Pakar pengasuhan sekaligus penulis buku dengan judul “Help Your Child Want To Behaveâ€, Dr. Laura Markham menjelaskan bahwa konsekuensi alami bisa untuk mendisiplinkan anak melalui cara yang lembut yaitu saat anak-anak anda berperilaku tidak baik atau melanggar aturan. Contohnya adalah saat anak anda menolak untuk membereskan mainannya, maka konsekuensi alami bisa anda berikan yaitu membiarkan mereka bermain dalam kondisi kamar yang berantakan, karena anda tidak akan membantu membereskan untuk mereka. Dari sini mereka dihadapkan pada situasi dan kondisi yaitu mengalami kesulitan untuk menemukan mainannya sebagai konsekuensi tidak memberskan mainannya sendiri usai bermain. Konsekuensi alami dipercaya bisa membantu anak-anak belajar dari kesalahan lalu mengubah sikapnya menjadi lebih baik.
Nah anda sebagai orangtua harus tegas pada aturan dan konsekuensi. Anda perlu rutin mengedukasi anak-anak tentang disiplin dan bagaimana cara berperilaku dengan baik. Keduanya harus berjalan beriringan. Alaih-alih dengan mengomel dan berceramah, ada beberapa cara menyenangkan untuk mengajarkan anak-anak agar berperilaku baik melalui permainan. Permainan apakah itu ?
1/ The cheer up game
Cara bermain : permainan ini biasanya dimainkan minimal oleh dua orang. Anda bisa mengajak kaka, adik atau ayah untuk memainkannya. Yang perlu disiapkan adalah kertas bergambar berbagai ragam ekspresi tidak bahagia seperti sedih, marah, takut atau sakit. Letakkan kertas di dalam keranjang lalu minta tiap peserta untuk bergilir mengambil salah satu gambar. Peserta yang mendapatkan giliran harus menunjukkan ekspresi yang sesuai dengan gambar di kertas yang diambilnya. Misalnya bila ia mengambil kertas bergambar ekspresi sedih maka ia bisa berpura-pura menangis. Lalu peserta yang lain wajib mengajukan pertanyaan dan bantuan. Mereka mungkin akan memberikan pelukan sambil mengatakan, “Maaf.†Atau menawarkan sesuatu untuk membuat peserta dihadapannya bahagia.
Apa yang diajarkan : empati. Anak-anak akan belajar lebih peka untuk dapat memahami emosi orang lain dan mencoba untuk membantunya.
2/ Membuat kereta api
Cara bermain : siapkan beberapa kardus ukuran besar dimana anak anda bisa duduk di dalamnya. Berikan berbagai perlengkapan mulai dari spidol, penggaris, krayon, stiker, kertas berwarna dan lem. Umumkan kepada anak-anak bahwa mereka akan menyusun rangkaian gerbong kereta api. Mereka bisa menghias kotak disesuaikan dengan imajinasinya masing-masing yaitu diberi jendela atau roda. Setelah jadi, maka kereta api sudah bisa ditumpangi.
Apa yang diajarkan : ketekunan dan kesabaran melakukan suatu proses. Anak-anak sering tidak sabar ketika sedang menghadapi masalah. Namun dengan membantu mereka berimajinasi tentang apa yang bisa dinikmati dari serangkaian suatu proses maka anda bisa membantunya untuk lebih tekun dan sabar.
3/ “Mama, bolehkah aku ……..?â€
Cara bermain : berdirilah saling berhadapan dengan anak anda skitar 10 langkah. Berikan perintah kepada anak, “Maju satu langkah !†maka anak harus menjawab, “Mama, bolehkah aku maju satu langkah ?†dan anda menjawab, “Iya.†Setelahnya pastikan anak anda menimpali dengan mengucapkan, “Terimakasih.†Saat anak anad tidak melakukannya sesuai aturan, ia harus bersedia mundur ke langkah sebelumnya.
Apa yang diajarkan : keterampilan mengikuti instruksi, menghormati dengan meminta izin, serta kemampuan mengkomunikasikan keinginannya dengan lebih baik. Anak-anak yang bisa mengkomunikasikan keinginannya akan menjadi lebih sabar.
4/ Sang kapten
Cara bermain : katakana kepada anak anda bahwa anda adalah kapten yang menjadi pemimpin dan harus diikuti. Bergeraklah keliling rumah sambil bertepuk tangan dan menyanyi, pastikan mereka mengikuti kemudian anda bisa berhenti dan berkata, “Wah, kamar ini sangat berantakan. Sekarang kamu jadi kapten, Mama jadi anggota. Kamu pimpin Mama untuk membersihkan, ya.â€
Apa yang diajarkan : kedisiplinan dan tanggung jawab. Anak-anak akan menjadi bangga bahwa mereka bisa melakukannya sendiri.
5/ Katakan yang sebenarnya
Cara bermain : kumpulkan semua anggota keluarga. Ketika semua anggota keluarga sudah berkumpul lalu dilanjutkan dengan anda berseru, “Aku takut ketika ……†Anda bisa mengawali mengambil giliran menjawab. Katakan, “Aku takut ketika adik marah-marah dan memukul.†Pancingan ini bisa membuat semua anggota berkata terus terang. Setelah semua mendapat giliran, ganti dengan kata kunci lainnya seperti sedih, bahagia atau marah.
Apa yang diajarkan : keterbukaan dan kejujuran. Ketika anda memberi anak-anak lampu hijau untuk berbicara tentang perasaan mereka, positif atau negatif, maka anda sudah membantu mereka merasa berani dan aman untuk mengatakan yang sebenarnya.
Semoga bermanfaat.