Seperti diketahui bahwa perjuangan pemerintah Indonesia dalam memperkenalkan kuliner Nusantara di kancah dunia, mengambil manuver baru. Setelah di tahun 2018 yang lalu melakukan ‘Co Branding Wonderful Indpnesia 100 Restoran Indonesia Diaspora’ dibantu oleh Kementerian Luar Negeri, kini pemerintah melakukan gerakan ‘Indonesia Spice Up The World’.
Yang dimaksudkan dengan Indonesia Spice Up The World adalah sebuah gerakan nasional yang sedang diusung pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi di bidang pariwisata, perdagangan dan investasi melalui industri gastronomi. Saat ini, gerakan ini dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinasi Maritim dan Investasi. Telah digodok sejak bulan Juni 2020 dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dari unsure pentagelix (akademisi, bisnis, komunitas, asosiasi, pemerintah dan media), rencananya program ini akan diluncurkan di Dubai World Expo bulan Oktober tahun mendatang.
Manuver baru ini dilakukan karena sebelumnya usaha yang dilakukan pihak Indonesia dalam mempopulerkan sajian Nusantara ke mancanegara mengalami banyak tantangan. Penggerak program Indonesia Spice Up The World adalah Vita Datau dari Indonesia Gastronomy Network menjelaskan bahwa tantangan yang dihadapai adalah sebagai berikut :
1/ Jumlah dari diaspora di Indonesia tidak merata terhadap masing-masing negara. Lokasi tinggal mereka pun terpisah-pisah sehingga tidak terbentuk komunitas fanatik yang mendukung produk lokal.
2/ ‘The problem of to many’ menjadikan Indonesia sulit fokus guna memilih makanan jagoan yang akan dipromosikan. Serta tidak konsistennya pasokan bumbu dan bahan untuk menyediakan dan membuat ragam makanan Indonesia.
3/ Metode memasak yang cukup lama dan memakai banyak ragam bahan terutama bumbu, menjadikan kesulitan tersendiri bagi diaspora, restoran Indonesia di luar negeri serta orang asing untuk belajar memasak dengan cara tradisional dan mendapatkan rasa yang otentik.
Menurut Vita Datau yang sudah bertahun-tahun berkecimpung dalam usaha promosi kuliner Indonesia, poin ketiga tersebut di atas menyebabkan pihak Indonesia sulit untuk berkembang dan bertahan. Belajar dari masalah ini dan juga pembelajaran dari negara-negara Asia lainnya, penggunaan bumbu pasta atau bumbu-bumbu siap pakai menjadi salah satu solusi yang termudah.
Dimana sudah banyak diketahui bahwa Indonesia mempunyai bumbu dasar untuk sebagian besar resep masakan tradisional yakni bumbu merah, bumbu puih, dan bumbu kuning. Bahkan bumbu ini sudah tersedia dan sudah diekspor ke beberapa negara. Bumbu-bumbu ini bisa digunakan untuk mempermudah proses memasak. Hanya perlu mengubah cara pikir dan mau mempelajari pemakaian yang benar serta mengembangkan kreasi.
Dengan mendorong penggunaan bumbu siap pakai, maka secara otomatis akan mendorong ekosistem gastronomi dari hulu hingga hilir. Artinya pertanian, pengolahan bumbu, hingga distributornya semua teraktifasi guna meningkatkan ekonomi negara.
Cara tersebut di atas pernah dilakukan oleh Thailand yang menggunakan slogan ‘Thai kitchen for the world’ dan selanjutnya ditingkatkan untuk mensertifikasi produk-produk makanan dan restoran terpusat dalam thai select. Apabila cara mereka berhasil, tidak ada salahnya Indonesia bisa beradaptasi seperti Thailand.
Salah satu diaspora yang sudah merasakan manfaat dari program ini adalah Corina Tan yaitu pemilik restoran Garam Merica di Melbourne. Ia mengakui bahwa bisnisnya sangat terbantu dengan program ini. Pekerjaan di dapur menjadi lebih efisien dengan standar kualitas masakannya yang lebih bisa dijaga. Berkat efisiensi kerja ini, ia dapat membuat berbagai macam lauk-pauk untuk nasi bungkus buatannya yang viral di Melbourne.
Potensi Kuliner Indonesia Yang Sangat Luar Biasa
Seperti dijelaskan tersebut di atas bahwa berulang kali kuliner Nusantara menduduki peringkat pertama dunia. Sebut saja rendang. Pada tahun 2014 yang lalu, kuliner khas Minangkabau ini dinobatkan sebagai salah satu makanan terlezat di dunia. Potensi inilah yang selanjutnya menarik perhatian pemerintah untuk mengembangkannya menjadi lebih lanjut.
Juga baru-baru ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) telah melaksanakan rapat koordinasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga terkait guna membahas program terbaru bertajuk ‘Indonesia Spice Up The World’. Adalah salah satu program pemerintah yang memiliki tujuan untuk lebih memperkenalkan kuliner Indonesia kepada dunia.
Dengan diluncurkannya program ini, tidak terlepas dari fakta bahwa kontribusi kuliner bagi pemerintah merupakan jumlah terbesar diantara subsector ekonomi kreatif lainnya yaitu sebesar USD 27,5 juta dengan 2,2 juta tenaga kerja yang terserap.
Namun sayangnya masakan-masakan Indonesia yang beraneka ragam dan kaya akan cita rasa ini masih kurang dikenal oleh masyarakat global. Dimana ada beberapa program strategi untuk mempromosikan kuliner Indonesia telah dicanangkan termasuk program tersebut di atas yang artinya Indonesia sukses membumbui dunia melalui program yang menonjolkan aneka ragam bumbu dan kuliner Nusantara ini diharapkan dapat semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat luar negeri sehingga terasa multiplier effectnya pada penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat.
Demikian kami menjelaskan dengan singkat tentang artikel dengan judul ‘Indonesia Spice Up The World, Manuver Baru Pemerintah Mempromosikan Kuliner Indonesia’ yang dirangkum dari berbagai sumber berita. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Â