analisa bisnis
Pernah enggak sih kamu berpikir bahwa menjadi seorang pengusaha juga butuh coach? Jika kamu berpikir pengusaha hanya butuh pengalaman atau bakat untuk menjadi sukses, mungkin ini saatnya berpikir ulang. Apalagi di zaman sekarang di mana persaingan bisnis sangat ketat. Selain jam terbang, ketekunan, dan networking yang luas, untuk menjadi pengusaha sukses ternyata juga membutuhkan seorang coach.
“Kalau tidak ada coach, mungkin (perkembangan usahanya) bisa lambat. Karena semua orang punya ‘blind spot' yaitu sisi yang kita sendiri enggak bisa lihat dan enggak sadar bahwa itu ada di dalam diri kita. Nah kita membutuhkan orang ketiga, dalam hal ini coach untuk bisa melihat kelebihan dalam diri kita, yang mungkin ada di blind spot. Jadi kita enggak perlu belajar seribu macam hal, asal blind spot itu tebuka, Anda akan melejit,†kata Herman Susanto, dari ActionCOACH Indonesia saat berbincang dengan Ruby Herman, CEO REN Property sekaligus YouTuber property ini.
Herman Susanto adalah orang pertama yang membeli lisensi ActionCOACH di Indonesia. ActionCOACH didirikan oleh seorang entrepreneur asal Las Vegas, Amerika Serikat, Brad Sugars. Sejak awal didirkan, 20 tahun silam, ActionCOACH telah mendampingi jutaan pemilik bisnis di 60 negara di seluruh dunia.
ActionCOACHÂ juga membantu pengusaha menciptakan sebuah bisnis yang auto pilot, sebuah bisnis yang bisa berjalan tanpa pengusahanya selalu harus hadir di sana.
“Kami membantu pengusaha membangun sebuah sistem, melatih anak buah dan timnya untuk bisa menjalankan sistem itu. Tujuannya supaya bisnis makin berkembang, bisa terus ekspansi dan bagi pengusahanya enggak semakin sibuk. Jadi kalau ada perusahaan yang makin berkembang tapi pemiliknya makin sibuk, itu pertanda perusahaannya kurang ada sistem,†ucap Herman Susanto.
Â
Fee yang Terlalu Murah
Menurut Herman Susanto, ActionCOACH cocok untuk semua pebisnis dari jenis usaha apapun, yang ingin usahanya berkembang, peningkatan omzet, dan customer lebih banyak lagi. Untuk pemberian coaching ini, pertama-tama, pengusaha akan melewati proses interview untuk akan mendiagnosa kondisi bisnisnya lalu menentukan rencana yang akan dilakukan bersama.
“Jadi enggak semua orang datang langsung kita terima begitu saja. Proses interview ini untuk memastikan pengusaha mendapat bantuan atau sebuah saran yang tepat di waktu yang tepat pula,†kata Herman Susanto sambil menyebut lamanya waktu pemberian coaching tergantung dari goal dan kondisi bisnis pengusaha tersebut.
Soal biaya, Herman Susanto menjamin semua yang dibayarkan akan worth it dengan hasil yang akan didapat.
 “Awalnya mungkin ada yang bilang mahal tapi jangan khawatir karena banyak yang sudah menjadi klien kami, mereka bilang fee-nya terlalu murah. Mereka bilang, ‘gila ya, ada yang mau membantu usaha kita, bertemu setiap minggu, membantu usaha kita menjadi lebih sehat, bisnis bisa berjalan lancar, padahal mereka enggak punya saham, enggak ada persentase, hanya fixed fee aja. Jadi banyak yang bilang kami mendedikasikan hidup kami untuk kesuksesan mereka,†kata Herman Susanto bangga.
Â
Â