Kondisi yang menggambarkan dimana berkurangnya cadangan air di dalam suatu wilayah daerah tertentu dalam jangka waktu yang cukup lama dikenal dengan istilah kekeringan. Ada beberapa tempat di dunia ini yang rentan mengalami kondisi kekeringan ini dimana ini dikelompokkan sebagai bencana alam karena memberikan dampak yang sangat besar terhadap kehidupan mahluk hidup di dalamnya. Kekeringan bisa dipicu dari curah hujan yang sangat rendah dalam kurun waktu tertentu dimana pada umumnya kekeringan muncul ketika musim memasuki musim kemarau atau musim panas yang berlangsung sangat lama. Jika diabaikan begitu saja maka akan bisa memberikan dampak yang sangat besar berupa berkurangnya ketersediaan air bersih, kelaparan hingga timbulnya beragam jenis penyakit. Apabila terus dibiarkan bukan tidak mungkin bisa menimbulkan korban jiwa.
Di dunia ini terdapat beberapa negara yang rentan mengalami kondisi tanah kekeringan hampir setiap tahunnya, nah negara mana sajakah itu ? Berikut daftarnya.
1/ Negara Ethiopia
Hampir setiap tahun sekitar lebih dari 7 juta orang terancam kelaparan karena kekeringan yang melanda negara Ethiopia. Kekeringan yang terjadi hampir secara merata di masing-masing wilayah dari negara ini. Tak mengherankan jika banyak ditemukan tanaman pangan yang rusak sebelum memasuki usia panen terutama terjadi ketika sedang musim kemarau. Negara Ethiopia merupakan salah satu negara yang lokasinya terletak di Afrika sangat rawan akan bencana kekeringan karena intensitas curah hujan yang sangat rendah. Untuk mengatasi masalah kelapaean sebagai akibat kekeringan yang terlalu sering melanda wilayah ini maka banyak warga Ethiopia meminta bantuan makanan ke berbagai pihak dimana hal ini terpaksa dilakukan karena negara ini tidak mampu memberikan makan penduduknya sendiri akibat curah hujan yang rendah.
2/ Negara Kenya
Negara kedua yang kerap dilanda kekeringan adalah Kenya mengakibatkan berkurangnya makanan dan sumber air yang dikonsumsi tidak hanya oleh manusia tetapi juga hewan-hewan ternak. Menurut catatan pemerintah setempat, kekeringan di Kenya lebih berbahaya dibandingkan dengan pandemi covid-19. Kekeringan yang terjadi di sini rata-rata disebabkan karena adanya perubahan iklim yang cukup ekstrim. Beberapa kawasan yang dahulu menjadi tempat hewan ternak mencari makan kini telah berubah menjadi tanah lapang yang sangat tandus. Juga karena curah hujan yang rendah menyebabkan padang rumput menjadi kering yang menyebabkan banyak hewan ternak mati sebagai akibat kelaparan dan kehausan. Bahan pangan yang tersedia harganya sangat mahal yaitu bisa meningkat hingga mendekati 90 persen. Sebelum tahun 2016, negara ini pernah mengalami kondisi tanah kering yang sangat parah sebagai akibat serangan badai El-Nino yang menyebabkan permukaan air laut di Samudera Pasifik memanas yang berpengaruh buruk terhadap hasil panen menjadi gagal total dan inilah yang menyebabkan harga pangan menjadi semakin tinggi.
3/ Negara Somalia
Hampir setiap tahun negara Somalia dilanda kekeringan yang berkepanjangan. Banyak warga Somalia yang kesulitan untuk mendapatkan air bersih, jikapun ada maka harganya sangat mahal dan hanya bisa ditemukan di kota-kota besar saja atau hanya diperuntukkan untuk kelompok warga kaya raya. Kekeringan yang melanda hampir sebagian wilayah Somalia berdampak pada meningkatnya kasus kelaparan yang menjadi sebuah masalah kemanusiaan berskala besar. Banyak lahan pertanian yang tidak dapat ditanami tanaman pangan karena tidak tersedianya air sehingga banyak warga Somalia yang meninggal karena kelaparan dan kehausan. Tidak hanya berhenti sampai di sini saja, kelaparan dan kehausan muncul bersamaan dengan adanya serangan beberapa penyakit mematikan seperti diare, kolera dan malnutrisi akut.
4/ Negara Djibouti
Negara yang lokasinya terletak di benua Afrika ini memiliki pasokan air untuk warganya yang sangat langka sehingga air di sini menjadi barang yang harganya sangat mahal. Ini disebabkan karena Djibouti tidak mempunyai sumber air tanah permukaan permanen seperti sungai atau danau-danau berair tawar. Negara ini hanya mengandalkan sumber air bawah tanah yang rata-rata berasal dari proses infiltrasi air hujan. Namun beberapa tahun belakangan ini curah hujan tidak turun di negara ini yang menyebabkan munculnya masalah baru berupa kekeringan. Tingkat curah hujan mulai menurun yaitu hanya sekitar setengah dari jumlah rata-rata normal dimana ini akan berdampak besar terhadap ketersediaan air bawah tanah yang juga akan terus mengalami penurunan. Dampak kekeringan yang menyebabkan banyak penduduk Djibouti khususnya yang tinggal di luar area perkotaan menjadi kehilangan mata pencaharian yaitu beberapa diantaranya seperti bertani dan menjadi penggembala ternak. Sehingga banyak sekali ditemukan penduduk yang memutuskan untuk pindah ke kota-kota besar guna menemukan perlindungan dan pekerjaan apa saja untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup.
5/ Negara Texas
Texas merupakan salah satu negara bagian yang terletak di Amerika Serikat dimana hampir setiap tahun sering mengalami bencana kekeringan. Kekeringan yang terjadi di Texas berlangsung sangat lama yaitu sejak tahun 1950 dan berlanjut mengalami kekeringan terparah kedua di tahun 2011 yang menyebabkan para peternak sapi melakukan lelang besar-besaran terhadap sapi-sapi yang menjadi hewan peliharaan mereka. Tidak tanggung-tanggung para peternak ini menjual separuh dari sapi-sapi yang mereka miliki dengan harga jual yang sembarangan. Ini disebabkan karena banyak rumput yang mulai mengering serta harga jerami yang mengalami kenaikan hingga lima kali lipat. Menjelang tahun 2012 dianggap sebagai kekeringan ketiga terparah di sepanjang catatan sejarah Texas yaitu tercatat ada sekitar 5,6 juta pohon di hutan-hutan lindung mati kekeringan yang menyebabkan sebanyak 10 persen hutan kota musnah. Kekeringan tahun 2012 ini juga menyebabkan kebakaran di beberapa tempat yang dibarengi dengan produksi ternak dan hasil pertanian mengalami hambatan. Secara keseluruhan kekeringan menyebabkan kerugian negara mencapai lebih dari 5 miliar dolar AS. Menurut para ahli cuaca Texas menjelaskan bahwa kekeringan di Texas ini bisa berlangsung hingga satu dasawarsa bahkan lebih. Jika terus begitu, bukan tidak mungkin negara akan terus mengalami kerugian setiap tahun.
Sumber tulisan :
https://www.ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/negara-yang-sering-kekeringan/