyerupai feng shui dalam budaya Cina) dimana pada umumnya bangunan dilengkapi dengan tata arsitektur kuno berasal dari tradisi adat-istiadat daerah Bali lebih ditonjolkan seperti hiasan ukiran dan peralatan serta pemakaian dan pemilihan warna. Hiasan-hiasan tersebut memiliki makna tertentu yaitu salah satunya adalah sebagai lambang keindahan terhadap masing-masing simbol guna menyampaikan komunikasi diantara sesama anggota keluarga. Hiasan yang beragam tertempel di dinding rumah biasanya diambil dari bentuk fauna yang memiliki fungsi sebagai lambang terhadap simbol ritual terlihat dalam bentuk mini patung penghias halaman depan atau belakang rumah.
Semoga bermanfaat.