Kesehatan masing-masing organ dan bagian dalam tubuh sangat tergantung dari peranan tidur yang sehat dilakukan setiap hari. Jika tidak memenuhi jam tidur maka akan memicu munculnya hal-hal buruk. Salah satunya adalah gangguan tidur yang sering dialami oleh banyak orang yaitu dikenal dengan nama penyakit insomnia. Kondisi ini bisa digambarkan seperti para penderitanya kesulitan untuk tidur dimana insomnia bisa menyerang siapa saja dari kalangan manapun. Insomnia menyebabkan seseorang tampil tidak segar, mudah lelah dan kesulitan untuk berkonsentrasi di dalam menjalankan aktivitas sehari-hari mereka di rumah atau pun di luar rumah. Kondisi buruk ini bisa berlangsung selama beberapa hari, namun ada juga insomnia yang terjadi hingga berminggu-minggu yang berlanjut dalam jangka yang sangat panjang dan membuat seseorang menjadi sangat menderita.
Ada beberapa jenis insomnia yang tergantung pada gejala, penyebab dan durasi terjadinya. Menurut penelitian, insomnia bisa dibedakan menjadi 5 jenis seperti yang kami jelaskan tersebut di bawah ini.
1/ Insomnia Onset
Yang dimaksud dengan insomnia onset adalah jenis insomnia yang pertama yang ditandai dengan si penderita kesulitan memulai tidur dan bisa bersifat jangka pendek maupun kronis. Sleep Foundation menjelaskan bahwa kebanyakan orang dengan gangguan insomnia onset ini tidak dapat tertidur bahkan setelah menghabiskan waktu selama 20 hingga 30 menit di tempat tidur. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2009 yang diterbitkan dalam Journal of Sleep Medicine menjelaskan bahwa orang dengan insomnia onset kronis sering disertai gejala penyakit yang lainnya menjadi penyebab gangguan tidur antara lain sindrom kaki gelisah (restless legs syndrome / RLS? Ataupun gangguan gerakan anggota badan periodik.
Penyebab umum dari insomnia onset adalah sebagai berikut :
- Sakit kronis.
- Stres, kecemasan dan depresi.
- Kafein dan stimulan lainnya.
- Perubahan lingkungan dan ketidakbiasaan.
2/ Insomnia Maintenance
Insomnia maintenance adalah sebuah kondisi buruk dimana seseorang yang mengalaminya akan merasa kesulitan untuk tetap tidur atau bangun terlalu dini dan sulit untuk kembali tidur dengan lelap lagi. Menurut Healthline, insomnia maintenance dapat disebabkan oleh kondisi medis kronis atau yang berhubungan dengan kondisi psikologis seperti depresi, kecemasan atau stres.
Berikut ini adalah beberapa kondisi medis yang menjadi penyebab munculnya insomnia maintenance :
- Asma dan masalah yang berhubungan dengan pernapasan lainnya.
- Hidung tersumbat dan alergi sinus.
- Sindrom kaki gelisah (restless legs syndrome / RLS).
- Penyakit asam lambung.
- Sakit kronis.
- Sleep apnea.
3/ Insomnia pada anak-anak (Behavioral Insomnia of Childhood / BIC)
UCLA Health menjelaskan tentang BIC telah menyerang sekitar 25 persen anak-anak. Terdapat 3 subtipe dari jenis insomnia ini yaitu sebagai berikut :
- BIC sleep-onset merupakan hasil yang ada hubungan negatif dengan aktivitas tidur seperti belajar tidur dengan digoyang-goyang atau disusui. Atau menonton TV sambil tidur juga bisa menjadi penyebabnya. Jenis BIC bisa ditangani dengan menerapkan rutinitas tidur yang lebih sehat sambil mempelajari teknik relaksasi. Â
- BIC limit-setting adalah BIC yang muncul karena anak-anak menolak atau menunda untuk tidur. Contoh perilaku yang berhubungan adalah saat pergi ke kamar mandi, meminta minum atau meminta orang tua membacakan cerita lain yang dianggap lebih menarik.
- BIC combined type adalah kombinasi dari kedua subtype BIC. Tipe ini terjadi ketika anak-anak mempunyai hubungan yang sifatnya negatif dengan tidur dan menolak tidur karena kurang tegasnya pengarahan dari orang tua atau pengasuh.
4/ Insomnia Akut
Jenis insomnia yang keempat ini adalah yang paling umum diderita oleh banyak orang. Sesuai dengan namanya, insomnia ini berlangsung dalam jangka waktu yang pendek yaitu beberapa hari hingga beberapa minggu. Insomnia ini juga dikenal sebagai insomnia penyesuaian karena umumnya terjadi saat seseorang mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan sehingga membuatnya stres. Contoh saat kehilangan orang yang dicintai atau ketika harus beradaptasi dengan pekerjaan baru.
Selain stres, insomnia akut juga bisa disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
- Lingkungan baru yang tidak biasa atau tidak dikenal seperti hotel, rumah teman atau rumah baru.
- Kebisingan, suhu atau cahaya yang berlebihan.
- Tempat tidur atau kasur yang tidak nyaman digunakan.
- Ketidaknyamanan fisik seperti rasa sakit atau salah mengambil posisi tidur.
- Obat-oabatn tertentu.
- Penyakit akut dan alergi.
- Jet lag atau efek samping yang terjadi akibat perjalanan panjang.
5/ Insomnia Kronis
Seseorang dikatakan menderita insomnia kronis apabila mengalami kesulitan tidur dalam jangka waktu 3 hari per minggu selama 1 bulan. Terdiri dari dua jenis insomnia kronis yaitu primer atau idiopatik dan sekunder atau komorbiditas. Secara definisi, insomnia kronis primer tidak mempunyai penyebab yang jelas dan lebih umum terjadi pada banyak orang dibandingkan dengan kronis sekunder. Lantas apa penyebabnya ? Berikut ini beberapa yang menjadi pemicunya :
- Kondisi medis kronis seperti diabetes, penyakit tiroid, parkinson, sleep apnea dan hipertiroidisme.
- Kondisi kesehatan mental (psikologis) termasuk depresi, kecemasan, skizofrenia dan gangguan bipolar.
- Obat-obatan tertentu seperti obat antihipertensi, kemoterapi, antidepresan dan beta blocker.
- Kafein dan stimulan otak seperti alkohol dan nikotin.
- Faktor gaya hidup seperti sering bepergian sehingga mengalami jet lag, tidur siang dan waktu tidur yang tidak teratur serta kerja bergilir.
- Bertambahnya usia.
Itulah jenis-jenis insomnia yang pada umumnya diderita oleh orang. Insomnia jangka panjang tidaklah bagus untuk kesehatan. Maka dari itu kenali penyebabnya agar bisa dihindari sejak dini. Bagi orang dewasa tidurlah minimal 7 hingga 8 jam setiap hari agar tubuh lebih kuat dan segar dalam menjalani aktivitas keesokan harinya.