Harga Bitcoin Merosot di Tengah Kebijakan Keras Inggris

29 Jul 2021 19:25 970 Hits 1 Comments Approved by Plimbi
Harga Bitcoin mulai mengalami penurunan di tengah kebijakan keras Inggris. 

Yang dimaksud dengan Bitcoin adalah sebuah uang elektronik yang dibuat pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto. Nama Bitcoin dihubungkan dengan perangkat lunak yang khusus beliau rancang yang juga mengaplikasikan jaringan peer-ke-peer tanpa penyimpanan terpusat atau administrator tunggal dimana Departemen Keuangan Amerika Serikat menyebut Bitcoin ini sebagai sebuah mata uang yang terdesentralisasi.

Tidak seperti mata uang pada umumnya, Bitcoin tidak tergantung dengan penerbit utamanya. Bitcoin menggunakan sebuah database yang didistribusikan dan menyebar ke bagian node dari sebuah jaringan P2P ke dalam jurnal transaksi dan memakai kriptografi guna menyediakan fungsi-fungsi keamanan dasar seperti memastikan bahwa Bitcoin bersangkutan hanya bisa dihabiskan oleh orang yang memilikinya dan tidak boleh dilakukan dari satu kali.

Desain-desain dari Bitcoin memperbolehkan untuk kepemilikan tanpa identitas / anonymous dan pemindahan kekayaan. Bitcoin ini akan disimpan di computer dalam sebuah format file wallet atau di simpan oleh sebuah servis wallet pihak ketiga, dimana terlepas dari semua itu, Bitcoin dapat dikirim melalui internet kepada siapa pun yang memiliki sebuah alamat Bitcoin.

Topologi peer-to-peer Bitcoin dan kurangnya administrasi tunggal membuatnya tidak mungkin untuk otoritas, pemerintahan apa pun, guna memanipulasi nilai-nilai dari Bitcoin tersebut atau menyebabkan inflasi dengan memproduksi lebih banyak Bitcoin.

Bitcoin adalah salah satu dari wukud implementasi pertama dari cryptocurrency (mata uang kripto) yang pertama kali dideskripsikan oleh Wei Dai pada tahun 1998 dalam milis cypherpunks. Berhungungan dengan harga Bitcoin yang kembali turun di tengah tingginya tekanan yang datang dari pengawas keuangan Inggris terhadap mata uang digital (cryptocurrency) dimana pada hari Senin, 28/6/2021, harga Bitcoin turun mencapai 1,8 persen menjadi 34.085 dolar Amerika Serikat (AS). 

Menurut Channel News Asia, harga Bitcoin telah lama jatuh sekitar 18 persen dalam 13 hari terakhir dipicu oleh langkah-langkah Pemerintah Tiongkok yang memperketat pembatasan terhadap sektor crtptocurrency.

1/ Tindakan keras Pemerintah Inggris

Sebelumnya, dalam pemberitahuan tertanggal Jumat 25/6/2021, otoritas perilaku keuangan / FCA Inggris mengatakan bahwa bursa kripto utama, Binance, tidak dapat melakukan aktivitas yang telah diatur di Inggris.

Dalam pernyataannya, FCA juga memperingatkan konsumen tentang platform yang semakin diawasi secara global tersebut.

2/ Binance menjadi target regulator

Juru bicara lembaga pengawas Binance menjelaskan bahwa salah satu bursa kripto terbesar di dunia, bulan lalu menarik aplikasi untuk mendaftar ke FCA yang bertindak mengawasi aturan anti pencucian uang. Namun beliau menolak untuk mengatakan alasannya.

Seorang juru bicara Binance menolak memberikan komentar interaksinya dengan FCA. Beliau menjelaskan bahwa Binance bekerja sama dengan regulator dan penegak hukum guna memajukan keamanan dan keberlanjutan di industri sambil memberikan layanan dan perlindungan terbaik kepada pengguna platformnya. Selain oleh Inggris, Binance telah menjadi target regulator di seluruh dunia dalam beberapa bulan terakhir. 

Menurut Alpay Soyturk selaku kepala kepatuhan di Spectrum Markets, tempat perdagangan derivative sekuritisasi, FCA akan menyelaraskan dengan regulator utama lainnya terutama di AS dan Asia.

3/ Tekanan terhadap cryptocurrency

Beberapa langkah dari FCA perlu untuk diambil ketika regulator di seluruh dunia meningkatkan pengawasan terhadap sektor cryptocurrency dimana regulator merasa khawatir cryptocurrency akan menimbulkan gangguan terhadap sistem keuangan, termasuk potensinya untuk digunakan dalam pencucian uang dan kegiatan illegal lainnya serta menimbulkan risiko bagi para konsumen.

Sebelumnya harga Bitcoin sempat anjlok ke bawah ambang harga simbolis 30 ribu dolar AS pada hari Selasa tanggal 22/6/2021. Hal ini telah memicu munculnya rasa panik diantara para investor Bitcoin. Dimana kejatuhan harga ini salah satunya disebabkan oleh adanya tekanan dari Pemerintah Tiongkok yang menindak penambang / miners Bitcoin di wilayah Provinsi Sichuan.

Dikutip dari BBC, pada awal pekan lalu Pemerintah Tiongkok mengumumkan telah memberitahukan bank dan platform pembayaran untuk berhenti mendukung transaksi mata uang digital. Dimana menurut People’s Bank of China dalam sebuah pernyataan, bank-bank diberitahu untuk tidak menyediakan produk atau layanan seperti perdagangan, kliring dan penyelesaian untuk transaksi cryptocurrency.

Demikian kami menjelaskan dengan singkat tentang artikel dengan judul ‘Harga Bitcoin Merosot Di Tengah Kebijakan Keras Inggris’ yang dikutip dari berbagai sumber berita. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Tags Power Bank

About The Author

Utamii 69
Expert

Utamii

Suka membaca dan menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel