Apakah anda mengetahui kabar bahwa hampir setiap tahun selalu terdengar berita tentang erosi tanah yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Lambatnya penanganan dari pihak-pihak terkait menyebabkan kondisi ekosistem di sekitarnya menjadi semakin rusak sehingga rentan memicu terjadinya erosi.
Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan pemerintah di Indonesia menunjukkan adanya tingkat kerusakan tanah di hampir seluruh wilayah negara ini sudah tergolong parah dan hal ini sudah terjadi sejak awal abad ke-20 ini. Minimnya pengetahuan bercocok tanam di kalangan para petani menjadi salah satu penyebab utama sehingga diperlukan upaya konservatif untuk mencegah terjadinya erosi tanah.
Secara umum erosi bisa terjadi karena air dan angin sedangkan untuk di Indonesia erosi lebih sering muncul karena adanya pengikisan tanah oleh air dalam jumlah besar. Erosi ini terjadi ketika tidak adanya vegetasi yang tumbuh di atas tanah bersangkutan, padahal dengan adanya vegetasi menyebabkan air akan tertahan diakar sehingga tidak secara langsung turun terutama pada lahan-lahan miring. Kerugian materi dan non materi yang ditimbulkan pun sangatlah besar sehingga tak mengherankan dampaknya akan terasa hingga beberapa tahun ke depan. Lalu Bagaimana cara mencegah erosi tanah agar tidak menjadi semakin parah ? Silahkan menyimak penjelasan singkat dari kami tersebut di bawah ini :
1/Mengoptimalkan drainase atau saluran air
Tujuan dari dibuatnya drainase ini adalah untuk menjadi jalur pelepasan air sehingga sisa-sisa air yang tidak terserap oleh vegetasi penutup lahan atau buffering dapat dengan segera dialirkan ke tempat yang lebih rendah. Juga dibutuhkan upaya-upaya memotong panjangnya lereng menjadi lebih pendek dengan menggunakan teras sehingga memperlambat aliran air. Perlu juga melakukan peninjauan secara rutin tentang kualitas drainase terhadap suatu lahan dengan melakukan pemeriksaan guna mengecek apakah ada bagiannya yang mengalami kerusakan sehingga langkah seperti ini dapat semakin mengoptimalkan fungsinya suatu drainase.
2/ Melakukan rotasi tanam / crop rotation
Merupakan salah satu upaya yang memiliki tujuan untuk menjaga kelestarian unsur hara yang terkandung di dalam tanah dengan cara melakukan pergiliran jadwal penanaman jenis tumbuhan sehingga zat yang berguna bagi kesuburan tanah tidak akan habis diserap oleh satu jenis tanaman saja. Apabila unsur hara tanah sudah habis maka akan semakin rentan terjadinya pengikisan lapisan tanah paling atas, tempat humus berada dan tidak akan menjadi penyebab pemanasan global. Pertumbuhan suatu tanaman akan menjadi terhambat jika tidak melakukan crop rotation ini karena masing-masing tumbuhan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dalam menyerap unsur hara terutama jika hanya menanam satu jenis tanaman saja maka keseimbangan kimiawi tanah akan sangat mudah sekali terganggu dan tanaman pun akan kesulitan untuk tumbuh dengan subur sehingga akhirnya tidak kokoh lagi dalam menahan tanah dan menyerap air.
3/ Lakukan reboisasi
Ini adalah salah satu langkah yang sifatnya preventif yang memiliki pengaruh paling signifikan. Penyebab terjadinya erosi tidak hanya karena buruknya sistem bercocok tanam melainkan disebabkan juga oleh dampak akibat kerusakan hutan gundul karena kegiatan penebangan ilegal. Ada banyak pihak yang tidak bertanggungjawab merusak kelestarian lingkungan demi untuk mendapatkan keuntungan besar, mereka enggan untuk kembali melakukan penanaman kembali atau reboisasi. Harusnya sesaat setelah terjadinya penebangan hutan, harus segera ditanam dengan bibit-bibit baru sehingga lapisan tanah paling atas yang merupakan tempat kaya unsur organic tidak akan hilang begitu saja. Adapun kegiatan reboisasi ini sifatnya sangat efektif dan bisa bernilai ekonomi jika jenis tanaman yang ditanam bernilai tinggi dan cepat tumbuhnya seperti kayu sengon. Upaya yang satu ini akan berhasil jika adanya aturan-aturan yang ketat dan penuh disiplin yang melarang penebangan hutan tanpa mengantongi ijin. Juga harus meningkatkan frekuensi kegiatan penyuluhan kepada masyarakat guna membuka kesadaran mereka akan pentingnya pelestarian lingkungan khususnya hutan.
4/ Menjaga kelestarian daerah aliran sungai / DAS
DAS atau daerah aliran sungai sangat perlu dijaga karena merupakan penahan tanah agar tidak habis terbawa oleh aliran sungai terlebih sungai yang beraliran deras. Masih rendahnya kesadaran masyarakat yang tinggal di sekitar DAS menjadi biang kerok rusaknya ekosistem daerah pinggiran aliran sungai bersangkutan. Salah satu solusi untuk menekan proses terjadinya pengikisan tanah adalah dengan dibuatkannya tembok batu berangka besi di sepanjang aliran sungai. Namun masalahnya adalah berapa banyak dana yang dibutuhkan dan akan dihabiskan untuk membuat tembok batu tersebut. Sehingga kembali lagi kepada upaya meningkatkan kesadaran dari masyarakat menjadi satu-satunya pilihan realistis. Pembuatan tembok batu berangka besi ini hanya dilakukan jika memang daerah pinggir aliran sungai bertipe tanah rawa yang strukturnya lembut dan basah.
Semoga bermanfaat.
Sumber tulisan :
https://www.ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/cara-mencegah-erosi-tanah/