Fungsi saraf sensorik banyak memegang peranan penting bagi kesehatan tubuh dimana tentang hal ini ada banyak orang yang masih saja kurang memperhatikan atau bahkan tidak mengetahuinya. Hal ini disebabkan karena saraf sensorik bekerja di dalam tubuh tanpa banyak diperhatikan oleh orang-orang. Orang awam beranggapan bahwa pekerjaan saraf sensorik ini adalah segala hal yang biasa terjadi sehingga tidak begitu memahami betapa pentingnya untuk menjaga supaya fungsi saraf tersebut tetap terjaga dengan optimal. Maka dari itu perlu untuk mengetahui apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh saraf ini.
Apa Itu Saraf Sensorik ?
Bagi anda yang kurang mengetahui akan hal ini sebelumnya maka patut untuk sedikit mengenal bahwa serabut saraf pada dasarnya terdiri dari 3 jenis. Dimana yang pertama adalah saraf penghubung lalu saraf sensorik dan saraf motorik. Dari ketiga jenis ini maka saraf sensorik mempunyai kegunaan dan fungsinya tersendiri.
Secara garis besar jenis saraf tersebut di atas masing-masing mempunyai tanggungjawab untuk menghantarkan informasi dari sensor saraf ke sistem saraf pusat.
Fungsi Dari Saraf Sensorik
Berikut ini ada beberapa poin yang erat hubungannya dengan fungsi saraf sensorik. Dimana dengan fungsi inilah maka saraf tubuh dapat bekerja secara optimal dan dalam kondisi normal.
1/ Fungsi yang pertama adalah memahami informasi
Sel-sel yang tersusun dalam saraf sensorik ini pada dasarnya menjadi salah satu saraf yang berfungsi untuk mengenali informasi apa saja yang diterima oleh tubuh secara garis besar. Apakah itu tentang rasa panas ataupun tentang rasa dingin pada tubuh, termasuk apakah rasa tidak nyaman atau sakit pada permukaan tubuh. Dengan saraf sensorik maka tubuh akan mampu bekerja lebih baik dalam membedakan mana rasa yang satu dan mana rasa yang lainnya. Termasuk ke dalamnya adalah rasa makanan melalui lidah yang beraneka ragam. Saraf inilah yang membantu supaya manusia juga mengenali berbagai macam rasa dan jenis masakan pada lidahnya.
Saraf sensorik juga bermanfaat untuk memahami kondisi pada permukaan tubuh termasuk apakah sedang sehat atau sedang mengalami kondisi tertentu. Misalnya saja apabila tubuh tidak dapat merasakan apa-apa maka besar kemungkinan saraf sensorik sedang mengalami masalah atau kemungkinan terjadi penyakit yang menyerang fungsi saraf. Seperti contohnya adalah pada penyakit stroke ringan ataupun penyakit saraf sejenis lainnya yang beresiko merusak kemampuan saraf sensorik dalam menerima rangsangan di permukaan tubuh atau kulit.
2/ Fungsi yang kedua adalah mengenali rasa
Fungsi saraf sensorik yang kedua ini termasuk untuk membantu mengenali segala rasa yang diterima oleh lidah. Dimana seperti diketahui bahwa manusia hidup di dunia ini mempunyai beragam jenis masakan dan jenis bumbu yang berbeda-beda. Dengan bantuan saraf sensorik maka hal ini membuat lidah menjadi lebih mudah untuk mengenali rasa yang diterima oleh lidah baik itu rasa pedas ataupun rasa asin dan manis. Dengan bantuan jenis saraf sensorik pula maka lidah akan mengantarkan informasi ini pada sel-sel saraf di otak dan memberikan respon terhadap rasa yang diterima. Misalnya saja bila terlalu pedas maka secara otomatis tubuh anda akan mencari penawar dan penetral rasa terlalu pedas tersebut.
Hal tersebut di atas sangat penting untuk diperhatikan sehingga ketika diharuskan memilih rasa yang sesuai dengan selera atau seperti keinginan maka tentu akan tergantung pada kemampuan saraf sensorik tersebut. Jika saraf sensorik mengalami kegagalan, maka rasa yang terdapat dalam mulut bisa menjadi diintepretasikan secara berbeda-beda oleh otak dan sel saraf. Sehingga selanjutnya terjadilah kegagalan dalam mengenali jenis rasa masakan dan bumbu yang terdapat di dalamnya.
3/ Fungsi yang ketiga adalah mengenali rangsangan
Fungsi yang ketiga dari saraf ini adalah untuk membantu tubuh dalam mengenali setiap rangsangan yang terjadi dari luar. Misalnya adalah jika menyentuh barang-barang atau benda yang dingin ataupun yang panas. Ini terjadi karena saraf sensorik berada di permukaan kulit dan bekerja secara aktif guna mengenali hal-hal yang menyentuh tubuh manusia di permukaan sehingga melalui saraf sensorik, manusia bisa mengenali apa-apa saja tentang tubuhnya serta apa-apa saja yang terjadi pada permukaan kulit mereka. Poin ini cukup penting untuk diperhatikan dimana saraf sensorik merupakan media pertama di dalam tubuh yang bekerja untuk memastikan infromasi tentang bentuk rangsangan yang diterima oleh tubuh. Dimana akan sangat menyusahkan apabila terjadi kerusakan saraf tepi sehingga saraf sensorik ini tidak dapat bekerja secara maksimal dalam menyampaikan jenis rangsangan tubuh pada otak.
Kerusakan pada saraf sensorik ini dapat memicu kesalahan dalam melakukan interpretasi rangsangan yang diterima oleh permukaan tubuh pada awalnya. Sehingga penyampaian pada otak juga bisa menjadi keliru atau kurang tepat.
4/ Fungsi yang keempat adalah menerima rasa nyeri
Fungsi terakhir dari saraf sensorik adalah untuk menyampaikan kepada tubuh bahwa terjadi rasa nyeri atau rasa sakit pada permukaan tubuh. Dimana seperti diketahui bahwa tubuh manusia termasuk rentan mengalami sakit dan luka. Hal ini pasti sering dihadapi baik itu sakit dengan skala ringan hingga skala yang besar. Baik itu mulai tergores hingga mengalami luka-luka yang cukup dalam. Tanpa saraf sensorik maka tubuh akan mengalami kesulitan untuk memahami rasa sakit yang kemungkinan terjadi. Maka dari itu sangat penting bagi tubuh dalam menjaga performa saraf ini karena tanpa saraf sensorik maka akan cukup sulit untuk mengetahui tentang rasa sakit dan nyeri yang terjadi pada tubuh. Ini akan mengakibatkan rasa kebas pada bagian tubuh sehingga dapat berujung pada hal-hal yang lebih parah dan berbahaya seperti adanya gejala kelumpuhan dan mati rasa.
Nah itulah 4 fungsi saraf sensorik beserta penjelasan singkat yang menyertainya erat hubungannya dengan kesehatan saraf itu sendiri. Jika anda sudah mengetahui betapa pentingnya fungsi saraf yang satu ini maka akan dapat terdorong untuk semaksimal mungkin menjaga kesehatan jenis saraf sensorik. Pastikan asupan makanan serta vitamin untuk saraf yang memadai sehingga fungsi saraf ini tidak mengalami gangguan namun sebaliknya tetap menjalanankan peranannya secara optimal dalam menunjang aktivitas sehari-hari tanpa harus mengalami gangguan atai resiko penyakit berbahaya yang tidak diinginkan.